BW37

632 55 2
                                    

Keesokan harinya, Nunew dan Zee kembali ke Bangkok sementara Net akan menyusul kemudian kalau dia sudah bicara dengan kedua orangtuanya.

"New.. Apa kabar sayang?" teriak Mae ketika mereka sampai di rumah orangtua Zee.

Mae menghampiri Nunew lalu memeluknya dan Nunew pun memeluk Mae.

"New baik2 saja, Mae. Bagaimana Mae dan Pho?" tanya Nunew.

"Kami baik2 saja, New. Apa kau akan tinggal di rumah Zee?" tanya Mae dengan raut wajah yang penasaran.

"New akan tinggal di Bangkok, Mae. Tapi kalau di rumah Hia Zee..." ujar Nunew lalu menatap Zee.

"Hmm. Kau akan tinggal dirumah kita Nhu." ujar Zee dan Nunew juga Mae tersenyum.

"Mae, Zee sengaja kemari karena ada sesuatu yang ingin Zee bicarakan pada Mae dan Pho." ujar Zee dan merangkul lengan Mae dan membawanya berjalan lalu duduk di ruang keluarga.

"Ada apa Zee? Jangan menakuti Mae." ujar Mae.

"Mae, Zee ingin menikah dengan Nunew dan Zee meminta restu Mae dan Pho." ujar Zee dan Nunew pun tersenyum dan menundukkan kepalanya.

"Apa?" teriak Mae.

Zee dan Nunew terkejut dengan teriakkan Mae.

"Ini berita bagus, sayang." ujar Mae lalu berdiri dan menghampiri Nunew.

"Apa dia sudah melamarmu?" tanya Mae pelan pada Nunew.

"Khap, Mae." ujar Nunew pelan.

"Ahhhh.." tiba2 Mae menjerit dan memeluk erat Nunew.

"Mana cincinnya, kenapa kau tidak memakainya, New?" tanya Mae dan membuat Zee dan Nunew bingung dan saling memandang.

"Zee belum melamar Nunew secara resmi Mae. Zee baru menanyakan saja apakah Nunew mau menikah dengan Zee." ujar Zee gugup.

Dan benar saja, wajah Mae berubah cemberut.

"Kau itu benar2 keterlaluan. Kita ini salah satu keluarga terkaya di Thai dan kau tidak mampu membuat kejutan dan membeli cincin terbaik untuk melamar calon menantuku?" teriak Mae.

"Maee... Zee akan secara resmi melamar Nunew dan memberikan yang terbaik dan termahal untuk calon menantu Mae ini. Dulu waktu Phi Nana dilamar Mae tidak secerewet ini." teriak Zee lagi.

Sementara Nunew hanya terdiam dan tidak tahu akan mengatakan atau melakukan apa di hadapan orangtua dan anak ini.

"Itu karena Nana yang dilamar dan Mae kira suami Nana sudah melakukan yang terbaik untuk Nana. Namun kamu itu pihak laki2... Maaf New bukan maksud Mae menyinggungmu." ujar Mae sambil menatap Nunew dan Nunew hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa2 Mae." ujar Nunew pelan dan tersenyum melihat pertengkaran ibu dan anak itu.

"Mae tidak mau tahu, kau harus melamar Nunew lebih bagus lagi dari pada ketika kakakmu Nana dilamar." teriak Mae dan duduk kembali dengan menyilangkan tangan di depan dadanya.

"Khaaa." ujar Zee dan Nunew pun tersenyum.

Setelah berbincang cukup lama, Zee dan Nunew pun pulang ke rumah Zee.

Sesampainya di rumah Zee dan Nunew membawa koper2 milik Nunew.

"Apa Nhu tidak bisa kembali saja ke apartemen Nhu yang dulu, Hia?" tanya Nunew dan duduk di sofa ruang tamu.

Zee yang masih membawa koper Nunew tidak menjawab hanya melihat pada Nunew dan mengerutkan dahinya.

Zee menyimpan koper lalu berjalan dan duduk di samping Nunew.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang