BW24

620 73 9
                                    

"New, New tolong bantu aku." teriak Net dan Nunew pun melihat ke arah Net yang sedang susah payah mengangkat sebuah rak yang terjatuh.

Nunew pun segera berlari dan menolong Net mangangkat rak itu.

"Kenapa rak ini bisa jatuh Net?" tanya Nunew setelah rak itu kembali berdiri.

"Aku tidak sengaja menyenggolnya, New." ujar Net sambil tersenyum dan memegangi pinggangnya yang terasa sakit dan pegal.

FLASH BACK

Nunew keluar dari apartemen dan menaiki sebuah taksi.

"Mau kemana tuan?" tanya supir itu yang merasa serba salah melihat Nunew yang masih meneteskan airmatanya.

"Ke alamat ini pak." ujar Nunew dan memberikan sebuah alamat pada supir itu.

Nunew menelusuri malam itu menuju tempat yang dituju.
Setelah beberapa saat akhirnya Nunew sampai ditujuannya.

Setelah membayar dan mengucapkan terima kasih, Nunew turun dan menutup pintu taksi lalu mengeluarkan koper2nya.
Nunew menatap sebuah gedung dengan kamar2 yang berjajar dan menatap satu pintu disana lalu berjalan menghampirinya.

Waktu sudah menunjukkan hampir jam 2 malam ketika Nunew mengetuk pintu yang sejak tadi dia pandang.

Tak lama kemudian Net membuka pintu dengan matanya yang sembab karena terbangun dari tidurnya.

"New?" ujar Net yang segera membelalakkan matanya menatap Nunew yang berada di depannya pada tengah malam dan dalam keadaan menangis juga.

"Kenapa kau? Ayo cepat masuk." ujar Net dan membantu Nunew membawa koper2nya.

Nunew pun masuk ke dalam kamar kossan Net dan setelah pintu tertutup.
Nunew langsung memeluk Net dan Net yang sedang memegang koper Nunew pun melepaskan koper itu lalu memeluk Nunew.

"Ada apa denganmu, New." ujar Net pelan dan mengusap2 punggung dan rambut Nunew.

"Sudah, sudah, tenanglah, aku ada untukmu New." ujar Net.

Setelah beberapa saat Nunew melepaskan pelukkannya dan menghapus airmatanya dengan belakang telapak tangannya.

"Ayo, duduk dulu, New." ujar Net sambil memegang lengan Nunew dan membawanya berjalan menuju kursi.

Setelah Nunew duduk, Net segera berlari dan mengambil segelas air putih lalu memberikannya pada Nunew sambil duduk di hadapan Nunew.

Net mencondongkan badannya menatap wajah Nunew yang menunduk.

"Maaf aku mengganggumu malam2 begini, Net." ujar Nunew.

"Sudah tidak usah dipikirkan. Tidak apa2. Kau kenapa New?" tanya Net dengan khawatir.

"Aku pergi dari rumah dan juga Hia Zee, Net." ujar Nunew dan menatap wajah Net.

Net pun menegakkan badannya dan menghela nafas panjang.

"Maaf New. Tapi bukankah sudah kubilang, hubungan kalian tidak akan benar." ujar Net dengan nada sedikit kesal.

"Pada akhirnya aku tahu kalau kau juga yang akan terluka." ujar Net lagi dan menyandarkan badannya ke belakang.
Nunew pun kembali mengangguk.

"Aku minta maaf sudah mengganggumu, Net. Aku tidak tahu akan kemana lagi." ujar Nunew dan kembali menangis pelan.

"Kau tidak menggangguku, New. Aku akan selalu siap membantumu." ujar Net dan kembali mencondongkan badannya dan mengelus tangan Nunew yang melipat di pangkuan Nunew.

"Kalau kau ijinkan, aku ingin menginap disini semalam ini dan esok aku akan pergi, Net." ujar Nunew pelan.

"Kau akan kemana, New?" tanya Net dan menatap wajah Nunew dengan khawatir.

"Entahlah Net, kemana saja kakiku membawaku." ujar Nunew.

"Tidak. Kau tidak boleh sendiri, aku akan ikut denganmu. Kita kembali ke kampung halamanku." ujar Net dan Nunew pun terkejut dan menatap Net.

"Tapi bagaimana dengan pekerjaanmu, Net? Aku tidak mau menyusahkanmu." ujar Nunew.

"Kau tidak usah khawatir, sebenarnya orangtuaku cukup mampu namun aku ingin berusaha dengan tanganku sendiri. Ayahku mempunyai beberapa toko di kota kelahiranku dan kita bisa kesana untuk bekerja, bagaimana?" tanya Net sambil tersenyum.

"Kau yakin Net? Mengapa kau mau membantuku sebanyak ini?" tanya Nunew heran.

"Karena... Wajahmu seperti adikku yang sudah lama meninggal, New. Dan aku yang menyebabkan dia meninggal." ujar Net sambil menundukkan kepalanya.

"Dengar, semenjak kita pertama bertemu, aku seperti melihat kembali Nay di depan mataku, dan akupun berusaha mendekatimu dan berjanji akan menjagamu." ujar Net dengan mata yang berkaca2.

"Terima kasih Net. Aku bersyukur bisa menemukan sahabat sepertimu." ujar Nunew dan Net pun tersenyum.

"Baiklah aku akan beres2 sekarang. Dan besok pagi2 kita berangkat ke sana, ok, na?" ujar Net dan mengelus pipi Nunew.

"Khap." ujar Nunew pelan sambil tersenyum.
Net pun ikut tersenyum dan segera berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Kau tidurlah. Tapi kau tidak masalah kan tidur di kursi itu?" teriak Net dari dalam kamar.

"Tidak apa2 Net, terima kasih." teriak Nunew dan Nunew pun membaringkan badannya di atas kursi panjang itu lalu menatap langit2 kamar kos Net dan tak lama memejamkan matanya yang lelah setelah tadi lama menangis.

Keesokan harinya Net yang sudah berdandan mengoyangkan tangan Nunew yang tertidur di kursi.

"New, bangun. Kita harus berangkat sekarang." ujar Net pelan.

Nunew pun membuka matanya dan segera bangun lalu terduduk sambil mengusap2 matanya.

"Kau mandilah dulu, dan setelah itu kita langsung pergi dan makan pagi di stasiun." ujar Net dan Nunew pun mengangguk lalu berjalan ke kamar mandi.

Net pun memberikan handuk pada Nunew dan Nunew masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai Nunew dan Net membawa koper2 mereka dan memanggil sebuah taksi lalu berangkat dengannya menuju stasiun kereta.

FLASH BACK END

5 tahun sudah Nunew dan Net bekerja dan tinggal bersama di sebuah rumah kecil milik orangtua Net.

Dan orangtua Net pun sudah menganggap Nunew seperti anak mereka sendiri menggantikan posisi Nay adik Net yang sudah tidak ada.

Hingga tibalah hari itu, hari dimana best wishes Nunew kembali terkalahkan oleh takdir.













Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Where stories live. Discover now