BW20

917 73 13
                                    

Sebulan berlalu, hari itu Nunew seperti biasa bekerja sebagai kasir dan tiba2 Net melewati toko tempat Nunew bekerja.

Net memperhatikan Nunew yang terduduk di meja kasir sambil memainkan ponselnya.
Setelah Net yakin kalau yang dilihatnya benar2 Nunew, Netpun tersenyum dan berjalan mendekati Nunew.

"New? Benar ini kau." ujar Net dan Nunew pun berdiri dari duduknya sambil tersenyum.

"Net." ujar Nunew dan tersenyum juga.

Net pun mengulurkan tangannya dan Nunew pun menjabat tangan Net.

"Apa kabarmu, New. Kau seperti hilang di telan bumi setelah hari itu kau pamit padaku." ujar Net dengan sedikit cemberut.

"Maafkan aku, Net. Tapi banyak yang sudah terjadi selama ini hingga aku tidak sempat menghubungimu." ujar Nunew.

"Baiklah, baiklah. Tapi hari ini aku tidak mau tahu, setelah pulang kau bekerja kita berbincang, ok?" ujar Net dan Nunew pun mengangguk.
.

Sore hari pun tiba dan tak lama Net kembali muncul di depan toko dan melambaikan tangannya.
Dan Nunew pun melambaikan tangannya dan menyuruh Net untuk menunggunya sebentar tanpa ada suara dan Net pun mengangguk.

Tak lama Nunew keluar dari toko itu setelah Nunew memberi wai pada seseorang di dalam toko.

"Ayo." ujar Net sambil merangkul bahu Nunew.

Mereka berdua keluar dari mall itu dan menaiki taksi lalu masuk ke dalam sebuah rumah makan.
Setelah itu mereka pun duduk dan memesan makanan.

"Kau harus menceritakan semuanya padaku, apa yang terjadi padamu beberapa bulan ini." ujar Net dan Nunew pun tersenyum.

Nunew tahu kalau dia bisa mempercayai sahabatnya itu.
Nunew juga tahu kalau Net tahu tentang hubungannya dengan Zee.

"Apa kau masih bersama Bos Zee? Tapi New, aku melihat beberapa kali Bos Zee bersama dengan tunangannya di kantor." ujar Net pelan dan menatap wajah Nunew.

"Aku tahu, Net." ujar Nunew.

"New, apa yang terjadi sebenarnya? Bos Zee bertunangan namun kau masih juga mau berhubungan dengannya. Apa kau secinta itu pada Bos Zee atau malah kau hanya bodoh?" ujar Net sambil menggeleng2kan kepalanya.

Nunew menatap Net lalu tersenyum.

"Banyak hal yang mencegahku memutuskan hubungan dengannya Net." ujar Nunew.

"Maksudmu?" tanya Net yang bertanya2 dan bingung.

Akhirnya Nunew menceritakan semua yang terjadi pada Zee, Nunew dan Selene.
Dan Net merasa sangat kasihan pada Nunew.

"New, maafkan jika kata2ku menyinggungmu, tapi sebagai sahabatmu aku pasti ingin menasihatimu." ujar Net dan Nunew menatap Net.

"New, apa kau tahu. Kau mencintai Bos Zee maka dari itu kau merasa sakit hati dan tidak mau berbagi dia dengan siapapun. Tapi apakah menurutmu Bos Zee benar2 mencintaimu dengan memperlakukanmu seperti ini. Aku yang hanya sebagai sahabatmu dapat melihat dengan jelas kalau kau tidak bahagia dan merasa tertekan. Aku beritahu padamu New. Jika aku mencintaimu maka aku akan mengorbankan diriku demi kamu seperti kau yang sedang mengorbankan dirimu demi dia." ujar Net dengan sedikit kesal dan merasa membenci Zee yang telah membuat sahabatnya seperti ini.

"Bos Zee dengan seenaknya berjalan2 dengan tunangannya dan menidurimu kekasihnya, sementara tunangan dan kekasihnya menderita seperti ini. Pengecut. Jika tunangan Zee tidak menderita maka kau salah dengan mengatakan kalau tunangan Zee mencintai Zee. Hanya kau yang menderita sementara mereka semua bersenang2 di atas airmatamu, New. Aku sebagai sahabatmu benar2 tidak rela melihatmu seperti ini." ujar Net lagi tanpa memandang pada Nunew.

"Net..." gumam Nunew pelan dan Net pun menatap Nunew.

"Terima kasih na. Kau benar2 sahabat terbaikku." ujar Nunew dan memegang tangan Net.

"New. Aku tidak mempunyai perasaan apa2 padamu selain rasa sayang sebagai sahabat. Aku benar2 menyayangimu. Aku tahu bagaimana susahnya hidupmu sendiri di sini tanpa ada satupun keluarga." ujar Net dan akhirnya setetes airmata jatuh dari mata Nunew.

Nunew segera menghapus airmatanya.
Dan Net mengelus2 tangan Nunew.

"Aku ingin kau tahu kalau kau tidak sendiri New. Aku akan selalu siap membantumu." ujar Net dan Nunew pun menganggukkan kepalanya.
.
.

Setelah berbincang dan makan malam dengan Net, Nunew pun kembali ke apartemennya.

Nunew terkejut melihat Selene di depan apartemennya.
Nunew menarik nafas panjang lalu berjalan menghampiri Selene.

"Phi Selene? Apa Phi mencariku?" ujar Nunew dan Selene pun tersenyum dan menatap Nunew lalu mengangguk.

"Bisa kita bicara berdua New?" ujar Selene dan Nunew pun mengangguk.

"Mari Phi." ujar Nunew dan Selene pun mengikuti Nunew yang berjalan mendahului Selene.

Setibanya di dalam kamar apartemen Nunew.
Nunew menyimpan tasnya dan mengambil minum lalu menghampiri Selene yang sudah duduk di sofa.

"Silahkan Phi." ujar Nunew dan menyimpan segelas teh di meja depan Selene.

"Apa yang Phi butuhkan dari New?" tanya Nunew.

"Tidak, aku hanya ingin tahu dimana tempat tinggalmu saja, New. Dan aku juga tahu kalau Phi Zee sering sekali menginap disini." ujar Selene dan Nunew merasa bingung mengapa Selene ingin tahu tempat tinggalnya.

"New, apakah kau sangat mencintai Phi Zee?" tanya Selene tiba2 yang mengejutkan Nunew.

"Maksud Phi apa menanyakan ini pada New?" tanya Nunew kembali.

"Bisakah kita berbagi dengan adil, New? Aku sebagai tunangan Phi juga ingin sesekali agar Phi menginap di tempatku. Aku juga ingin agar Phi Zee mencintaiku walau hanya sedikit. Aku tidak akan masalah jika waktu Phi Zee lebih banyak denganmu, tapi bisakah kau bilang pada Phi Zee agar dia memberikan 1 hari saja dalam seminggu menemuiku? Aku tidak masalah jika yang 6 harinya menjadi milikmu." ujar Selene.

DEG..

Sakit hati Nunew mendengar itu.
Bagaimana dia bisa bilang pada kekasih yang dia cintai agar meniduri orang lain selain dirinya.

"Phi, New minta maaf. Tapi New tidak bisa." ujar Nunew akhirnya dan membuat Selene terkejut dan membelalakkan matanya.

"Apa maksudmu, New? Bukankah kita sudah berjanji akan berbagi Phi Zee? Mengapa kau mengingkarinya?" ujar Selene sedikit berteriak.

"New tidak pernah berjanji akan berbagi Phi Zee dengan siapapun karena New tidak rela. New tidak suka melihat Phi dengan Hia." ujar Nunew dan Selene pun mengeraskan rahangnya dan melotot pada Nunew.

"Mengapa kau egois, New? Kau bilang kau mencintai Phi Zee tapi kau tidak mau berkorban untuknya." ujar Selene dan Nunew pun tersenyum sambil meneteskan airmatanya.

"Kau tidak mencintai Phi Zee seperti aku New. Kupikir Phi Zee salah mencintaimu." ujar Selene lagi.

"Phi memang benar, mungkin memang benar kalau aku egois, tapi sudah cukup untukku berkorban demi pria yang tidak mencintaiku. Apa Phi pikir Hia mencintaiku disaat dia tahu kalau aku mencintainya dan menderita demi dia? namun Hia hanya perduli pada perasaannya saja yang tersiksa jika aku meninggalkannya? Pernahkah Hia berpikir kalau aku disini yang paling menderita?" ujar Nunew dengan berteriak dan menangis.












Bersambung.

𝘽𝙚𝙨𝙩 𝙒𝙞𝙨𝙝𝙚𝙨 21+⛔ (ZeeNunew) (024) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang