Seorang pemuda tampan dan gadis manis itu menikmati santapan malam. Raut dari pemuda itu nampak sedikit kesal.
"Kita dah kek orang kencan." celetuk Kenzy disetai tertawa jail.
"Lagian lu ngapain sih ngajak gue kesini." ketus Kenz.
"Udah kek orang pacaran anjir." lanjutnya lagi kesal.
"Lu napa sih marah-marah mulu heran.. Lagian ini itu bahan latian siapa tau bentar lagi lu punya gebetan, yakan?." alis gadis itu naik turun menggoda kembarannya.
Kenz berdecak kesal pada tingkah laku absurd Kenzy. Bertanya-tanya kenapa gadis menyebalkan seperti dia harus menjadi saudaranya, kembar pula.
Kenzy hanya tertawa cekikian melihat raut kesal dari kembarannya. Kenz itu sangat lucu jika sedang kesal. Matanya bergulir menatap para pejalan kaki di trotoar sana yang nampak padat oleh anak muda.
Sebentar, gadis itu menajamkan penglihatan seolah melihat seseorang yang ia kenali berbaur di tempat ramai tersebut. Benar saja, pupil Kenzy menangkap adanya Kiara yang nampak bingung menatap jalanan. Baju tipis berwarna biru itu sedikit menerawang dari kejauhan, beruntung Kiara memakai tangtop membuat bagian dadanya tak terlihat jelas.
Kenzy segera berdiri itu membuat pria yang sedang sibuk dengan makanannya menatap aneh pada kembarannya. Apa lagi kali ini?
"Ck, mau kemana sih tu anak kek anak tarzan aja." matanya menatap awas pada gadis menyebalkan itu. Mengekor pergi kemana Kenzy melangkah.
..
"Kiara! Sedang apa disini?" ucapnya setelah berhasil menarik lengan gadis yang terlihat pucat tersebut.
Pupil mata yang ditanya itu terlihat terkejut tapi juga berbinar karna mendapati orang yang ia kenal di keramaian yang menakutkan.
Melihat Kiara yang masih terdiam Kenzy menarik lengan yang lebih kecil darinya itu untuk menuju kursinya bersama Kenz.
"Ini minum punyaku dulu." Kenzy menyodorkan minuman miliknya. Melihat bagaimana napas Kiara yang tersegal ia cukup peka jika teman manisnya itu panik.
"Sudah lebih baik?" tanya gadis itu telaten mengusap keringat dingin Kiara menggunakan tisu.
Gadis bodoh itu mengangguk berkali-kali membuat Kenz yang menatapnya meringis takut kepala kecil itu lepas dari tempatnya.
"Kamu sama siapa main keluar?" tanya Kenzy penasaran.
"Kia.. Kia pergi.. takut di kejar." tangannya bergerak gelisah mecubit-cubit kulitnya sendiri.
"Dikejar? Sama siapa?" sungguh Kenzy semakin penasaran. Bagaimana pun Kiara adalah temannya selama 3 tahun berada di SMA yang sama.
"Gak tau gatau.." menggeleng ribut ketakutan.
"Heh jangan lu cubit-cubit, ntar lecet makin nanges." Kenzy menarik jemari kecil yang bergetar itu. Dingin sekali batinnya berkata.
Kedua saudara kembar tersebut merasa kasihan melihat wajah manis Kiara yang kini diselimuti ketakutan yang parah. Manik bening gadis itu pun sesekali mengedarkan pandangan seolah benar-benar ada yang mengejarnya.
"Kita anter pulang yaa?" tanya Kenzy.
"Takut.. takut, jangan pulang Ezy.. Kia takut." mata gadis itu pun kembali berkaca-kaca membuat kedua saudara itu menatap iba.
Kenz menatap gadis cengeng itu dari bawah kaki kecil yang tak memakai alas kaki tersebut terdapat luka-luka kecil. Naik semakin keatas ia dapati dres tipis biru yang terlihat itu adalah baju tidur. Sebenarnya dari mana saja gadis bodoh ini? pikirnya kesal.
YOU ARE READING
Stupid Girl !
Teen FictionGadis itu hanya diam tapi tangannya meraba perut rata miliknya dengan gemetar Mata indah itu berkaca-kaca, hidungnya pun memerah dengan desakan air mata yang keluar sangat menyakitkan baginya. Kiara memang gadis bodoh yang mudah ditipu, tapi bukan...
