Stupid Girl ! -37

6.3K 379 49
                                    

Kiara terus menggenggam tangan Kenz sepanjang jalan menuju waiting room. Rasanya ia tak rela di tenggalkan oleh Kenz, tapi dirinya juga tak ingin egois menahan pemuda itu mengejar impiannya.

Kenz menoleh pada Kiara yang terus bergelayut di lengannya, tak biasanya anak itu semanja ini. Wajahnya yang kecil sangat menggemaskan dengan pipi gembil yang terlihat sangat lembut itu.

"Gak usah sedih, gue cuma bentar doang di sana."

Kiara mendongak untuk menatap wajah Kenz yang tinggi, anak itu memincing kesal.

"Kenn bohongin Kia lagi, Kia juga tau kok kalo kuliah itu lama."

Pemuda itu terkekeh puas melihat raut wajah Kiara, "Lu ngeraguin otak gue ya, Cil."

Kiara menggeleng tak setuju dengan tuduhan Kenz, "Kia juga tau kalo Kenn itu cerdas, tapi kan tetep aja kuliah itu lama sekali Kenn."

"Ya mau gimana? Masa gue gak jadi berangkat?"

"Jangan!" pekik anak itu kaget mendengar ucapan Kenz, bahkan kedua tangannya melepaskan genggaman dan memberi gesture seperti menolak pendapat.

Kenz kembali merengkuh pinggang kecil Kiara, istrinya yang pendek itu sangat suka bergerak secara impulsif tanpa memikirkan kandungannya.

"Selama gue gak ada, lu harus bergerak secara hati-hati Cil. Gak boleh lagi lu lompat-lompat."

Kiara mengernyit tak paham, "Kapan Kia lompat-lompat?"

"Itu tadi."

Meski tak paham anak itu memilih diam saja, pikirannya berkelana membayangkan esok sudah tidak bisa melihat wajah Kenz secara nyata. Tiba-tiba perasaannya sedih.

Gibran, Nabila dan Kenzy hanya mengamati dua pasang remaja di hadapan mereka. Sejak pagi Kiara tidak mau berjauhan dengan Kenz, bahkan saat mereka sudah berada di bandara untuk mengantar keberangkatan Kenz tetap Kiara enggan melepas tangan suaminya.

Kenzy terkikik geli saat melihat Kenz lebih lembut pada Kiara ketimbang sewaktu dulu saat mereka masih menjadi orang asing. Memang pada dasarnya Kenz itu tertarik pada kepolosan Kiara, anaknya saja yang denial.

"Kenzy, kamu ini kenapa? Serem banget anak gadis senyum-senyum gitu." ucap Gibran saat melirik putrinya malah tersenyum aneh sembari menatap Kenz dan Kiara.

"Gapapa, Ayah mana ngerti."

"Loh kenapa gitu? Jangan-jangan kamu lagi jatuh cinta ya?" tebak Gibran.

"Ih enggak ya. Serem banget masih kecil udah cinta-cintaan." gadis bertopi putih itu bergidik ngeri.

"Loh kamu ini.. Kenz aja masih kurang dari dua puluh tahun udah mau punya anak." Nabila juga ikut menimbali percakapan putri dan suaminya itu.

"Itu mah bonus dia Bunda, emang kalian mau aku hamil sekarang?"

"Sembarangan mulutnya!" Nabila dan Gibran kompak menyentil putrinya.

"Nah itu, aku mah mending main pensil sama kertas ketimbang cinta-cintaan."

Gibran dan Nabila malah bersyukur karna Kenzy sangat bersungguh-sungguh untuk merih mimpinya menjadi arsitektur. Sebab anak gadisnya itu sangat menggilai setiap bentuk dari gedung-gedung besar.

Berbeda dengan putranya yang lebih fokus menyiapkan diri untuk menjadi ahli waris kekayaannya. Sejak sekolah menengah pertama pemuda itu sudah menunjukan minat menjadi bisnis man milyader.

Mereka berlima sampai di batas pengunjung. Kenz menatap Kiara dengan tatapan yang sangat dalam, tangannya melepas pegangan koper kecil miliknya. Kemudian menangkup perut Kiara dengan lembut.

Stupid Girl !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang