Stupid Girl ! -40

8.5K 401 69
                                    

Melodi musik romantis mengalun syahdu di antara ratusan tamu undangan. Angkasa berdiri dengan percaya diri, tubuhnya dibalut dengan tuxedo serasi dengan gaun gading yang mempercantik tampilan Starla.

Para tamu tetua sibuk dalam topik bisnis sedangkan para tamu muda-mudi tengah antusias menikmati suasana pernikahan yang mewah, bak impian semua pengantin.

Kristal bening menggantung diatas bersama bingkaian bunga semerbak harum. Kesempurnaan itu menjalarkan perih pada hati Langit. Mengingat pernikahan Kiara jauh dari kata mewah seperti ini.

Matanya bergulir menatap arah pintu masuk berharap ia mendapatkan sosok adik manisnya hadir, meski tau bahwa Kiara tidak akan pernah menunjukkan eksistensinya lagi, Langit masih terus berharap pada sisa kerinduannya.

"Ang!" seru Salsa kesal saat Langit tidak merespon ucapannya.

Tersadar karna telah mengabaikan Salsa, Langit segera tersenyum seolah meminta maaf atas sikapnya.

"Pliss Ang, orang lain gak boleh tau kalo lu lagi sedih. Cukup gue aja yang tau se-sedih apa perasaan lu. Orang lain gak bakal simpati sekalipun lu nangis kejer disini, jangan kayak gini ya.."

"Gue pengen banget ketemu Kiara..." ucapnya penuh harapan.

Salsa meraih tangan Langit, menggenggam tangan besar itu berharap ia bisa memberi sedikit energi positif pada kerapuhan sahabatnya.

"Ang, gue tau ini sulit buat lu. Tapi gue juga yakin lu masih punya kesempatan ketemu sama Kiara. Kita sabar dikit lagi ya, nanti gue bantu cari cara buat bisa dapetin kabar Kia." bujuk Salsa dengan sungguh.

Langit masih terdiam, hatinya tetep saja merasa sakit menanggung kerinduan pada adik kesayanganny. Kiara adalah bagian terindah yang pernah hadir mengisi cerita hidup Langit selama ini. Saat waktu telah memisahkan keduanya yang Langit rasakan adalah sengsara.

"Mau gue peluk tapi ntar orang pada salah paham dikira kita pacaran." gurau Salsa sembari melirik orang-orang.

Mereka sudah sangat sering dikira sepasang kekasih padahal Salsa sama sekali tak menaruh hati pada Langit, begitu pun sebaliknya.

Senyum Langit terbit bersamaan tangannya mengacaukan pucuk kepala Salsa hingga tataan rambut perempuan itu berantakan.

"Langit! Sialan lu ya udah dihibur malah ngelunjak." suara Salsa membuat beberapa tamu undangan menoleh kearah mereka berdua, dengan canggung Salsa tersenyum sembari menganggukan kepala pelan.

"Lu sih.." bisiknya kesal pada Langit.

Langit menarik tangan Salsa untuk ikut dengannya, acara pemberkatan pernikahan Angkasa dan Starla sudah selesai maka ia merasa tak perlu lagi berada disana.

"Ikut gue, emang bising banget suara lu gak heran om-om tadi pada noleh. Rupanya ada monyet lepas kandang."

Mendengar itu Salsa melotot, dress ungu semi brukat yang melekat pada tubuh indahnya tak membuat mata Langit sedikit waras.

"Maksud lu ape ngomong begitu? Sopan lu begitu heh?" Langit semakin tertawa melihat Salsa kesal.

"Si anying.." celetuk Salsa, sebenarnya Salsa tak benar-benar kesal, dia hanya ingin melihat senyum sahabatnya yang telah lama surut.

"Heh mulutnya.. anak perempuan gak boleh ngomong gitu. Gak sopan."

Langit menjepit leher Salsa dengan lengannya, membuat gadis menempel padanya dan mau tak mau menyeimbangi langkah besar Langit.

"Emang situ sopan?"

Pria itu semakin tertawa mendengar Salsa bersungut kesal dibawah ketiaknya.

Angkasa, sejak tadi menatap Langit dari atas altar,
bahkan sampai saat ini Langit belum mengucapkan sepatah kata atas pernikahannya dengan Starla.

....

Kiara sedang memangku anak kucing, dihadapannya ada banyak ikan gembul milik Kenz. Anak itu menatap ikan-ikan yang tengah sibuk bermain, entah sebenarnya apa yang sedang ia pikirkan.

"Kiara.." panggil Gibran sembari mengambil posisi disamping menantunya.

"Ayah.. sudah pulang?" tanya anak itu antusias saat melihat Gibran disampingnya.

Pria baya itu tertawa kecil melihat respon Kiara yang sangat senang bertemu dengannya.

"Udah dong, malah dari tadi pagi Ayah udah di rumah."

"Kok Kia gak liat ya dari tadi?" ucapnya heran.

Gibran tak tahan untuk mengabaikan ekspresi bingung Kiara yang terlihat sangat menggemaskan, tangannya terulur mengusap rambut anak itu.

"Iya soalnya tadi Ayah langsung istirahat, Kiara sama adek bayi gimana kabarnya?"

"Kia makan banyak, bayinya juga suka makan banyak." ungkapnya semangat

"Oh ya? Bagus dong."

Kiara mengangguk beberapa kali hingga rambutnya bergerak liar, Gibran tersenyum tulus melihat binar mata Kiara yang sangat ceria.

Anak itu melepas kucing dari pangkuannya, lalu menghadap pada Gibran dengan kedua tangan bertumpu di atas pahanya.

"Ayah sama Bunda gak pergi ke pernikahan Kak Angkasa?" tanya anak itu penasaran.

Sebenarnya Kiara sangat ingin pergi ke acara itu, tapi bukan untuk bertemu Angkasa dan Starla melainkan bertemu Langit. Hanya saja ia takut kembali merasa sakit saat melihat keberadaan keluarganya, jadi ia memilih menuruti saran dari Kenz.

"Kenapa nak? Kia mau kesana?" ditanya seperti itu Kiara langsung menggeleng.

"Terus kenapa?" Gibran dengan sabar berusaha mencari jawaban.

"Kia pengen ke ketemu sama kak Langit. Ayah, apa Kia boleh ketemu sama kak Langit?"

Gibran menatap nanar pada menantunya, mata yang tadinya ceria kini berganti sendu.

Memang sejak Kiara menikah Gibran sangat membatasi ruang gerak Kiara jika itu berhubungan dengan keluarga kandungnya. Sepertinya pria baya itu lupa jika ada sosok Langit yang akan terus Kiara cari.

"Boleh, Nak. Tapi gak bisa sekarang ya.. kan Kak Langit lagi sibuk sama pernikahan Angkasa. Tunggu Ayah buatin jadwal ketemu sama Kak Langit dulu gimana?"

"Boleh Ayah?"

"Iya.."

"Oke.. Kia akan tunggu jadwalnya Ayah, terimakasih banyak!" anak itu kegirangan dengan senyum yang tak lagi surut.

Nabila ikut tersenyum melihat Gibran yang ternyata juga sangat menyayangi Kiara, ia bersyukur karna suaminya itu sangat terbuka atas kehadiran Kiara dalam keluarganya.

Kiara adalah anak manis dengan kelebihan yang istimewa, meski luka meradang dalam hati dan mentalnya telah melebur anak itu berhasil tetap tumbuh menjadi anak baik. 

Nabila berharap, Kiara semakin tumbuh menjadi anak kuat yang tak pernah kehilangan kemudian hatinya.

_____________________________

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H/2024 M

Mohon maaf lahir dan batin, mohon maafkan aku yang sangat lama update.

Sekali lagi selamat hari raya bagi yang menunaikannya 🤍

Stupid Girl !Where stories live. Discover now