Stupid Girl ! -36

6.6K 357 29
                                    

Nabila sudah membuat janji temu dengan dokter kandungan Kiara. Karna itu lah sepasang suami istri muda itu melangkah bersama menuju ruangan dokter obgyn. Beberapa orang menatap keduanya dengan pandangan mencemoh saat mengetahui bahwa mereka menuju poli kandungan.

Wajah mereka seolah menyiratkan kebencian pada anak remaja yang hamil di luar nikah. Kenz sendiri sadar bahwa eksistansinya sebagai remaja berani menginjakkan kaki di poli kandungan sudah menjawab bahwa dirinya dan Kiara seperti apa yang orang lain pikirkan.

Tapi apa itu penting bagi Kenz? Tentu saja tidak. Kedatangannya adalah untuk memeriksakan kandungan Kiara sebelum besok ia harus terbang melanjutkan studinya.

Kenz menggengam tangan kecil Kiara yang sudah basah oleh keringat. Ia yakin meski Kiara tidak cepat berpikir anak itu bisa mengenali situasi yang menekan posisinya.

"Gak usah di peduli-in orang nyinyir, yang penting kita udah nikah." ucapnya tanpa menoleh pada Kiara, namun tangannya mengerat seolah menguatkan istrinya tersebut.

"Iya Kenn.." jawab Kiara pelan disertai senyuman manis.

Keduanya sampai di depan pintu coklat yang memiliki tulisan 'D. obgyn Teressa' dokter rekomendasi Nabila untuk menangani kesehatan kehamilan Kiara. Kenz mengetuk pintu tiga kali sebulum akhirnya mendapat perintah masuk dari dalam.

"Selamat datang Kiara. Gimana kabar kamu?" ucap Teressa ramah dan memberi anggukan untuk Kenz yang terlihat canggung.

"Ya dokter Tere, Kia sehat kok."

"Syukurlah, saya kira ada keluhan karna sekarang belum jadwalnya cek kandungan." Teressa membersilahkan Kiara dan Kenz duduk.

"Sebenarnya kami cuma mau USG Dokter, kalo gak salah sekarang sudah masuk 16 minggu ya? Saya penasaran bentuk bayi, apa sudah bisa di lihat?" tanya Kenz tanpa ragu, meski ini adalah pertemuan kali keduanya dengan dokter Teressa, pembawaan wanita itu cukup ramah membuatnya merasa nyaman berkonsultasi.

Teressa tersenyum teduh, "Baik Kenz, mari kita lakukan USG supaya bisa menjawab pertanyaanmu." 

Teressa meminta Kiara untuk naik ke ranjang yang tersedia di ruangan tersebut. Anak itu berbaring dengan pelan dan tanpa kebingungan seperti dulu saat kali pertama melakukan USG.

"Baiklah kita mulai ya Kiara." wanita itu menyingkap sebagian dress Kiara sampai batas perutnya yang menonjol, tak lupa menutup bagian bawah anak itu dengan selimut kecil. Mengoleskan clear ultrasound gel pada bagian perut Kiara.

Diam-diam Kiara merasa gugup saat Kenz terus memandangi perutnya yang tengah terpampang. Meski hanya berdiri kaku dan berwajah datar sebenarnya pemuda itu cukup excited.

Dokter itu langsung menekan transduser pada bagian perut bawah Kiara, sekejab langsung menampilkan gambar hitam putih pada layar monitor. Kiara langsung berbinar saat bisa melihat bayinya tumbuh semakin jelas dari terakhir ia melihatnya.

"Apa bayinya baik-baik saja Dokter?" tanya Kenz penasaran.

"Lihatlah, itu adalah bagian kepalanya dan yang berdetak kecil ini, ini adalah jantungnya. Di lihat dari sini semua nampak sehat dan baik-baik saja."

Dua remaja itu sama-sama terpaku pada layar monitor, di sana ada bentuk manusia kecil.

"Kenapa tubuhnya bergerak? Wajahnya juga keliatan gak nyaman. Apa sesuatu terjadi Dokter?" tanya Kenz sekian kalinya saat mendapati sesuatu yang tidak ia pahami.

"Ini adalah reaksi normal dari bayi, pergerakan bayi dalam kandungan itu pertanda bahwa tumbuh kembang bayi sehat. Kiara sudah bisa merasakan pergerakan di dalam perut?" tanya Teressa.

Stupid Girl !Where stories live. Discover now