Stupid Girl ! -30

7.4K 331 19
                                    

Kenz terbangun dari tidurnya saat suara seseorang yang sedang muntah mengusik ketenangan kamar. Pemuda itu memaksa tubuhnya untuk bangun, mata yang masih terlihat kuyu itu melirik jam yang berada di dinding menunjukkan pukul satu dini hari.

Kenz menyibak selimut yang menutupi setengah tubuhnya kemudian beranjak menuju asal suara. Pintu kamar mandi yang tak tertutup membuatnya langsung bisa melihat Kiara yang tengah merunduk memuntahkan isi perutnya pada closet.

"Jangan dipaksa kalo udah gak ada yang keluar." tangannya dengan pelan memijat bagian tengkuk istrinya.

Kiara mendongak dengan wajah memerah dan mata yang sudah basah, "Kenn.."

Di saat Kiara yang sedang tersiksa oleh rasa mual seperti ini, tentu Kenz tidak akan mempersulit anak itu lebih parah seperti biasanya. Pemuda itu bahkan mengusap keringat dingin yang membasahi kening Kiara.

"Masih mau muntah?"

"Heum.." Kiara hanya mampu bergumam, rasanya masih sangat mual tapi perutnya terasa sakit. Kepalanya juga tiba-tiba terasa berat.

Kenz dengan inisiatifnya meraih tisu yang tak juah dari posisinya. Mengusap dengan telaten cairan yang berada di sekitar bibir Kiara tanpa jijik, juga menambah tisu baru untuk menghapus keringat dan air mata anak itu.

"Ayo tiduran, gue bantu olesin minyak hangat." pemuda itu dengan segera memapah Kiara untuk menuju ranjang keduanya.

Setelah kandungan Kiara memasuki usia ke 15 minggu. Anak itu sering mual pada malam hari, seperti saat ini. Siang tadi mereka sudah konsultasi dengan dokter obgyn, dan dokter berkata itu adalah hal normal untuk ibu hamil. Terlebih Kiara baru saja melewati trimester pertama, meski umumnya mual hanya pada trimester pertama tidak menutup kemungkinan pada trimester kedua mual itu akan hilang.

Setelah memastikan Kiara nyaman dalam posisinya, Kenz dengan segera mengoleskan minyak hangat pada perut istrinya. Ada bagian mendebarkan saat tangannya menyentuh secara langsung perut menonjol itu. Mengingat jika di dalam perut Kiara ada seorang manusia kecil tumbuh di sana membuat Kenz merasa aneh.

Selesai dengan tugasnya, Kenz dengan segera menurunkan suhu ruang, Biasanya Kiara akan merasa lebih baik saat hawa dingin.

"Tunggu di sini, gue mau buat air jahe sekalian ngambil obat dari dokter." baru saja berniat untuk bangkit tangannya sudah ditahan oleh Kiara.

"Kiara mau ikut.. Kia takut di kamar sendirian."  bisiknya pelan.

Kenz menghela nafas, di saat seperti ini pemuda itu merasa kewalahan untuk mengimbangi sikap Kiara yang menyebalkan. Tapi ini adalah keputusannya untuk membawa Kiara tinggal di apartement demi mengisi waktu yang tersisa sebelum ia melanjutkan pendidikannya di luar Negeri.

Membawa Kiara hanya untuk tinggal berdua di apartement tentu membuat pemuda itu bertangggung jawab penuh atas kenyamanan istrinya. Bahkan Nabila yang selaku ibu kandung Kenz sendiri lebih mengkhawatirkan menantunya yang tengah hamil muda tersebut. Takut jika putranya tak cukup kompenten merawat Kiara.

Tanpa banyak kata Kenz menyelipkan  tangannya pada punggung dan bawah lulut Kiara untuk masuk dalam gendongannya. Kiara sempat terpekik kaget saat tiba-tiba Kenz mengangkat tubuhnya dengan sangat mudah. Tangannya langsung berpegangan erat pada leher Kenz saat mereka melewati undakan tangga.

Posisi yang sangat dekat membuat Kiara tak bisa berpaling dari wajah tampan Kenz. Usia mereka sama, hanya terpaut beberapa bulan. Tapi entah mengapa Kenz terlihat lebih dewasa dari usianya. Wajahnya yang tampan, garis rahang yang tegas, manik legam yang penuh misterius seolah menjerat Kiara semakin jatuh dalam pesona teman yang sudah resmi menjadi suaminya. Di tambah dengan dada bidang untuk anak seusia Kenz itu sangat menakjubkan di mata Kiara. Teman laki-laki mereka juga banyak yang memiliki tinggi badan sempurna, juga rajin olahraga tapi tubuh milik Kenz sangat keras dengan porsi proposional yang menawan.

Stupid Girl !Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon