Stupid Girl ! -20

7.2K 354 16
                                    


Beberapa burung mengepakan sayap, menari di atas langit pagi yang cerah. Sinar mentari menjadi refleksi pada kaca bening kamar inap Kiara.

Pasien remaja itu pun sudah kembali membuka kelopak indahnya, sayangnya tak ada ada respon lain selain Kiara menangis sembari meraba perutnya. Kenz dengan segera mengatakan bahwa janinnya telah berhasil diselamatkan. Setelahnya Kiara langsung menahan tangisnya, mata anak itu memerah.

"Cil.. Makan dulu."

Suara Kenz terabaikan, anak itu masih setia menatap hamparan pohon yang terlihat dari kaca besar itu, kamar inap Kiara berada dilantai empat. Dengan segala macam fasilitas terbaik dirumah sakit tersebut.

"Kata dokter lu kudu makan Cil, ntar dedek bayi lu kelaparan.." Kenz lelah membujuk anak menyebalkan itu, rasanya ia ingin melempar Kiara keluar jendela.

"Bayi.. Kia kelaparan? Bener?" tanya anak itu menatap ragu pada kembaran Kenzy.

Pemuda itu hanya mengangguk, mulutnya gatal ingin teriak pada bocil kematian tersebut, oh, ayolah kesabaran Kenz Gibran Alvero itu layaknya tisu dibagi dua, terkena air pula. Sangat minim kesabaran.

"Noh makan."

Kiara diam menatap bubur putih yang lengkap dengan beberapa sayur khas konsumsi rumah sakit. Pasti hambar.

"Kenn.."

"Hm?"

"Kia gak mau makan.." tangan kecil itu memilin jemarinya sendiri.

Entah berapa kali Kenz menghela napas di pagi hari ini, "Terus lu maunya apa?"

Jika bukan lantaran tak ada yang menjaga anak kecil itu, ia mana mau disini. Lagi pula bagaimana bisa ia terjebak menjaga anak itu? Sialan, rasanya ia ingin marah-marah pada Bunda-nya.

"Kia mau peluk.. boleh?"

Mata Kenz sontak melotot, yang benar saja anak kucing ini ingin dipeluk? Siapa yang bisa memeluk Kiara?

Belum juga selesai menetralkan diri, kini ia disambut tangan kecil yang terangkat kearahnya seolah menunggu sebuah rengkuhan.

"Lu mau dipeluk siapa, Cil?"

"Mau.. Kenn.." binar anak itu penuh harap.

Sialan, kenapa Kiara terlihat lucu dengan ekspresi dan posisi seperti itu.

Kenz hanya diam saja, kontan tangan kurus itu turun. Kiara tersadar dari permintaan bodohnya, bagaimana bisa ia meminta temannya itu untuk memeluknya, pemuda itu pasti tidak mau.

"Kenn gak bisa ya.. Kia gapapa.. Kia minta maaf-"

..

'Hug'

..

"Berisik banget lu, mirip kambing." ucap Kenz sembari menenggelamkan wajah kecil Kiara dalam dadanya.

Dipeluk seperti itu rasanya Kiara tak bisa menahan tangisnya lagi, sejak ia pergi dari rumah tidak ada lagi sosok Langit yang bisa memberinya pelukan. Sedangkan bagi seorang Kiara Anastasia, pelukan adalah terapi paling ampuh membuatnya merasa nyaman.

Kenz yang merasakan bahu anak itu sedikit bergetar tau jika Kiara tengah menumpahkan tangisnya, lagi. Ia tak pernah terlibat dengan seorang anak perempuan yang tengah menangis, tentu bukan hal mudah baginya menghibur anak itu.

Mendengar suara sesengukan itu, menyihir pergerakan tubuhnya. Tangan kirinya membelit erat tubuh kurus Kiara, begitu pun tangan kanannya yang kini mengusap lembut rambut pendek Kiara.

"Makasih Kenn mau.. mau bantu Kia.."

"Kia.. takut.."

"Takut kenapa?" Kenz tak bisa menahan diri untuk tak melontarkan pertanyaan.

Stupid Girl !Where stories live. Discover now