Stupid Girl ! -33

7.4K 360 34
                                    

"K-kenn.."

"Sstt.." pemuda itu membawa Kiara dalam pelukannya, membelai rambut pendek istri dengan pelan, "Gak usah takut, yang harus lu inget adalah kita udah nikah. Artinya semua tentang lu itu udah jadi tanggung jawab gue."

Kiara tak menjawab apapun, anak itu masih terdiam dengan tubuhnya yang kaku, tangannya pun meremat baju yang di pakai oleh Kenz. Bukan, ini bukan reaksi ketakutan. Tapi ini adalah respon Kiara yang di landa gugup setengah jiwa saat berhadapan dengan Kenz yang penuh kelembutan seperti saat ini.

Berdebar yang resah, saat pemikiran konyol merasuki otaknya yang lamban. Bagaimana bisa Kiara menolak pesona Kenz yang seperti ini? Sejak dulu Kiara sekuat tenaga menolak pesona Kenz, anak perempuan itu cukup sadar diri bahwa dirinya hanya lah seonggok manusia bodoh untuk Kenz yang notabenenya adalah anak laki-laki yang berprestasi. Kini, Kiara di hadapkan dengan Kenz yang pengertian membuat perasaannya kian membuncah parah.

"Gak boleh ngelamun, Cil.." ucap Kenz saat mengurai pelukan keduanya dan mendapati Kiara yang terdiam seribu bahasa.

"Mikirin apa sih?" tanya Kenz yang hanya mendapat respon gelengan tak berarti.

Kedua mata remaja itu terkunci seolah saling tenggelam pada telaga yang penuh misteri. Kenz menatap takjub wajah kecil Kiara yang sangat manis. Mata bening yang bercahaya, hidung kecil yang mancung sesuai proporsi garis wajahnya, bibir sehat yang menawan. Kenz akui, sejak Kenzy mengenalkan Kiara padanya, ia tak pernah bisa menatap lama wajah indah Kiara.

"Paham apa yang gue bilang tadi?" tanya Kenz sembari mengusap pipi lembut Kiara. Kulit anak itu sangat lembut. Satu hal yang pemuda itu sadari sejak Kiara berada dalam pengawasan keluarganya, gadis kecil itu kini terlihat lebih sehat, warna kulit yang tak sepucat dulu, juga pipi yang mulai kenyal dalan sentuhannya.

Kenz rasa harus berterimakasih pada ibunya yang telah berhasil merawat Kiara, menjaga kesehatan dan memberi nutrisi yang sangat di butuhkan oleh seorang anak yang terlahir premature.

"Iya.." bisik Kiara pelan, wajahnya terasa panas di tatapan kian dalam oleh Kenz.

"Baguslah.. lain kali gak usah tegang kalo gue skin-sip sama lu." Kiara mengangguk meski tak yakin.

Meski tak aman bagi jantung, Kiara tetap menyukai saat-saat Kenz seperti ini. Ia merasa begitu di perhatikan oleh pemuda itu.

"Udah gak sakit kan perutnya? Gue mau lanjut ngerjain tugas." Kenz melepas diri, memilih memberi jarak atau nanti ia akan kelepasan lagi.

Kiara menatap Kenz yang ternyata hanya pergi untuk mengambil leptop di atas meja kemudian kembali duduk di atas ranjang. Kiara menatap kaki panjang Kenz yang berselonjor, ternyata memang sangat kontras dengan miliknya yang bahkan hanya mengisi  seperempat ranjang, sedangkan milik Kenz hampir melebihi sentengah ranjang meski dalam posisi duduk bersandar.

"Kenn.. Kia boleh tanya sesuatu?" Kenz menatapnya kemudian mengangguk sebagai jawaban.

"Tadi.. Kenn panggil Bubu, Bubu itu siapa?" tanya anak itu pelan tapi penuh rasa penasaran.

Jemari yang menari diatas keyboard terhenti saat mendengar pertanyaan Kiara, "Menurut lu siapa?"

"Kok tanya Kia? Kia kan tanya Kenn.." pemuda itu mengangguk, tak tahan segera menutup leptop dan menyimpannya di atas nakas samping ranjang.

Dengan sekali tarik Kiara sudah berada di sampingnya dengan posisi terkunci oleh kaki panjang Kenz. Mereka berbaring di tengah ranjang.

"K-kenn!" pekik Kiara kaget oleh pergerakan cepat Kenz, degup jantungnya makin meninggat.

"Bubu itu Kiara.." bisik Kenz pada telinga Kiara yang sudah memerah.

"K-kenapa Kia jadi Bubu?" tanya anak itu gugup setengah mati, tangan kecilnya juga berusa menahan dada Kenz yang menepel padanya.

Stupid Girl !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang