Bab 20 √

14.1K 826 25
                                    

"Permisi boleh kita duduk di sini?"

Alister berdehem singkat sebagai jawaban. Lantas mereka pun duduk dengan salah satu dari mereka yang mengambil menu. Netra Ruby menatap mereka lengket, entah perasaannya atau apa, salah satu dari mereka tampak mirip dengan seseorang.

"Abang nya kah?"

Merasa di perhatikan, pemuda dengan bola mata amber itu pun menatap Ruby. Ruby tersentak pelan sembari menggaruk kedua tangan nya. Uh, tatapannya tajam banget, pikir Ruby ngeri.

"Adek nya ya bang?"

Wajah Ruby memerah, hampir saja ia tersedak ludah nya sendiri.

"Anak saya"

Kini, giliran wajah pemuda itu yang memerah malu. Bertambah malu ketika suara tawa teman-temannya mengggelar hingga membuat perhatian para pengunjung berpusat ke arah mereka. Stevanus Cesario Adelrad nama nya.

"Malu ga malu ga? haha!" Tawa penuh ledekan itu berasal dari Rexsa atau nama lengkapnya Rexsano Biantara, di sudut bibir nya terdapat tai lalat yang menjadi ciri khas seorang Rexsa. Tau kan jika seseorang memiliki tai lalat di bagian sana?.

"Bacot lo" ketus Stevanus sinis. Tatapannya kembali menatap Alister. "Nikah muda ya bang?" Tanya nya kepo. Jangan heran, manusia satu ini memang orangnya kepoan.

"Engga" Alister menikah dengan Aruna saja di saat umur nya 31 tahun, darimana muda nya? Memang di antara saudaranya yang lain, adik keduanya lah yang menikah duluan- Razgav. Di susul oleh Steven baru dirinya setelah itu adik pertamanya.

Tangan Alister mengusap-usap punggung Ruby berharap dapat menyalurkan kehangatan. Malam ini suhu tampak dingin dari biasanya, sedangkan Ruby hanya memakai baju pendek.

"Lah?" Bingung Stevanus tak mengerti. Di lihat dari wajah pria di depannya tampak begitu muda. Hanya saja, aura yang Alister miliki memang seperti orang dewasa.

Tak lama, pesan Alister dan Ruby datang. Netra Ruby berbinar-binar dan dengan tak sabaran ia menarik lengan kemeja Alister. "Letak sini pah!"

Ruby tak sadar dengan kelakuannya itu membuat ke lima pemuda di sana dan Alister gemas. Alister mengacak rambut Ruby pelan, "sabar sayang" ujarnya sembari meletakkan piring di hadapan Ruby.

Senyum lebar Ruby langsung terukir.

"Gila gemesin banget" lirih Liam dengan tangan mengepal. Mereka mengangguk setuju. Ruby memang terlihat menggemaskan, wajah nya cantik di tambah dengan kedua pipi chubby kemerahan, tentu menambah kesan manis untuk anak itu. Pelengkapnya, Ruby memiliki bulu mata lentik, dan bibir pink tipis serta dua gigi taring nya. Galaksi William.

Ting!

"Ga heran sih, coba lo liat wajah bapak nya aja udah kayak gitu" celetuk Leanka pelan. Leanka Garfield.

"Cas, nih gue dapat pesan dari Marcel di suruh cepat ke markas" ujar Rexsa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Lucas, pemuda yang di perhatikan Ruby tadi mengangguk pelan.

"Leanka, tunggu pesanan nya. Kita ke motor" ujar Lucas menenggak kan tubuhnya. Lucas menatap Alister, "bang" Alister mengangguk, mereka pun beranjak pergi.

"Cas? Lucas?"

Ruby menatap Leanka lamat, Ruby ingin bertanya namun ia ragu.

"Apa cil?" Leanka yang memang memperhatikan gerak-gerik Ruby sedari tadi menduga jika anak itu ingin mengatakan sesuatu namun ragu. Sontak saja ia bertanya.

"Kak, nama abang yang tadi itu siapa?" Tanya Ruby penasaran.

"Yang mana? mereka ada empat cil, lo nanya yang mana"

RUBYWhere stories live. Discover now