Bab 48

3.9K 387 5
                                    

Muncul di ufuk timur dengan sinarnya membumbung tinggi diatas langit nan biru, dengan gagahnya memancarkan cahaya pertanda dimulainya pergantian malam ke pagi hari.

Kecantikan alami dari sang tata Surya membuat makhluk hidup terkagum-kagum karenanya. Tumbuhan flora yang segar dan bermekaran serta makhluk fauna yang satu persatu mulai menampakkan diri menambah kecantikan alam yang tak dapat di tolak.

Pemandangan inilah yang manusia suka. Terutama Ruby, pagi-pagi sekali anak itu sudah terbangun dan berkeliaran di taman rumah demi melihat pemandangan yang selalu membuatnya terkagum-kagum.

Dengan riangnya, anak yang kini menginjak dua belas tahun itu kini menatap beberapa hewan yang di mulai dari ayam, kucing, burung dan sebagainya yang tampak menikmati makan pemberian Ruby.

Tangan anak itu menepuk-nepuk kepala kucing lalu mengusap nya penuh perhatian.

"Kamu cantik, bulu bagus kayak gini pasti kamu punya tuan ya? tapi kenapa keliaran kaya gini? ga ada tanda pemilik lagi. Kan kalau kamu di ambil pasti jadi berabe" gumam nya menatap kucing hitam itu dengan tatapan bertanya.

Tatapan Ruby kini teralih pada langit oranye yang sedikit sedikit mulai pudar.

"Hm, Ruby harus sekolah. Kalian disini aman-aman ya, makanan nya di habisin juga!" Makanan yang Ruby ambil dari mansion karena memiliki stok banyak. Dengan cuma-cuma Ruby memberikan kepada mereka yang tentu saja memiliki makanan berbeda-beda.

Gadis cantik itu mengusap bulu kucing hitam yang telah ia beri nama Henza karena tak tau nama aslinya. "Ruby pulang ya, nanti kapan-kapan Ruby kesini lagi" ujar nya tersenyum lebar.

Anak itu pun segera bergegas pulang sebelum sang ayah menghampiri nya.

"Papa!" Dengan semangat ia memeluk kaki Alister yang baru usai memasang dasi. Pria itu menunduk dan tersenyum begitu melihat wajah ceria putrinya.

"Baru aja papa mau nyamperin kamu. Gih sana mandi, papa tunggu di bawah" Ruby mengangguk sembari bergumam. Dia dengan segera memasuki kamar mandi meninggalkan Alister yang mulai mencari baju putih anaknya.

~oOo~

Kemacetan di pagi hari pun tak dapat di hindari karena padatnya jalan dengan bermacam jenis kendaraan yang berlalu lalang. Aktivitas yang pastinya membuat mood rusak.

Di tengah-tengah ibu kota, berdirilah sebuah bangunan megah yang merupakan sekolah Swasta yang menjadi favorit orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Selain karena bangunan nya yang megah, kedisiplinan sekolah patut di acungi jempol.

Andrea Elementary school.

Setau Ruby, Andrea merupakan anak pemilik sekolah yang kini telah menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Andrea terkenal akan kepintaran dan kecantikan nya. Berbagai prestasi banyak anak itu lakukan. Sifatnya juga ramah dan sedikit pendiam. Tapi sayangnya, ada kabar yang beredar Andrea mengalami kecelakaan yang membuat nya koma hingga sekarang.

Setau Ruby sih begitu, karena ia mendapatkan info tersebut dari Laras yang merupakan keponakan Andrea.

"Papa jaga kesehatan ya, Ruby masuk dulu" bukan tanpa sebab Ruby berkata demikian. Ayahnya itu sempat drop karena pola makan yang tidak terjaga dan kurangnya tidur karena lembur.

Hal tersebut membuat Ruby selalu mewanti-wanti sang ayah untuk selalu menjaga kesehatan dan pola makannya. Tak jarang Ruby selalu meneror Alister untuk cepat makan jika mendapatkan laporan dari Satria. Saat sang ayah lembur pun, Ruby akan meminta bantuan Satria dan Dev untuk membantu sang ayah agar perkejaan Alister tidak kebanyakan dan bisa cepat pulang.

RUBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang