Bab 32√

8.1K 575 9
                                    

"Papa kenapa ya?" gumam Ruby memandang langit gelap di atas sana.

Gadis mungil itu kini di landa penasaran dengan lebam yang terlukis di wajah sang ayah. Seingat Ruby, papa nya pamit waktu itu bukan untuk berkelahi namun untuk berkerja. Jika memang benar papa nya itu habis berkelahi, Ruby penasaran. Siapa yang berkelahi dengan papa nya? apa mungkin musuh papa? batin anak itu menebak-nebak.

Pandangan Ruby tertuju pada pintu ruangan kemudian bergulir menatap arah luar jendela.

"Apa sebelum novel di mulai, kejadian ini bakalan terjadi?"

Ruby bertanya dalam hati sembari memperhatikan langit gelap itu. Tanpa sadar anak itu mengigit bibir bawah nya.

"Sebelas tahun lagi, apa alur nya tetap sesuai? semoga aja engga. Gue kan udah pindah di negara ini, Aska juga udah ketemu gue kan? di novel Ruby sama Aska ga saling kenal. Berarti alur udah ada yang gue rubah kan?" monolog nya tersenyum senang.

Ruby memang berniat untuk mengacaukan alur. Mana mungkin Ruby tidak mengacau alur sedangkan tokoh favoritnya akan mengalami kejadian mengenaskan di masa depan nanti?

Ngomong-ngomong soal Aska, Ruby harap ia bisa kembali bertemu dengan nya. Wajah datar sekaligus manis itu masih terngiang di otak Ruby. Ruby tersenyum lebar.

"Ngapain senyum-senyum gitu?" Celetuk Cakra menatap adik sepupunya aneh.

Mendengar suara yang tak asing lagi baginya, senyum lebar Ruby luntur. Kedua matanya menatap Cakra malas. Bisakah sehari saja ia tidak bertemu lelaki itu ya tuhan?.

"Papa Ruby mana?" Tanya Ruby tanpa membalas perkataan Cakra.

"Tuh di luar sama ayah, daddy" sahut Cakra sembari mendudukkan dirinya di kursi samping brankar Ruby. Lelaki itu juga meletakan sebungkus Snack di samping Ruby.

"Abang Atha mau ke sini, katanya" celetuk Cakra membuka Snack milik nya. Melihat itu, Ruby memberikan Snack yang cakra berikan kepada sang empu, meminta dibuka kan.

"Yang bener? tau dari mana?"

"Tadi dengar ayah bilang. Papi sama mami juga katanya mau ke sini, katanya juga besok paling udah sampai dan langsung ke sini" jelas Cakra.

"Katanya" gumam Ruby mencibir. Jika udah ada katanya, sudah pasti belum pasti.

Cakra menanggapi dengan senyuman.

"Udah kenal abang Atha?" Tanya anak itu dengan alis terangkat satu. Ruby berdehem pelan, "udah, dari bunda Rosa" bohong, nyata nya Ruby mengenal Atha dari novel sebelum Rosa mengenalkan anaknya. Bodohnya, Cakra mengangguk percaya.

~oOo~

Ternyata perkataan Cakra benar, anak dari Razgav dan Rosa benar-benar datang bersama Kaisar dan Sandra. Wajah bule mereka terlihat jelas, Ruby minder sendiri melihat paras mereka.

Untung nya tubuh yang ia tempati juga cantik.

Adik perempuan Aruna juga datang, Angela. Masih ingat dia kan?.

Saat ini Ruby memperhatikan mereka yang tengah berbincang di atas pangkuan Alister. Tenang, ia sudah kenalan kok dengan mereka.

"Ga tau yang lain gimana, mau pindah di sini atau engga. Mereka cuman bilang mau liburan doang" kata Sandra dengan suara yang terdengar lembut. Perut wanita itu tampak terlihat besar, Ruby sempat mendengar jika perempuan itu tengah hamil anak kembar, saat ini usia kandungan nya baru 7 bulan.

"Paksa aja mereka buat tinggal di sini kak" sahut Angela. Yang di maksud mereka adalah kedua adik perempuan Sandra yang masih bersekolah.

RUBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang