8 - Lake

28.4K 2.2K 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang maniezz~ enjoy  (づ ̄ ³ ̄)づ


***

Suasana di Panti menjadi sunyi dan sepi, dalang dari keributan tempat ini sedang dirundung kesedihan. Kali ini empunya bukan sedih karena ketidaktahuannya mengenai adopsi, melainkan karena ia sudah menaikkan nada bicara kepada wanita yang sudah membesarkan dirinya. Ziel menyadari sikapnya yang kemarin pasti melukai Sinta, ia sudah bersikap kurang mengenakkan kepada buntanya itu.

Ziel saat ini sedang duduk sendirian di halaman Panti, merenungi kejadian kemarin. Tadi malam, ia sengaja menghindari makan malam agar tidak bertatap muka dengan bunta, jadilah Karina mengantarkan makanan ke kamarnya. Bahkan Tristan yang biasa mengekorinya seperti induk dan anak ayam, terlihat menjaga jarak karena perintah Hendrick, pria dewasa itu ingin memberikan ruang kepada Ziel untuk berpikir.

"Hah, kenapa jadi gini sih?!" Ziel mengusak rambutnya acak, frustasi.

Merasa jenuh, Ziel melangkahkan kakinya menuju ke gerbang Panti, berjalan keluar tak tentu arah. Ke mana saja untuk menjernihkan pikirannya. Tidak ada yang melihatnya keluar Panti, Tristan dan Sinta saat ini sedang menyiapkan sarapan untuk Ziel, Karina sedang menjemur pakaian, dan kebetulan tidak ada penghuni Panti yang duduk halaman depan.

Ziel pergi tanpa memberitahu siapa pun.


.

.



Panti Asuhan Sukacita terletak di pinggiran hutan yang teduh dan asri, lingkungan yang sangat nyaman untuk ditinggali, karena itu Ziel suka menjelajahi area sekitar Panti bahkan remaja manis itu sudah menemukan tempat untuknya bermain yaitu sebuah danau.

Setelah lama berjalan, Ziel memutuskan untuk mengunjungi danau yang terletak di dalam hutan. Danau tersembunyi itu adalah tempat favorit Ziel, saat ia merasa jenuh dan lelah, danau ini adalah tempat yang akan ia kunjungi untuk melepaskan semua beban yang ia rasakan.

Di sana ada sebuah perahu yang bisa dinaiki untuk mengelilingi danau, cuaca mendung di pagi hari ini benar-benar mendukung suasana hati Ziel yang sedang bersedih.

Ziel menaiki perahu dan mengayuhnya menggunakan dayung, remaja manis itu berniat menelusuri danau sambil menyanyikan lagu favoritnya, apalagi kalau bukan lagu berjudul "Galau" dan masih banyak lagi.

"Hah~ damai sekali," Ujar Ziel.

.
.
.

Jauh berbeda dengan Ziel yang saat ini sedang menikmati indahnya danau, orang-orang di Panti sedang panik karena hilangnya remaja manis itu. Mereka semua mengira jika Ziel kabur karena masalah kemarin.

Setelah Tristan mengabari Hendrick tentang hilangnya Ziel, pria dewasa itu bersama keempat putranya langsung menuju ke Panti, meninggalkan semua aktivitas yang sedang dilakukan.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang