12 - Daddy

30.4K 2K 61
                                    

alo, anak-anak maniezzz,  2k word nih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

alo, anak-anak maniezzz,  2k word nih~

Enjoy~ ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:

***

Makan siang hari ini sedikit berbeda, rutinitas yang biasanya dilakukan di ruang makan itu saat ini berpindah ke gazebo. Ziel yang meminta, yang lain hanya menurut saja.

"Om," Merasakan sebuah jari menoel tangannya, Hendrick pun menoleh, melihat Ziel yang memanggilnya.

"Ingin sesuatu?"

"Ga. El mau nanya, nama om kaya raya tuh apa ya?"

Hendrick berpikir sejenak, baru ingat jika ia dan keempat putranya belum memperkenalkan diri secara resmi.

"Daddy akan menjelaskan jadi dengarkan, mengerti?"

"Heum," Ziel mengangguk cepat.

"Mulai dari daddy, nama daddy adalah Hendrick Alexander Dominic. Yang duduk di sebelahmu adalah kakak sulungmu, Theine Alexander Dominic, di hadapanmu ada abang kembar, Damian Alexander Dominic dan William Alexander Dominic, lalu yang terakhir, kakak keempatmu bernama Zergan Alexander Dominic."

Ziel manggut-manggut, tanda sudah mengingat dengan jelas nama para titan yang sedang duduk di dekatnya.

Remaja manis itu tak lagi protes saat Hendrick menyebut dirinya sendiri daddy, bahkan menyebut anak-anaknya sebagai kakak Ziel. Ia sudah memutuskan untuk menerima mereka, melihat usaha mereka untuk selalu menyenangkan dirinya dan semua hal yang diberikan kepadanya, itu sudah cukup membuktikan jika kali ini kehadirannya benar-benar diharapkan.

Kali ini Ziel membuat taruhan yang besar, jika nasibnya baik maka ia akan tinggal bersama keluarga barunya untuk seumur hidup, namun apabila yang terjadi adalah sebaliknya, Ziel benar-benar akan menyerah, kembali menjadi sebatang kara dan benar-benar akan menghapus kata keluarga dalam hidupnya.

"Permisi tuan, makan siang siap untuk dihidangkan." Ujar salah satu kitchen maid ditugaskan untuk mengantarkan makanan ke sini. Makanan yang akan disajikan tentunya saja di bawa dari Mansion dan dimasak langsung oleh chef di sana yang sudah tepercaya.

"Lakukan." Ujar Hendrick.

Ziel melihat beberapa bodyguard mendorong troli makanan yang berjumlah 5 troli, membuat empunya melebarkan mata, siapa yang akan menghabiskan makanan sebanyak itu.

Theine yang sedari tadi melihat Ziel, menarik sang adik untuk duduk di pangkuannya. Ziel tidak lagi protes, karena percuma saja, semakin ia menolak pasti semakin kuat pula pelukan pada pinggangnya, jadi pasrah adalah solusinya.

Setelah makanan tersaji, kitchen maid dan para bodyguard yang mendorong troli tadi pamit undur diri dan membiarkan semua tuan mereka untuk makan dengan tenang. Menyisakan beberapa bodyguard yang berjaga di setiap sudut Panti, memastikan keamanan para Dominic.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang