29 - Family

18.7K 1.7K 200
                                    

alo selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

alo selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

coba up siang ada yang baca kaga

enjoy~

***

Ziel menoleh dan melihat Peter yang berjalan mendekat, namun tatapannya beralih pada sekumpulan orang di belakang Peter yang tampak sangat asing namun jika diperhatikan terlihat mirip dengan daddy dan saudaranya.

Ziel seketika mengerjapkan mata saat menyadari dirinya menjadi objek tatapan dari orang-orang yang ada di hadapannya ini. Remaja manis itu berbalik dan berbisik pada sang daddy.

"Daddy mereka siapa? Kok liatin adek kaya gitu..." Kedua tangannya bahkan sudah memeluk erat Hendrick, si kecil merasa takut.

"Ramai sekali, apa daddy akan mengadakan pesta?" Sindir Zergan.

"Bukankah kakak sulungmu yang memancing semuanya datang kemari?" Ujar Peter dengan raut wajah menyebalkan.

"Kakakku hanya mengirim foto bukan memanggil kalian ke sini." Balas Zergan yang paham dengan maksud Peter.

"Sama saja, semua merasa penasaran dengan si kecil yang manis ini~" Peter mendekat ke arah Ziel dan dengan iseng menoel pipinya membuat Ziel mendongak.

"Om Peter." Ujar Ziel memanggil Peter, membuat empunya memasang wajah datar.

"Abang."

"Om lebih cocok."

"Benar." Timpal Zergan membuat Peter merolingkan matanya. Ia dan Zergan memang memiliki love-hate relationship. Terlihat tidak akrab namun yang sebenarnya keduanya sangat dekat.

"Apa kami tidak ditawari untuk duduk?" Ujar seorang pria dewasa dengan jas putih khas seorang dokter berjalan mendekat ke arah Hendrick.

"Biasanya tanpa diminta kalian akan langsung melakukannya. Silakan duduk." Hendrick mendengus, ada apa dengan keluarganya ini, biasanya mereka akan datang dan menganggap Mansion ini seperti rumah mereka sendiri.

Ada sekitar 6 orang yang datang dan semuanya adalah laki-laki. Anggota keluarga Dominic, 2 pria dewasa adalah saudara Hendrick dan 4 lainnya adalah tuan muda, keponakan Hendrick.

"Hanya kalian?" Tanya Hendrick.

"Tidak. Opa, Oma, mami, dan mama masih dalam perjalanan." Jawab Peter.

"Dad, apa yang terjadi dengan bayi nakal ini?"

"Jatuh dari tempat tidur."

"Kasian sekali bayi." Peter dengan iseng menoel pinggang Ziel membuat empunya mendelik dan menatap tajam Peter.

"Ih ga boleh sentuh-sentuh!"

"Lagi sakit tidak boleh marah-marah."

"Kata siapa?"

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang