19 - Mansion

21.1K 1.7K 65
                                    

aloo selamat hari minggu (づ ̄ ³ ̄)づ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aloo selamat hari minggu (づ ̄ ³ ̄)づ

enjoy~

***

Ziel terbangun dengan kondisi yang masih sangat mengantuk, merenggangkan tubuhnya, Ziel sedang mengumpulkan kesadaran. Ketika menyadari jika saat ini ia berada di ruangan yang asing, mata remaja manis itu terbuka lebar.

Tunggu... kamar ini bukanlah kamarnya!

Astaga, dirinya berada di mana?

Apakah dirinya diculik?! Tapi apa untungnya menculik dirinya, banyak makan dan malas bekerja. Yang ada penculik itu menjadi rugi.

Panik tapi terlalu malas bergerak, jadilah Ziel memperhatikan ruangan itu sambil rebahan, ditambah kasur yang empuk dan luas, kapan lagi dirinya bisa berbaring di tempat senyaman ini.

Kamar yang luas dengan nuansa blue-grey dipadukan dengan perabotan yang didominasi warna white-wood, membuat kamar ini terlihat sangat nyaman untuk ditempati.

Kamar ini adalah kamar impiannya. Ziel pernah mengatakan kepada Bunta, jika dirinya sudah mampu menghasilkan uang, ia ingin mendekorasi kamar miliknya di Panti dengan tatanan yang persis seperti kamar ini.

Ziel kembali menatap ruangan itu dengan serius. Loh, kok bisa sama persis ya? Pikirnya.

Ceklek

"Sudah bangun?"

Ziel menoleh ke arah pintu, terlihat Hendrick berdiri di ambang pintu, ditemani oleh Leo dan Tristan.

"Daddy?" Remaja manis itu menatap bingung sang daddy. Isi kepalanya dipenuhi pertanyaan yang membuatnya mengerutkan dahi.

Ia di mana?

Kenapa daddy ada di sini?

Pemikiran itu buyar saat sang daddy mengelus lembut surainya, "Apa yang sedang bayi ini pikirkan, hm?"

"Adek sekarang ada di mana? Adek di culik ya dad?" Tanya Ziel sambil memiringkan kepada, menatap penuh tanya pada daddynya itu.

"Ya, bayi ini sedang diculik."

"Siapa yang culik adek? Daddy di sini mau nyelamatin adek ya?"

Pertanyaan polos itu membuat Tristan mendengus dan Leo menahan tawa. Lucu sekali tuan kecil mereka ini.

Hendrick hanya diam dan menggendong Ziel menuju kamar mandi. Pria dewasa itu berdiri di dekat pintu, kemudian masuklah dua perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah maid yang dipekerjakan khusus untuk mengurus Ziel. Sebut saja babysitter, keduanya bernama Dira dan Aletta.

Melihat adanya orang asing yang mendekat, Ziel lagi-lagi menautkan alis, bingung.

"Selamat pagi tuan kecil, sekarang adalah waktunya anda untuk mandi."

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang