34 - Avoid

16.5K 1.5K 107
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat pagi ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Enjoy~


***


"Tuan kecil sebaiknya segera turun, tuan besar sedang dalam perjalanan pulang."

Ziel yang sedang asik makan buah mangga kelimanya menoleh ke arah Arkan, "Siapa?"

"Tuan Hendrick, tuan kecil."

"Yang nanya, wlek!"

Arkan sweatdrop, sementara bodyguard lain yang sudah terbiasa dengan tingkah Ziel hanya bisa menyemangati teman sebayanya itu.

"Nana diem aja ya, gue bosen banget anjir lo dari tadi nyuruh turun mulu." Remaja manis itu merebahkan dirinya dan bodo amat dengan Arkan yang sedari tadi memintanya untuk turun.

Tak lama Tristan dan Felix datang, keduanya menghampiri Arkan yang masih setia menunggu di bawah rumah pohon.

"Hey, kau ingin naik ke sana?" Ujar Felix sambil menepuk bahu Arkan, membuat empunya menatap sinis.

"Tuan kecil ada di atas sana." Jawab Arkan.

"Tuan kecil." Panggil Tristan.

Panggilan itu diabaikan oleh Ziel, tapi ketiga bodyguard jangkung ini tak menyerah dan terus memanggil si kecil.

"BERISIK LO SEMUA, FUCEK!" Teriak Ziel sambil memberikan jari tengahnya pada trio anak ayam yang seketika speechless. Anak semanis Ziel mana boleh berkata kasar.

"Tapi tuan keci-"

"Diem! Pokoknya gue ga mau turun! Bye!"

Tidak ada pilihan lagi selain membiarkan tuan kecil mereka ini berdiam diri di atas sana dan menunggu kedatangan tuan Hendrick, pikir mereka.

Terdengar suara langkah kaki mendekat, melihat siapa yang datang para bodyguard menunduk hormat. Tristan, Arkan dan Felix juga menunduk, menyapa sang tuan utama, Hendrick.

"Tuan."

"Mana bungsuku?"

"Tuan kecil ada di rumah pohon ini, tuan."

Hendrick mengangguk dan meminta ketiganya mundur, biar ia saja yang mengurus bayi nakalnya ini.

"Baby."

Ziel yang mendengar panggilan itu seketika menegakkan tubuhnya, tak menjawab namun langsung bergerak turun dan berdiri tepat di hadapan sang daddy. Si kecil hanya diam dan menunggu hal apa yang akan dikatakan oleh daddynya ini.

"Kenapa tidak tidur siang, hm?"

"Ga ngantuk." Jawabnya cepat. Ia ingin bermanja seperti biasa tapi takut sang daddy menolak, kan bisa malu dia.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang