46 - New Problems

11.3K 1.4K 488
                                    

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~

***

"Zergan!"

Empat murid perempuan mendatangi meja yang ditempati oleh Ziel, menghampiri Zergan yang saat ini abai sama sekali tak menggubris kehadiran mereka.

"Zergan udah mam belum?" Tanya salah satu perempuan dengan nada bicara yang dibuat-buat.

Ziel menatap aneh perempuan itu, penampilan yang jauh dari kata normal dengan rok sangat pendek dan jauh dari batas yang seharusnya membuat si kecil seketika paham, pasti ini adalah geng menor menyebalkan yang sering ia lihat di sinetron.

"Adek."

"Iya kakak?"

"Habiskan." Ziel mengangguk dan kembali meminum tehnya yang masih tersisa setengah.

Cyra Amelia, perempuan yang tadi diabaikan oleh Zergan merasa tak terima dan tiba-tiba saja mendorong kuat Ziel meminta bungsu Dominic itu untuk menyingkir.

Perempuan itu tau siapa Ziel, kemarin setelah kedatangan si kecil yang membuat heboh 1 sekolah tentu saja ia langsung mencari tau dan saat mengetahui jika Ziel adalah anak adopsi membuat rasa benci seketika muncul.

Anak seperti Ziel bisa mendapatkan perhatian dari keluarga Dominic termasuk Zergan, Cyra dibuat iri setengah mati.

"Minggir! Tingkat satu kenapa bisa ada di sini!"

"UHUK!" Ziel yang sedang minum seketika tersedak, ia menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak dan hidungnya ikut merasa perih.

prang!

Zergan melebarkan mata dengan cepat melempar piring ke arah Cyra membuat empunya mengaduh sakit dan gemetar terduduk di lantai, perempuan itu menatap tak percaya ke arah Zergan.

Tak cukup sampai di situ Zergan berdiri dan menjambak kuat rambut Cyra membuat kehebohan semakin menjadi-jadi, ketiga teman Cyra yaitu Jinny Wrenley, Sienna Gazella, Giselle Valencia mundur dan tak ingin ikut campur.

Ini pertama kalinya mereka melihat Zergan yang biasanya diam, mengamuk seperti ini. Mengerikan bahkan tak pandang bulu pada lawannya yang seorang perempuan.

"Z-zergan a-ampun.."

Kuat sekali, Cyra merasa rambutnya akan lepas dari kepala.

"Minta maaf pada adikku." Ucap Zergan dengan wajah memerah, urat lehernya menonjol menandakan empunya sedang dikuasai oleh emosi tinggi.

Jargas dan Arzen mengelus punggung Ziel mencoba menenangkan si kecil yang saat ini mulai menangis.

Tristan yang sedari tadi melihat tentunya sudah menghubungi sang tuan, Hendrick. Sesuai perintah yang diberikan kejadian apa pun mengenai bungsunya, pria itu ingin Trio anak ayam langsung memberikan laporan.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang