36 - Pick Me

18.5K 1.9K 543
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Enjoy~

***

Pukul 17.00 sejumlah mobil mewah memasuki halaman Mansion menandakan kegiatan jalan-jalan tadi sudah berakhir. Sesampainya di dalam Hendrick meminta Ziel untuk mandi, membersihkan diri, sementara barang hasil belanja tadi di letakkan di ruang keluarga karena harus di pisahkan. Kedua ayah dan anak ini berjalan menuju lantai atas, kamar Ziel.

"Daddy nanti mainannya bawa ke kamar adek ya."

"Hm, sekarang mandi, daddy juga akan mandi."

Di kamar Ziel sudah ada Aletta dan Dira yang menyiapkan keperluan si kecil, keduanya menundukkan hormat pada Hendrick yang dibalas anggukan.

"Daddy ke kamar dulu."

"Oki doki~"

Hendrick meninggalkan kamar bungsunya, menyisakan Ziel bersama Aletta dan Dira.

"Huh capeknya." Keluh Ziel.

"Bagaimana hari ini tuan kecil?" Tanya Aletta memulai pembicaraan.

"Seru!"

"Kalau boleh tau, tuan kecil pergi ke mana saja?"

"Ke Mall sama taman, kakak tadi El beli puzzle nanti main bareng-bareng ya!"

"Tentu, nah sekarang saatnya untuk mandi tuan kecil." Ucap Aletta melihat Dira yang keluar dari kamar mandi berarti rekan kerjanya itu sudah selesai mengisi bathtup.

Ziel mengangguk dan masuk ke kamar mandi, jujur saja ia merasa gerah karena berkeringat. Bungsu Dominic itu mandi hanya sebentar karena sudah tidak sabar untuk mengambil mainan di bawah.

"Sudah selesai tuan kecil?"

"Heum."

Setelah berganti piyama berwarna biru, Ziel menuju dressing table untuk mengeringkan rambut dan memakai parfum. Di rasa cukup, ia mengucapkan terima kasih pada kedua babysitternya dan langsung bergegas ke bawah.

"Makasih ya kak! El duluan, babai!"

"Sama-sama, jangan berlari tuan kecil." Telat, ucapan Aletta sama sekali tidak didengar oleh Ziel yang sudah menghilang dari ambang pintu. Aletta dan Dira hanya menggelengkan kepala, berdoa semoga kejadian seperti saat Andreas marah tidak terjadi lagi.

Ting!

Ziel yang baru saja keluar dari lift langsung berjalan menuju ruang keluarga, sesampainya di sana ia melihat semua anggota keluarganya berkumpul, menunggu waktu makan malam.

"Adek." Panggil William yang pertama kali menyadari kedatangan Ziel. Si kecil hanya menoleh dan menuju kantong belanja yang terlihat sudah di buka. Ia mencari sesuatu.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang