33 - New Guard

17.4K 1.5K 135
                                    

alo, selamat sore ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

alo, selamat sore ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~

***

"Ugh....."

Lagi-lagi Ziel terbangun, ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 04.00. Hari ini ia bahkan bangun lebih pagi dari kemarin. Remaja manis itu menyandarkan tubuhnya pada headboard mencoba mengumpulkan nyawa lalu mengambil air di nakas sebelah tempat tidur. Merenung sebentar, Ziel akhirnya memutuskan menuju balkon.

ceklek

Dinginnya udara subuh menerpa tubuhnya membuat Ziel bergidik menggigil, ia kembali masuk ke dalam untuk mengambil selimut kemudian keluar dan memilih duduk di lantai balkon.

Bodyguard yang berjaga di halaman belakang kompak melihat ke arah jendela kamar Ziel, terlihat manusia berselimut yang muncul di sana.

"Tuan kecil?" Tanya bodyguard itu pada temannya.

Keduanya mendekat dan berdiri tepat di bawah balkon kamar Ziel.

"Tuan kecil." Panggil keduanya.

Ziel yang merasa dipanggil, mendekat ke teralis dan menoleh ke bawah.

"Tuan kecil apa yang sedang anda lakukan?"

"Mau lompat." Ujar Ziel dengan wajah polos, dalam hati tertawa senang, mengerjai dua bodyguard ini sepertinya akan menyenangkan.

Keduanya melotot lalu bergerak cepat, satu orang membujuk Ziel dan satunya lagi agak menjauh, mencoba menghubungi Tristan melalui earpiece.

"Tuan kecil sebaiknya anda masuk, udara subuh ini benar-benar dingin nanti anda sakit."

"Ga mau!"

ceklek

Pintu balkon Ziel terbuka dari dalam, terlihat Tristan bersama dua orang asing datang dengan napas ngos-ngosan. Salah satu dari orang asing itu berjalan mendekat ke teralis lalu berujar pada rekannya yang ada di bawah.

"Kalian boleh pergi."

Keduanya mengangguk, "Terima kasih, Arkan."

Ziel melihat interaksi itu lalu menghadap ke arah Tristan, "Halo Tantan~"

"Tuan kecil sekarang masih terlalu pagi untuk anda bangun."

"Ya gimana dong kan gue kebangun sendiri. Lo ngapain ke sini? Terus ini dua om-om siapa dah?" Ujar Ziel dengan tangan di pinggang sambil menelisik dua makhluk asing di hadapannya ini.

"Tuan kecil perkenalkan mereka adalah Arkan dan Felix."

"Saya Arkan, tuan kecil." Ucap seorang lelaki dengan kulit tan yang berdiri di sebelah kanannya.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang