25 - Star

18K 1.5K 93
                                    

ku gabut mending up aja ygy ( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ku gabut mending up aja ygy ( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:

selamat malming~

enjoy~

***

"DADDY! ADEK PULANG!" Ziel berlari menuju ke arah sang daddy yang sedang duduk di sofa ruang depan menunggu kepulangan mereka.

"Bersenang-senang, hm?"

"Heum! Adek suka nanti kita piknik lagi ya, daddy harus ikut!"

"Tentu."

"Dad, ruang bawah tanah."

Hendrick menoleh ke arah Theine dan Damian. Melihat ekspresi kesal kedua putranya, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Pria dewasa itu mengangguk.

"Huh ruang bawah tanah?" Ujar Ziel sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sepertinya masih banyak hal yang belum ia ketahui.

"Apa itu dad?" Tanya pada sang daddy.

Hendrick sendiri memilih tidak menjawab dan mencoba mengalihkan perhatian Ziel.

"Baby, sekarang ke kamar dan mandi. Tunggu daddy di sana, mengerti?"

"Daddy belum jawab pertanyaan adek loh~"

"Daddy ada pekerjaan, nanti jika sudah selesai daddy akan menemani bayi ini belajar, ok?"

Mendengar kata belajar, Ziel mengangguk dengan semangat dan berujar, "Oki doki! Adek ke atas dulu ya dad!"

Aletta dan Dira menundukkan tubuhnya, lalu mengikuti Ziel yang sudah menekan tombol lift.

Setelah memastikan jika bungsunya sudah naik ke atas, Hendrick bertanya kepada putra sulung dan keduanya itu.

"Terjadi sesuatu?"

"Hanya menangkap orang gila." Jawab Theine.

Hendrick mengernyitkan dahinya, "Siapa?"

"Orang yang tidak pernah terlintas di kepala jika ia adalah pelakunya." Sarkas Damian.

Hendrick melangkahkan kakinya ke arah lift yang tentunya diikuti oleh Theine dan Damian. Sementara Zergan pergi ke kamarnya untuk mandi dan tidur. Remaja tampan itu tidak biasa menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga kegiatan piknik tadi benar-benar menguras tenaganya. Biasanya ia keluar hanya untuk sekolah, mengikuti lomba dan kegiatan organisasi lainnya. Bahkan ia jarang berkumpul dengan teman-temannya. Anak rumahan sekali.

Pintu besi itu terbuka menghasilkan suara derit yang terdengar begitu nyaring. Hendrick, Theine dan Damian masuk ke dalam, ketiganya disambut oleh bodyguard yang berdiri di sepanjang lorong itu dan memberikan hormat pada mereka.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang