45 - Who?

12.4K 1.5K 633
                                    

Selamat pagi ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat pagi ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~

***

Bulan sudah digantikan oleh matahari menandakan waktu malam sudah berganti pagi.

Saat ini jam menunjukkan pukul 06.00, Hendrick sedang berjalan ke kamar bungsunya guna membangunkan si kecil dan memintanya untuk mandi, bersiap-siap berangkat sekolah.

Sebelum Hendrick menyentuh pintu, seseorang sudah terlebih dulu membukanya dari dalam, Hendrick menunggu dan mengira jika itu adalah bungsunya.

Ceklek

Tristan, selaku yang membuka pintu itu tiba-tiba menundukkan tubuhnya sedikit terkejut dengan kehadiran tuannya.

"Selamat pagi tuan."

"Hm, apa bungsuku sudah bangun?"

Tristan mengangguk, "Tuan kecil sudah menunggu di ruang makan, tuan."

Sementara itu di lantai bawah tepatnya dapur, Ziel sedang berbincang bersama Aletta dan Dira. Sebelumnya Ziel memang berada di ruang makan menikmati segelas susu namun saat susu itu habis si kecil berlalu menuju dapur.

"Kakak tau ga? El sekarang punya banyak temen!"

"Benarkah? Boleh kakak tau siapa saja?" Melihat Ziel yang bercerita dengan antusias membuat Aletta dan Dira tersenyum, mereka ikut larut dalam kebahagiaan tuan kecilnya ini.

"Satu kelas banyak deh, El males nyebutin satu-satu. Oh yah, ada satu orang yang ngeselin tapi baik."

"Siapa namanya tuan kecil?"

"Dion! Masa sih dia ngajak temen-temen di kelas buat panggil El adek, kan ngeselin!"

Aletta menahan tawa, memang dasar bayi di mana pun berada akan selalu menjadi bayi.

"Hm sepertinya kakak setuju dengan Dion."

"Ish! Kakak kok ikut ngeselin."

"Benar, kakak juga setuju dengan panggilan itu." Timpal Dira.

Perkataan kedua babysitter itu membuat Ziel turun dari kursi, berjalan sambil menghentak-hentakkan kaki.

"El ga suka!"

Aletta dan Dira tertawa gemas, itu yang tidak suka dipanggil adek? Jika mereka adalah teman kelasnya mungkin panggilan bayi akan mereka sematkan pada si kecil. Imut sekali.

Ziel memutuskan untuk masuk ke minimarket, sarapan masih 1 jam lagi sepertinya ia ingin memilah dan memilih camilan yang rencananya akan di bawa ke sekolah.

Di saat yang bersamaan Hendrick dan Tristan datang, melihat itu Aletta dan Dira kompak menundukkan badan memberi salam pada sang tuan.

"Selamat pagi, tuan."

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang