Chapter 39: He's Dead

7.9K 665 84
                                    

( FLASHBACK: Masih Ingat Chapter dimana Greyson ngeledakin motor Jack? Mari kita flashback dari situ )

( Jack Henderson's Pov )

Aku menahan jeritanku saat api dari ledakan motorku mulai menjalar ke tubuhku, membakar kulit tangan dan kakiku. Aku susah payah berdiri, ingin mengejar kedua orang brengsek itu namun terlambat. Karena mobil mereka sudah melaju meninggalkanku yang terkapar di tengah jalan dalam keadaan setengah terbakar.

Terkutuklah mereka! Aku akan membunuh mereka suatu hari nanti! Lihat saja!

Aku ambruk ke atas jalan. Merasa pasrah saat merasakan kesadaranku semakin menipis. Aku akan mati. Aku benar-benar sial. Tujuanku mendatangi mereka untuk membunuh keduanya kenapa malah aku yang berakhir tragis?!

"Tidak sesuai dengan rencana."

Dengan lemas, aku membuka kedua kelopak mataku. Menyaksikan seseorang berjubah yang wajahnya tertutupi hoodie. Yang jelas, dari postur tubuhnya seperti perempuan. Walaupun gelap karena ini malam hari dan dijalanan ini tidak ada penerangan, aku dapat melihat rambut gelapnya yang menutupi kedua pundaknya.

"Hanya kau yang sesuai dengan rencanaku. Tapi kedua orang itu malah akur."

Aku meringis saat luka bakarku bergesekan dengan aspal. Sialan. Ini menyakitkan. Rupaku pasti sangat buruk sekarang. "Si-siapa kau?!"

"Tenanglah, Pengecut. Biar kusembuhkan lukamu."

Aku tertawa meremehkan. "Kau bisa apa? Pergi saja!"

Orang itu kini sudah berdiri sejauh dua meter dariku. Ia merentangkan tangan kanannya padaku. Aku mendengar suara bisikan halus darinya. Mengatakan beberapa kata asing yang tidak dapat kudengar dengan jelas.

Apa yang dia lakukan?! Apa dia mencoba membunuhku?

Aku terperengah saat merasakan luka-luka bakar di sekujur tubuhku perlahan lenyap dan menghilang dengan sendirinya. Rasa perih dan sakitnya pun tidak kurasakan lagi. Dalam sekejap, kulit tubuhku menjadi mulus tanpa luka sedikit pun.

Sialan. Siapa orang ini?

Aku segera berdiri dan berjalan mundur menjauhinya. Aku menunjuknya dengan gusar sekaligus takut. "Siapa kau?!"

"Yang memberikanmu kekuatan hebat itu."

Aku mengernyit. "Aku tidak mengerti," desisku meremehkan. Namun aku cukup syok. Dia? Perempuan ini yang memberikanku kemampuan yang dapat membunuh orang? Apa yang harus kulakukan sekarang? Berterima kasih padanya atau memakinya?

Dari balik hoodie yang menutupi sebagian wajahnya, Ia menyeringai kecil. Kedua tangannya bergerak menurunkan hoodie-nya. Dan ternyata benar. Dia seorang wanita.

"Namaku ..."

( FLASHBACK END )

( Author's Pov )

"Ba-Barbara ...?"

Anne tidak dapat mengungkapkan seberapa kagetnya dia. Ia menatapi perempuan itu--yang selama ini cukup dekat dengannya. Namun ternyata orang ini Fransisca? Ia tidak mengerti. Seharusnya Fransisca bertampang wanita tua, bukannya malah muda dan cantik seperti Barbara!

Sedangkan, Greyson, Cody dan Mandy sama-sama syok. Mereka mengenal Barbara, lantas mereka kaget. Yang mereka fikirkan hanyalah "kenapa dia disini?", "apa maksudnya ini?". Terkecuali Hannah. Dia tidak tahu siapa perempuan ini--dia hanya yakin betul kalo didepannya ini adalah Fransisca, seseorang yang telah membunuh kakaknya!

"Siapa dia?" tanya Hannah heran. "Kalau dia Fransisca, seharusnya dia sudah tua. Tapi kenapa dia--"

"Barbara," Anne menyahut pertanyaan Hannah. Suaranya penuh kebencian. "Dia pacar kakakku."

COUNTDOWNNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ