Chapter 21: Warm

8.8K 708 22
                                    

Karena di restoran tadi sempat ada kebakaran kecil, jadi aku, Niall dan Zayn baru bisa keluar sejam setelahnya karena pintu keluar satu-satunya ada di restoran. Sedangkan kami dilarang masuk ke restoran dulu karena api di dapur yang menyebabkan dua pelayan tewas terbakar malah semakin besar dan sulit dipadamkan.

Tragis, ya.

Sepanjang perjalanan pulang ini aku hanya duduk menyender ke jok tanpa berfikir apapun. Suasana mobil hening, tidak ada suara selain lantunan lagu "Magic" dari Selena Gomez di radio.

Lagu ini malah membuatku semakin kesal, entah kenapa.

Handphone-ku berbunyi. Aku menunduk dan menekan tombol di benda itu untuk membuka SMS yang baru saja masuk.

Babe, apa kau sudah pulang? -Greyson

On my way. Ada apa ?

Uuh tbh aku merasakan hal aneh padaku sekarang.. dan aku butuh bantuanmu

Sebentar lagi aku sampai

Aku meletakkan handphone-ku kembali ke dalam tas kecil, kemudian menyenderkan kepalaku ke kaca jendela. Rasanya tiba-tiba aku merasa capek.

Setengah jam kemudian kami tiba di rumah. Aku langsung masuk ke kamar, lalu menutup dan mengunci pintu. Kulepas flat shoes yang kukenakan seraya mengibaskan rambutku ke belakang karena menghalangi wajahku.

Hmm ...

Aku mencium bau bakar. Tapi dari mana?

Aku berjalan mengikuti asal bau tersebut, dan asalnya dari jendela. Aku menggeser tirai dan sedikit membuka jendela kamarku. Bau bakar itu semakin tercium.

Asalnya dari kamar Greyson. Entah aku salah lihat atau tidak, aku bisa melihat cahaya berwarna merah dari balik jendelanya yang tertutup. Tak lama asap keluar dari sela-sela jendela.

Apa cahaya merah itu api?! Kamar Greyson terbakar?!

"Greyson?!" panggilku panik.

Tidak ada sahutan. Aku malah mendengar suara benda yang pecah, lalu suara teriakan Greyson.

"AAAHH! SHIT!"

Dia kenapa?!

Dengan panik aku keluar jendela, lalu melompat ke dahan pohon yang membatasi rumahku dan Greyson (yang jaraknya dekat dengan jendela kamar kami berdua). Kuarahkan tanganku ke  jendela, dan dengan sendirinya jendela tersebut terbuka ke atas. Bau bakar dan asapnya langsung merebak keluar!

Aku dengan hati-hati melompat ke jendela, lalu masuk ke dalam kamar Greyson. Aku nyaris berteriak karena sebuah kain, mungkin selimut terbakar di atas lantai. Apinya mulai membesar dan asapnya semakin banyak!

Kutatap Greyson yang kalang kabut mengipasnya, membuat kobaran api itu semakin besar. Tanpa tunggu lagi aku masuk ke kamar mandi, membawa seember air dan menyiram selimut itu hingga apinya padam.

Api padam, namun anehnya api itu muncul dengan sendirinya di benda-benda milik Greyson di atas meja. Semakin lama apinya membesar.

Kenapa bisa?!

Kutatap Greyson yang berdiri mematung diseberangku dengan wajah frustasi. Ia memandangi kedua tangannya yang semerah api. Tubuhnya gemetar.

"Greyson ada apa? Dari mana asal api ini?" tanyaku kaget seraya menghampiri Greyson.

"Don't! Stay away from me!" teriak Greyson. Ia berjalan menghindariku dengan gugup.

Spontan aku berhenti melangkah. Ada apa dengannya?

COUNTDOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang