Chapter 10: So ... This is Love

14.6K 999 50
                                    

"Apakah kau mau pergi kencan denganku?"

Aku menatap Greyson kaget. Apa dia serius?

"Kenapa?" tanyaku gugup.

Greyson mengangkat kedua bahunya ringan. "Sejak kejadian di lapangan waktu itu, aku penasaran dengan dirimu yang sebenarnya. Bilang aku PD, tapi aku merasa ketika kau bersamaku, kau bukan Breanne yang ditakuti teman-teman. Tapi Breanne asli, Breanne yang sebenarnya. Breanne yang ... ehm ..."

Aku terus menatap Greyson. Oke. Kenapa sekarang wajahnya memerah? Katakan aku aneh atau berlebihan, namun dengan pipinya yang merona begitu Greyson terlihat ... menggemaskan? Tampan?

Greyson menatap langsung ke kedua mataku. Ia tersenyum manis sekali. Jujur saja kakiku rasanya langsung melemas. Senyumannya selalu sukses membuatku melting!

"'Yang'...?" gumamku dengan senyuman mengejek.

Greyson tertawa geli. Ia mencolek hidungku, lalu menatapku lembut. "Sempurna," kata Greyson. "Cantik, polos ..."

Sempurna? Astaga. Sampai segitunya dia menganggapku? Jika dibandingkan dengan Mandy, masih sempurna dia. Dan juga ... cantik? Apakah Greyson bercanda?

"Kau tidak berniat untuk berbuat jahat padaku kan?" aku bertanya lagi.

Greyson menggeleng cepat. "Kenapa aku harus melakukan itu?" tanya Greyson heran.

Hening selama beberapa detik. Tapi pandanganku tidak lepas dari sepasang mata hazel tersebut. Greyson menatapku dengan mata berbinar dan senyuman yang tidak lepas dari wajahnya.

Sebenarnya, jika aku menolak maka aku akan menyesal. Ralat, aku pasti menyesal.

"Baiklah," aku mengangguk.

Greyson tersenyum. Ia menggamit kedua tanganku dan mencium punggung tanganku.

Uhh. Aku selalu lemah jika dia mulai memperlakukanku layaknya putri seperti tadi!

"Tidak perlu bingung apa yang ingin kau pakai nanti. Pakailah yang membuatmu nyaman," ujar Greyson. "Aku menjemputmu pukul empat nanti."

Karena ... shock? Mungkin. Aku hanya mengangguk. Aku membuka pintu dan berjalan menuju rumah. Begitu masuk, dengan cepat aku melepas sepatu, membuka jaket dan masuk ke kamarku.

Kututup pintu, menyender disana dan perlahan merosot duduk di atas lantai.

Oke mungkin reaksiku berlebihan, tapi ...

Aku masih tidak percaya kalau aku akan berkencan dengan Greyson. Secara, aku gadis yang suka membohongi orang lain dan dirinya sendiri. Greyson? Dia cowok manis yang sangat baik.

Apakah aku pantas untuknya?

Ayolah. Bahkan aku belum menjadi pacarnya.

Ralat.

Aku tidak akan pernah menjadi pacarnya. Karena aku memang tidak pantas.

Lupakan saja. Lagi pula ini pertama kalinya aku diajak berkencan dengan salah satu cowok paling populer disekolah. Sepertinya aku harus membuat Greyson ... terkesan.

Hei tapi dia yang bilang sendiri kalau lebih baik aku berpenampilan casual saja.

Yah, aku punya waktu satu setengah jam untuk bersiap-siap ... tapi aku harus minta bantuan dari Mandy. Dia memang kutu buku, tapi dia feminin dan stylish. Kecuali dengan model rambutnya itu--kepang dua yang benar-benar membuatnya terlihat culun.

Aku menyambar handphone di tasku. Tepat saat itu ada telepon dari Mandy. Mujur!

"Mandy!" sorakku girang.

COUNTDOWNWhere stories live. Discover now