Chapter 27: The Fight

8.5K 658 28
                                    

#Greyson's Pov

Cody dan Anne tidak hadir di kelas terakhir, kelas Geografi, bahkan sampai bel pulang berbunyi.

Ini membuatku curiga. Tidak, bukan curiga bahwa Anne mengkhianatiku. Anne tidak akan melakukan itu.

Sebenarnya keadaan sejak aku melihat Cody pagi tadi aneh. Ketika dia memegang pensil, dia memegangnya dengan sangat lembut seakan tidak ingin benda itu patah. Lalu saat aku iseng mengagetkannya yang tengah meneguk cola, seketika kaleng di genggamannya itu penyok hingga tidak terbentuk.

Ada apa dengan bocah itu? Kutahu dia aneh tapi tidak seaneh tadi.

"Kau tahu Cody dimana? Kuyakin dia sedang bersama Anne," gumamku gusar.

"Mereka memang sedang bersama. Tadi Anne pergi ke perpustakaan untuk melihat keadaan Cody, tapi dia tidak kembali lagi," sahut Mandy pelan. "Kau tahu, sejak pagi tadi Cody enggan menyentuhku. Oke, bukannya kegeeran tapi biasanya begitu melihatku dia akan langsung memelukku. Dia juga suka menggandeng tanganku tapi Ia tidak melakukannya."

"Hmm," aku menggumam seadanya, karena aku benar-benar kebingungan.

"Mr.Chance, Ms.Pierre."

Kami berdua menoleh. Mrs.White berdiri dibelakang kami, "sebentar lagi gerbang akan ditutup. Sebaiknya kalian cepat pulang," perintah wanita 40 tahunan itu tegas.

"Kami sedang mencari Breanne dan Cody, Ma'am," kata Mandy. "Apa Anda melihatnya?"

"Anne belum kembali?" Mrs.White malah balik bertanya. "Tadi dia ke gudang bekas di sudut halaman belakang. Dia juga mencari Cody."

Ngapain mereka disana?!

Aku langsung berlari menuju tempat yang dimaksud, meninggalkan Mandy yang sedang berterima kasih pada Mrs.White. Saat aku melintasi lapangan rumput, aku mendengar suara bantingan benda dari gudang bekas.

Apa yang terjadi disana?!

Aku mencoba membuka pintu, namun nihil. Akhirnya aku mencoba mengintip dari jendela, dan aku mendapati semua benda di ruangan itu rusak berat.

Sebenarnya apa yang mereka lakukan?!

"BRAK!!"

Aku menoleh cepat saat Cody terlempar keluar ruangan hingga merusak pintu. Aku ternganga melihatnya, apalagi saat melihat keadaan Cody yang babak belur.

Mereka bertengkar?! Yang benar saja.

"Cody?!" Aku menatapnya nanar.

Cody menoleh padaku. Aku terheran dengannya sekarang. Ia tampak murka.

"Pacarmu penyihir," gumam Cody kepadaku. "Dia membuat kita memiliki kemampuan aneh ini!"

Kita?

"Kau?" Aku menggumam heran. "Kau tahu, kau tidak perlu menggunakan kata penyihir."

"Karena dia memang penyihir!" Cody berteriak marah. Tiba-tiba Ia menendang batu di depannya hingga terlempar jauh ke ujung lapangan.

Oke.

Itu aneh.

"Dimana Anne?" Aku berjalan masuk ke dalam ruangan, dan terkesiap ketika melihat Anne yang penuh luka, khususnya lehernya yang berdarah dan memar.

Tidak mungkin Anne yang melakukan itu pada dirinya sendiri. Pasti itu ulah Cody.

Aku menoleh kepada Cody. Aku melangkah mendekatinya. Saat aku didepannya aku langsung menariknya berdiri dengan cara mencengkeram kerah pakaiannya, "lelaki macam apa kau, Brengsek?! Kenapa kau melukainya seperti itu?!"

COUNTDOWNWhere stories live. Discover now