Chapter 24: He's Back

9K 651 25
                                    

"Aku dengar sekolah akan mengadakan pesta semacam prom akhir bulan ini. Gosipnya sih, berpasangan ..."

"Sejak kapan kau peduli gosip?" Tanyaku heran.

Mandy mengangkat bahunya. "Tidak ada salahnya sedikit up to date, bukan?" Ungkapnya dengan cengiran khasnya. "Selain itu aku mengetahuinya dari Cody."

"Ooh ... sepertinya aku sedang berbicara dengan pacar pertama Cody Simpson, huh?" Sindirku bercanda.

Mandy melongo mendengar perkataanku. "Pertama? Jangan bercanda. Pasti dia sudah memiliki mantan," kata Mandy tidak percaya.

"Pfftt. Terserah kau mau percaya atau tidak," aku tersenyum simpul kepada Mandy. "Apakah kau menemukan bukunya?"

Mandy memandangi rak-rak tinggi disekitar kami yang berisi buku-buku super tebal. "Buku Sejarah Lengkap Los Angeles? Tidak. Nihil," Mandy menggeleng.

"Ayolah aku tahu kau belum mencarinya," desisku jengkel.

"Entahlah. Tiba-tiba aku merasa malas."

"Brak! Bruk!"

Rak disebelahku dan Mandy bergoyang hingga raknya miring, bahkan buku-buku paling tebal yang tersusun di paling atas rak jatuh dan terjun ke kepalaku dan Mandy!

Dengan telekinesis-ku, aku menahan rak buku yang hendak jatuh hingga berdiri seperti semula, sedangkan Mandy melindungi kepala kami dari serbuan buku tebal dengan perisai-nya hingga buku-buku itu terpental cukup jauh.

Kami berdua berpandangan. Mandy memudarkan perisai yang melindungi kepala kami berdua. "Kuharap tidak ada yang melihat tadi," gumam Mandy panik.

"Maka kita lebih baik ke kelas sekarang ju--OH! Ini dia. Ternyata buku yang jatuh itu adalah buku yang kita cari," aku memungut sebuah buku yang beratnya bisa saja mencapai 1 kg dari lantai.

"Bagus. Ayo kita kembali ke kelas," Mandy menarikku menuju pintu, namun kami mendapati Mrs.White sedang menceramahi dua siswa kelas 1. Kutebak, mereka yang membuat rak tadi bergoyang.

"Apakah kalian berdua yang berada di rak paling belakang tadi?" Tanya Mrs.White kepadaku dan Mandy.

Aku dan Mandy mengangguk. Mrs.White langsung menyuruh kedua siswa itu menatapku, "kalian nyaris membuat mereka cedera karena rak buku itu hampir menimpa mereka! Saya sudah bilang agar tidak bermain di perpustakaan, kan? Minta maaf kepada mereka sekarang!" Rutuk beliau tegas.

Kedua bocah itu mendongak kepadaku dan Mandy, namun mereka berdua malah melongo lalu menatapi kami berdua dengan genit. Aku mengernyit melihat sikap mereka. Sungguh sopan. Mereka nyaris membuatku dan Many terluka namun mereka malah genit kepada kami berdua!

Aku nyaris saja melakukan countdown kepada mereka, kalau saja Mrs.White tidak menjewer telinga kedua siswa itu. "Saya memang tidak suka senioritas, namun sikap kalian tidak pantas kepada senior! Cepat kembali ke kelas kalian sebelum saya suruh kalian membersihkan gymnasium!" Perintah Mrs.White geram.

Keduanya langsung lari tunggang langgang keluar perpustakaan. Aku dan Mandy segera pamit kepada Mrs.White untuk ke kelas. Selama berjalan menuju kelas, aku dan Mandy sesekali melihat isi buku membosankan ini. Aku terpaksa meminjamnya karena paksaan tugas Sejarah. Lihat? Aku sungguh siswi yang bertanggung jawab.

Ketika kami ingin berbelok ke koridor menuju kelas, seseorang menyenggol bahuku hingga buku ini jatuh dan sukses menimpa kakiku. Spontan aku menjerit kesakitan, dan menoleh untuk mengumpati orang itu, "kalau jalan lihat-lihat! Dasar," rutukku jengkel.

"Sudahlah, Anne. Ambil saja bukunya," kata Mandy. Dia memang tidak suka keributan, berbeda denganku.

"Huh," aku memutar bola mataku malas.

COUNTDOWNDove le storie prendono vita. Scoprilo ora