Chapter 8: We're Out!

13.9K 1K 53
                                    

Chapter 8: We're Out!

West High Canteen, 12.10 ...

( Greyson's Pov )

Aku sedang makan siang di kantin bersama Cody. Kami memilih tidak bergabung dengan teman-teman yang lain (geng). Entah apa alasannya, pokoknya sejak insiden tertabraknya lima preman tadi, Cody sepertinya shock dan enggan berkumpul dengan mereka. Aku juga merasa begitu. Sepertinya aku harus mulai menjauhi mereka yang pergaulannya sangat buruk.

Ohya soal Cody, bisa dibilang suatu keajaiban kalau dia tidak melahap makanannya sampai habis dalam waktu 3 menit. Ini sudah menit ke 10 namun Cody belum menyentuh makanannya. Ia malah bengong dengan mulut mangap seperti orang idiot.

"Cody, ayolah. Lupakan kejadian tadi," aku memasukkan pizza ke dalam mulutnya. Namun, Cody sama sekali tidak mengunyahnya. Pizza itu bertengger di mulutnya dan dua detik kemudian makanan itu jatuh ke atas nampan.

Dasar idiot. Yah, kubiarkan saja.

Aku menggigit pizza-ku sambil memandang keadaan sekitar. Mataku tertuju kepada Anne dan Mandy. Mereka berdua sudah membeli makanan, namun mereka berdiri di dekat kami dengan bingung. Sepertinya mereka mencari meja yang kosong

"Cody, tidak apa kalau kuajak Anne dan Mandy duduk disini?" tanyaku seraya menoleh kepada Cody.

Tidak ada reaksi. Masih bengong.

"Kuanggap itu ya. Anne!" aku melambaikan tanganku kepada gadis blonde itu.

Ia menoleh dan menatapku. Aku menunjuk mejaku, dan tanpa kuberitahu lagi, Anne dan Mandy duduk di meja yang kutempati. Aku menarik Anne duduk disebelahku dan Mandy disebelah Cody.

"Terima kasih. Kukira kami tidak akan mendapat tempat ...." Mandy meletakkan nampan makan siang di depannya. Ia menoleh kepada Cody, "hei, ada apa dengannya?"

"Shock," Anne menyahut cepat. Ia mengambil sebotol jus dan membukanya. "Benar, bukan?"

"Bingo," aku mengangguk tanda membenarkan.

"Because ...?" Mandy menatapku dan Anne bergiliran. "Apa ini ada kaitannya dengan penyebab kalian terlambat tadi?"

Karena mulutku penuh dengan pizza, aku hanya mengangguk.

"Memang apa yang terjadi?" tanya Mandy.

Aku melirik Anne. Namun Ia masih dengan tenang menyantap makan siangnya dan tidak memedulikan tatapanku dan Mandy. Yah, berarti aku yang menceritakannya.

Selama aku menceritakannya, Mandy hanya diam menatapku, sekali-sekali menatap Cody yang kini mulai menggigit pizza-nya. Ia kemudian mengangguk paham.

"Tapi ... lima orang sekaligus? Ya ampun," komentar Mandy heran. "Kalian beruntung."

"Ya ..." Cody akhirnya bersuara. Ia menoleh kepada Mandy, "Mandy, bagaimana kalau--"

"BRAK!"

Spontan kami berempat terperanjat kaget. Jack tadi mendobrak meja kami, dan kini dia berdiri disamping meja dengan geram.

"Kenapa kalian berdua bergaul dengan dua gadis aneh ini?!" seru Jack garang. Ia menatap Anne disebelahku, "terutama bad girl tidak berguna ini. Yang membunuh Lee, kan? Kenapa kalian berteman dengan pembunuh seperti dia?"

Anne langsung berdiri. Ia menyumbat mulut Jack dengan segenggam pizza hingga matanya membulat kaget.

"SEPERTI?!" teriak Anne marah. Mendengarnya, aku diam seribu bahasa. Kantin pun mendadak hening dan memerhatikan Anne. "KAU FIKIR AKU APA?! HATI-HATI DENGAN MULUTMU, BRENGSEK! AKU TIDAK RAGU UNTUK MEMASUKKAN BESI PANAS KE DALAM MULUTMU!"

COUNTDOWNWhere stories live. Discover now