Bab (tidak) Penting

45.3K 4.1K 396
                                    

Halooo wattman dan wattmanwati (?)
-_-a

Anyway, kenapa saya mengurung kata "tidak" pada judul bab ini?
Tentu karena kata "tidak" tersebut bisa kalian baca atau pun tidak. Sama seperti kalian menganggap bab ini penting atau tidak. Jika tidak, silakan lanjut, tak masalah :D
Karena bab ini hanya berisi cuap-cuap penulis, peringatan, sekaligus panduan

Oke, pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada kalian yang sudah sudi meluangkan waktu untuk membaca, vote, dan/atau komen di tulisan ini. Sungguh penulis hanyalah butiran debu kosmis yang terdampar tanpa tarikan gravitasi jika tanpa kalian ;3

Dan ini dia proyek--yang dikerjakan dengan niat dan hati tulus, #haha #pret--perdana dari saya.
Sebagai penulis, saya ingin memperingatkan kalian semua agar tidak menjiplak karya ini dalam bentuk apapun. Saya tidak selalu bisa memonitor, sehingga tugas tersebut saya serahkan kepada Tuhan yang Mahatahu. Jadi silakan dipertanggungjawabkan sendiri jika memang ingin melakukan hal tersebut.

Nah, sedikit spoiler aja, cerita ini mengangkat tema besar tentang kekuatan alam semesta yang mampu menciptakan sebuah peradaban luar biasa di masa depan. Kekuatan macam apa itu? Dan apa kalian percaya kalau kekuatan semacam itu ada di alam semesta ini? Jawaban beserta penjelasannya ada di dalam cerita ini.

Tujuan adanya cerita ini (insya Allah) adalah untuk "mengusik" nurani pembaca, tentang teori humanisme, kekeluargaan, patriotisme, dan spiritual lewat bumbu fiksi ilmiah (yang saya akan buat selogis mungkin), aksi, roman, petualangan, thriller, dan komedi. Dan semoga humor garing yang ada di dalamnya tidak menambah keabsurdan dari buah pikir saya ini. 

Dan kalo memang bisa terwujud (aamiin), rencananya akan ada 4 buku serial Hexagon. Jadi semacam tetralogi begitu, syukur-syukur kalo bisa sampek 6 buku, jadi biar keren gitu: Hexalogy of Hexagon. wkwkwk

Oh iya, karena momennya pas lagi lebaran, saya memohon maaf lahir batin pada pembaca, bila nantinya menemukan ada beberapa hal yang-mungkin-sedikit sensitif bagi sebagian orang, atau kesalahan-kesalahan yang tidak terdeteksi oleh saya. Saya dengan senang hati akan menerima kritik dan saran dari Anda semua tentunya. Mari kita saling berpikiran terbuka di sini, oke?

========================================================================

PERINGATAN:

Cerita ini saya labeli [15+] karena sebagian kontennya sedikit menjurus 'kesana' (kemana? ya, kesana pokoknya ;D), dan juga ada sadisme berdarah-darah gitu #tapigabanyaksih, sama konflik yang saya usung sepertinya memang agak rumit. Jadi yang dibawah umur, sebaiknya didampingi oleh orang tua #kayanontontipiaja.

Saya juga berharap kalian semua menjadi pembaca yang cerdas. Yang mau mencari apa sebenarnya amanat yang terkandung di dalam sebuah cerita. Ambil yang baik, dan buang yang buruk (tidak berlaku untuk sandal mesjid ya) 

========================================================================

PANDUAN KHUSUS

Jadi saya sudah membekali beberapa multimedia seperti gambar berikut efek suara di beberapa chapter. Apabila kalian pengguna mobile apps, kalian akan menemukan paragraf bertanda speaker di inline. Silakan ditekan, dan gunakan sebagai background music untuk menambah sense. Tapi kalau malah mengganggu konsentrasi ya silakan dimute aja, hehe.

Terus untuk body-note (?), saya memang sengaja nggak menempatkannya di bagian bawah, alias jadi footnote, karena saya ingin mempermudah para pembaca yang penasaran dengan istilah aneh yang muncul. Daripada harus scroll ke bawah dulu, kemudian balik lagi ke tempat asal, jadi lebih baik saya taruh di bawah paragrafnya langsung. 

Dan barangsiapa mau membacanya, silakan dibaca keterangan yang dibold dan ada tanda asterisknya [*]. Dan barangsiapa yang lebih memilih lanjut membaca cerita, ya silakan diskip saja keterangan itu. Simple kan? Saya pernah baca buku tips-tips kepenulisan, juga ini jadi pro kontra. Tapi kalian pasti sudah pernah nonton anime yang ada tulisan keterangan kecil dan berdurasi singkat (sampe harus dipause dulu biar kebaca), kan? Ya, saya anggap body-note saya seperti itu. Hehe. Mau dipause atau mau diabaikan tapi dengan risiko kehilangan sedikit informasi (yang mungkin penting) untuk kebutuhan pemahaman cerita, that's an option. Duh maaf sembelit, #eh berbelit

======================================================================

Akhirnya, selamat mengarungi bacaan ini. Jangan bosan untuk mencerca saya, menghina saya, karena rasa pedas juga dibutuhkan dalam sebuah masakan (duh jadi baper #eh laper). Tapi dimohon dengan sangat, untuk komentar pedas sebaiknya dikasih gula sedikit (alias difilter dulu kata-katanya), karena kalau dikasih mentahan (atau malah dikasih merica atau lada hitam sekalian #apasih), takutnya malah bikin down penulis. Penulis kan juga punya mood sendiri seperti pembaca yang juga punya itu. Jadi kita saling menjaga perasaan aja ya. Oke, oke?

Sip. Terakhir, jangan lupa vote, comment, dan share-nya ya. Thanks anyway.

Regards,
Andrianchun 
(aka Chun; aka Mas Andri; aka Chujin, apalah itu terserah mau dipanggil apa, saya terima. Dipanggil "sayang" juga boleh #digampar)

HEXAGON [1] | Spektrum Warna ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang