Chapter 1

273K 10.9K 340
                                    

"Kriiiing!"

Terdengar suara alarm memenuhi kamar Jungkook pagi ini, membuat laki-laki jangkung itu mengerang malas. Jungkook meraba nakas kecil disebelah tempat tidurnya mencari jam weker yang dengan tidak peduli berbunyi nyaring mengganggu mimpi indahnya pagi ini. Ia menemukan wekernya lalu mematikan alarmnya. Jungkook bangun dengan mata setengah terbuka, menguap, dan mengacak rambutnya membuat tampangnya semakin berantakan.

Jungkook keluar kamar sambil menguap. "Kenapa Eomma tidak membangunkanku?" gumamnya. Ia turun kelantai bawah menuju dapur, biasanya ibunya ada didapur saat jam-jam pagi seperti ini.

Sesampai didapur Jungkook tidak menemukan ibunya. Meja makan juga kosong.

Jungkook tampak berpikir sejenak lalu tiba-tiba ia menepuk dahinya. "Ah... Aku lupa. Eomma dan Appa kan ke Busan bersama bibi Shin dan paman Shin." gumamnya pada dirinya sendiri.

Jungkook lupa jika orangtuanya pergi selama 2 hari ke Busan bersama tetangga mereka Tuan dan Nyonya Shin untuk menghadiri acara reuni.

Jungkook menghela napas, terpaksa pagi ini sampai besok ia harus membuat sarapan, makan siang dan makan malam sendiri.

Ketika Jungkook melewati kulkas, ia melihat ada catatan kecil dipintu kulkas dua pintu itu. Ia buru-buru mengambil catatan kecil itu dan membacanya.

To: Kookie

"Kookie-ya ini Noona. Noona menyediakan makanan untukmu dikulkas. Jadi kau tinggal menghangatkannya saja. Eomma tidak sempat menyediakan makanan untukmu jadi Eomma meminta bantuan Noona. Maaf, Noona tidak sempat membangunkan mu tadi karena Noona terburu-buru. Jika ada apa-apa hubungi Noona atau Namjoon oppa, okey? Oh ya, Noona membuat pudding strawberry, kau bagikan ke Jinri ya."

Awalnya, Jungkook tersenyum membaca pesan kakaknya. Namun, ekspresinya langsung berubah cemberut saat membaca ada nama Shin Jinri diakhir kalimat catatan kecil yang ditinggalkan kakak perempuannya Jeon Hana yang kini sudah menikah dengan Kim Namjoon dan tinggal terpisah dengan mereka.

Jungkook membuka kulkas mengambil pudding yang dimaksud kakaknya, ternyata kakaknya sudah menyediakan pudding lebih untuk Jinri.

Hana sangat akrab dengan Jinri tetangga mereka bahkan Hana sudah menganggap Jinri seperti adiknya sendiri yang terkadang membuat Jungkook iri melihat kedekatan kakak perempuannya tersebut dengan Jinri.

Jungkook menatap pudding ditangannya dengan tatapan tidak rela. "Aish... Untuk apa memberi pudding? Ia bisa membeli atau membuatnya sendiri. Ah...Merepotkan saja." omelnya lalu menyimpan kembali pudding tersebut ke dalam kulkas.

-00-

Setelah selesai mandi dan sarapan, Jungkook segera kerumah Jinri yang letaknya tepat berhadapan dengan rumahnya. Jungkook memencet bel rumah keluarga Shin sambil memanggil nama Jinri dengan nyaring.

Jungkook mulai terlihat kesal, gumaman tidak jelas sudah mulai keluar dari mulutnya. "Yak! Kemana gadis pemalas itu?" ucap Jungkook. Ia sudah memencet bel berpuluh-puluh kali dan meneriakkan nama Jinri tapi tidak ada tanda-tanda gadis itu akan membuka pintu.

Jungkook akhirnya mengedor-ngedor pintu rumah keluarga Shin, jika ia memencet bel terus menerus ia berani bertaruh bel itu akan tinggal nama saja olehnya. "Shin Jinri, buka pintunya!" teriak Jungkook dengan emosi yang sudah diujung tanduk.

"Aish! Siapa yang berisik didepan pintu pagi-pagi seperti ini? Apa kau bosan hidup, hah?" teriak seseorang dari dalam dan bisa ditebak itu adalah suara Shin Jinri.

Jinri membuka pintu dengan kasar, tampaknya gadis itu baru saja bangun tidur bisa dilihat dari baju tidur warna soft pink dengan gambar teddy bear besar dan tampang berantakannya.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now