Chapter 39

80.8K 6.3K 1.1K
                                    

Hari masih sangat pagi, semua penghuni di villa Min itu sudah dipastikan masih menjelajah dunia mimpi mereka masing-masing. Namun, Jungkook dan Jinri sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu karena alarm dari ponsel Jinri.

Jungkook menggaruk pipinya dengan mata setengah terbuka. "Aku mengantuk tapi tidak bisa tidur lagi," keluhnya pada Jinri yang tengah bersandar di headbed sambil memainkan tab milik Jungkook.

Jinri membawa tangannya untuk mengusap kepala Jungkook berharap dengan begitu si Jeon manja disampingnya ini bisa tidur dan berhenti mengeluh. "Aku tahu. Kau sudah mengatakannya sekitar tujuh kali sejak tadi," sahutnya dengan matanya tidak lepas dari layar tab dipangkuannya.

Jungkook mendongakkan kepalanya untuk melihat apa yang tengah dilihat Jinri di tab miliknya itu. "Kenapa pagi-pagi kau sudah sibuk dengan tab? Itu tidak baik untuk kesehatan mata mu," nasehatnya yang dibalas kerlingan tidak setuju Jinri.

Jinri menghentikan usapannya di kepala Jungkook. "Ada yang ingin aku lihat. Sebenarnya, itu juga berlaku padamu. Kau juga setelah bangun tidur langsung bermain game dan itu hampir setiap hari sedangkan aku baru pagi ini," sanggahnya.

Wanita disampingnya ini selalu mempunyai seribu alasan untuk melawan perkataannya. Malas memperpanjang masalah, Jungkook hanya memutar matanya jengah secara diam-diam untuk pelampiasan. "Iya... Iya... Wanita memang selalu benar dan laki-laki selalu salah." sindirnya.

Jinri tidak menanggapi sindiran Jungkook, ia lebih memilih melanjutkan kegiatannya. Jungkook yang merasa diacuhkan, akhirnya bangun dari posisi tidurnya dan melihat apa yang tengah dilakukan Jinri di tab kesayangannya itu.

Jungkook berdecak pelan. Pantas saja Jinri terlihat sangat asyik dengan dunianya sendiri, wanita itu tengah berselancar di surga online para wanita. Apalagi jika bukan online shop.

"Kau berbelanja lagi?" tanya nya.

Jinri menolehkan kepalanya kearah Jungkook, lalu tersenyum penuh arti. "Jungkook-ah, aku tadi ada melihat paket make-up yang aku incar selama ini dan itu tengah diskon," ceritnya dengan suara yang entah terdengar seperti ada maunya di telinga Jungkook.

Jungkook mengangkat sebelah alisnya. "Lalu?" tanya nya dengan wajah serius.

Sadar dengan nada bicara Jungkook yang terdengar tidak bersahabat membuat Jinri terlihat ragu untuk memberitahukan keinginannya. "Hmm... Apa aku bisa meminjam uangmu? Aku akan menggantinya bulan depan." ucapnya cepat. Jinri memang selama ini selalu berbelanja keperluannya menggunakan tabungannya sendiri, ia tidak pernah meminta uang Jungkook untuk hobby belanjanya kecuali laki-laki itu yang berinisiatif membayarnya.

Jungkook tampak berpikir sejenak. "Apa kau benar-benar menginginkannya?" tanya nya dengan raut wajah tak terbaca.

Jinri lantas langsung menganggukkan kepalanya dengan yakin. "Aku sudah lama ingin membelinya tapi harganya terlalu mahal. Barangnya baru bulan ini memiliki diskon," sahutnya. "Jadi, aku pinjam uangmu, hm?" mohonnya dengan wajah seperti meminta belas kasihan.

Jungkook bersedekap seperti keberatan dengan permintaan Jinri. "Kapan kau akan memakainya? Di meja riasmu hampir penuh dengan benda seperti itu. Kau membelinya hanya untuk mengoleksinya. Produk yang diberi Hana Noona juga masih ada. Kenapa kau tidak memakai itu saja?" komentarnya tidak setuju.

Jinri tampak langsung kecewa namun ia tidak terlalu menunjukkannya pada Jungkook. Ia mematikan tab yang sejak tadi ia pegang lalu menyimpannya ke atas nakas disamping ranjang. "Kau benar juga. Aku akan memakai yanga ada saja." sahutnya dengan senyum tak terlihat tulus.

Setelah berkata seperti itu, Jinri langsung turun dari atas ranjang, menggulung rambutnya, lalu pergi ke kamar mandi tanpa menoleh pada Jungkook lagi.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang