Chapter 58

42.7K 3.4K 681
                                    

Ilhoon baru saja pulang dari rumah salah satu temannya ketika ia melihat Jinri duduk sendiri di halte bus. Ia tanpa pikir panjang langsung berhenti dan keluar dari mobilnya untuk menghampiri Jinri.

"Shin Jinri, apa yang kau lakukan disini sendirian?" tanya Ilhoon. "Kau... kau menangis?!"

Jinri dengan cepat menghapus air matanya, ia tersenyum tipis pada Ilhoon. "Aku sedang menunggu bus. Kenapa Sunbae ada disini?"

Ilhoon masih terlihat khawatir. Wajah Jinri terlihat sangat sembab. Terlihat jelas jika wanita itu menangis dalam waktu yang lama. Sepertinya Jinri bertengkar hebat dengan Jungkook dan mungkin saja setelah itu Jinri memilih untuk pergi. Jika dugaannya itu benar, berarti sudah ada titik terang untuknya masuk diantara mereka. Namun, ia tidak mau terburu-buru. Ia akan melakukan rencana selanjutnya dengan perlahan-lahan.

"Aku baru saja kembali dari tempat temanku. Jika aku boleh tahu, kau ingin kemana? Aku bisa mengantarmu. Kebetulan aku tidak punya jadwal apapun setelah ini." tawar Ilhoon.

"Tidak apa-apa, Sunbae. Aku tidak ingin merepotkanmu." Jinri langsung menolak. Ia tidak enak hati merepotkan Ilhoon untuk mengantarnya.

Ilhoon terlihat menghela napas. Tidak ada cara lain, ia menarik koper Jinri lalu membawanya kearah mobilnya. Jinri terkejut dengan tindakan Ilhoon yang tiba-tiba. Jika seperti ini ia tidak akan bisa menolak tawaran dari mantan kekasihnya itu.

"Aku sama sekali tidak keberatan, Jinri-ya. Bus masih lama datang. Bahaya jika kau duduk sendiri disini. Aku akan mengantarkanmu." kata Ilhoon tetap memaksa.

Mau tidak mau akhirnya Jinri ikut bersama Ilhoon. Ia tidak bisa menolak karena lelaki itu sudah memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil. Tidak ada salahnya juga ia pergi bersama Ilhoon. Walaupun lelaki itu mantan kekasihnya namun sejak awalnya mereka adalah teman dan setelah berakhirnya hubungan mereka, mereka tetap berteman. Persetan dengan janjinya bersama Jungkook, lelaki itu pun berlaku seenaknya di belakangnya.

-00-

Ilhoon melajukan mobilnya di jalanan Seoul yang basah dengan kecepatan sedang. Hujan mulai turun dengan deras sejak beberapa menit yang lalu menghantar kesunyian diantara Ilhoon dan Jinri. Sejak masuk ke dalam mobil, mereka berdua memang tidak berbicara lagi.

Suara hujan yang menghantam kaca mobil dan suara rendah radio menciptakan harmoni menenangkan untuk Jinri. Ia menikmatinya dengan matanya yang menatap jauh ke luar jendela mobil. Pikirannya melayang-layang mengingat kejadian-kejadian hari ini.

Hari ini begitu melelahkan untuknya. Satu hari yang menghancurkan segalanya. Ia masih ingat kemarin ia dan Jungkook masih baik-baik saja. Semuanya berjalan sangat normal seperti biasa tanpa mengetahui hari esok adalah sebuah mimpi buruk untuk mereka.

"Jinri-ya, apa tidak apa-apa kita berhenti sebentar? Aku ingin mengambil pesanan teh hijau milik Eomma." Ilhoon terlihat melirik Jinri sebentar karena wanita itu sejak tadi bersuara.

"Ya... aku tidak masalah, Sunbae. Aku juga tidak terburu-buru." Sahut Jinri dengan senyum tipisnya.

Ilhoon tersenyum dengan fokusnya masih kearah jalan di depannya. Ia langsung membawa mobilnya menuju kedai teh langganan orangtuanya.

Sesampai mereka di toko sekaligus kedai teh yang dimaksud oleh Ilhoon, Jinri terlihat terkejut. Tempat ini adalah tempat dimana ia dan Ilhoon sering berkencan sambil menikmati teh sore.

Afternoon Tea. Ya... itu adalah nama kedai teh ini. Kedai ini sebenarnya adalah cabang dari kedai teh dari Jepang. Pemiliknya bernama Anna Hasegawa. Ia adalah seorang penulis sekaligus pecinta teh. Oleh karena itu ia membuka kedai teh atas dasar kecintaannya pada berbagai teh.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now