Chapter 17

104K 7K 1.9K
                                    

Setelah makan malam, Jungkook dan Jinri menghabiskan waktu duduk dan menonton televisi di ruang tengah apartemen mereka. Jinri tampak asyik menikmati serial drama kesayangannya sambil memeluk bantal sofa. Lalu Jungkook yang kini tengah duduk disamping Jinri hanya menatap televisi dengan wajah datar. Entah apa yang membuat Jungkook betah lama-lama duduk mengikuti kegiatan Jinri menonton drama yang sama sekali tidak ia pahami kisahnya. Laki-laki itu sekali-kali menguap, perut yang sudah terisi penuh dan faktor kelelahan membuat Jungkook mengantuk. Ia melirik Jinri disebelahnya dan sebuah ide langsung muncul di otaknya.

Jungkook merebahkan kepalanya di pangkuan Jinri tanpa seizin gadis itu. Jinri terkejut, ia mengangkat kedua tangannya dengan tatapan menyeramkan. Jungkook tidak mengubris tatapan menyeramkan yang Jinri lemparkan padanya. Ia bahkan sekarang sedang mengatur posisi kepalanya senyaman mungkin dipangkuan gadis itu. Rasa kantuk semakin menyerangnya apalagi sekarang ia sudah mendapatkan posisinya nyamannya dan mungkin setelah ini tidur dengan posisi seperti ini menjadi favoritnya.

"Jeon Jungkook, cepat menyingkir," ucap Jinri. Ia menggoyang-goyangkan pahanya agar laki-laki itu segera bangun.

"Biarkan seperti ini sebentar. Aku lelah, Jinri-ya," gumam Jungkook dengan mata yang sudah tertutup.

"Jika kau lelah, kau bisa tidur dikamar. Cepat menyingkir, Jeon Jungkook," sahut Jinri. Ia berusaha mengangkat kepala Jungkook agar menyingkir dari pahanya. Namun, laki-laki itu dengan sigap menangkap kedua tangan Jinri dikepalanya lalu menahannya.

"Hanya sebentar, biarkan seperti ini." Jungkook melepas genggamannya pada tangan Jinri. Jinri menghela napas. Akhirnya ia membiarkan Jungkook beristirahat di pahanya.

Jungkook membuka matanya. Ia baru ingat sesuatu. "Jinri-ya apa tadi di supermarket kau bertemu dengan seseorang?" tanya Jungkook.

Jinri tidak langsung menjawab. Gadis itu menatap Jungkook sesaat. "Kenapa kau bertanya sepeti itu?" tanyanya.

Jungkook mendongakkan kepalanya sedikit. Ia menatap Jinri yang kini juga tengah menatapnya. "Jawab saja pertanyaanku, Shin Jinri. Apa kau bertemu dengan seseorang tadi saat aku meninggalkanmu untuk mengambil sekotak sereal?" tatapan Jungkook tiba-tiba penuh dengan selidik.

Jinri tertawa sumbang. "Pertanyaanmu aneh. Aku tidak bertemu siapa-siapa tadi," Jinri terkejut dengan jawabannya. Kenapa ia berbohong dengan Jungkook? Jelas-jelas ia tadi ada bertemu dengan seseorang. Ia bertemu dengan Jung Ilhoon, mantan kekasihnya.

Jungkook membuang tatapannya pada Jinri. "Aku tidak suka kau bertemu dengannya." ucap Jungkook.

Jinri langsung merasakan jantungnya berdegup dengan keras ketika mendengar perkataan Jungkook padanya. Apa laki-laki itu tau ia sedang berbohong? Apa Jungkook melihatnya bertemu dengan Ilhoon tadi?

Jinri kembali tertawa dengan sumbang. "Apa yang kau maksud, Jungkook-ah? Aku tidak mengerti dengan perkataanmu," sahut Jinri. Ia mencoba menyembunyikan kegugupannya. Ayolah, kenapa ia sekarang seperti seorang gadis yang kedapatan selingkuh oleh kekasihnya.

Jungkook tersenyum hambar. "Siapa dia?" tanyanya.

Jinri menghela napas. Jungkook tahu ia sedang berbohong. "Ia hanya teman lamaku," sahutnya.

Jungkook hanya diam mendengar jawaban dari istrinya tersebut. Ia tampak seperti sedang berpikir. Jinri menunggu dengan harap-harap cemas dengan tanggapan laki-laki itu. Ia tidak tau apa yang dipikirkan oleh laki-laki yang kini masih merebahkan kepalanya di pahanya kini. Jungkook terlihat bersikap tenang-tenang saja namun perkataan yang keluar dari mulutnya mampu membuat Jinri seperti tersangka sekarang.

"Ia mantan kekasihmu, bukan? Kenapa kau masih berhubungan dengannya?" tanya Jungkook dengan nada bicara tenang namun bagaikan petir di siang bolong bagi Jinri.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now