Chapter 3

114K 8.8K 803
                                    

Jungkook mengikuti Hana dan Namjoon lalu bersembunyi di antara tanaman hias milik ibunya yang tumbuh subur ditaman belakang rumah keluarganya. Tinggi tanaman hias itu sangat strategis untuk tempatnya bersembunyi.

Ia mencoba menguping pembicaraan pasangan Kim itu. Hana dan Namjoon duduk dibangku taman yang tidak jauh dari tanaman hias tempatnya bersembunyi. Mereka berdua tampak serius berbicara.

Hana membuka suara. "Aku sudah berbicara dengan Appa dan mencoba membujuknya." tutur Hana pelan dengan wajah murung.

Namjoon langsung menatap wajah istrinya dengan wajah penasaran. "Lalu bagaimana? Apa Aboji mau merubah keputusannya?"tanya nya

Hana menggelengkan kepalanya. "Appa sama sekali tidak mau mendengar penjelasanku. Percuma kita membujuknya, Appa tetap pada keputusannya. Oppa tahu kan jika Appa sudah memutuskan sesuatu, kita tidak bisa mengubahnya apalagi menentang keputusannya. Kita harus bagaimana, Oppa?" suara Hana terdengar putus asa.

Namjoon memijit pelan kepalanya. "Ini sangat membingungkan. Aku sudah berjanji dengan Jungkook untuk membantunya tapi sepertinya aku tidak bisa menepati janjiku. Ini terlalu cepat bagi Jungkook maupun Jinri. Mereka berdua terlalu muda untuk menikah." sahutnya menyesal.

Hana mulai stres memikirkan jalan keluar untuk masalah adiknya, jika mereka berdua memiliki bukti untuk menunjukkan bahwa itu hanya kecelakaan mungkin kesalahpahaman ini dapat diselesaikan dengan cepat.

Masalahnya ia dan Namjoon tidak mempunyai bukti apa-apa. "Itu yang aku takutkan, Oppa. Jungkook dan Jinri masih sangat muda untuk menikah. Mereka berdua pasti tertekan jika mengetahui hal ini." ia menghela napas.

"Appa dan paman Shin memang dari dulu ingin menjodohkan Jungkook dan Jinri jika mereka berdua sudah menyelesaikan sekolah mereka tapi karena kejadian tadi pagi perjodohan ini malah dipercepat. Ini benar-benar diluar dugaan." lanjut Hana ikut memijit kepalanya.

Jungkook terkejut mendengar pembicaraan Hana dan Namjoon.
Jadi, selama ini ia dan Jinri sudah dijodohkan. Kenapa sampai ia tidak tahu? kenapa orangtuanya ataupun kakaknya merahasiakan hal ini darinya?

Ini tidak boleh terjadi, ia tidak ingin menikah dengan Jinri apalagi diumurnya saat ini. Ia tidak mempunyai perasaan apa-apa terhadap Jinri, bagaimana bisa ia menikahi Jinri gadis pemalas tetangganya. Jungkook bergegas masuk kedalam rumah sebelum Hana dan Namjoon mengetahui kehadirannya lalu kembali kelantai atas memasuki kamarnya.

-00-

Sesuai apa yang dikatakan Tuan Jeon hari ini mereka mendatangi kediaman Tuan Shin untuk membicarakan masalah Jungkook dan Jinri.

Kini, mereka berkumpul di ruang keluarga kediaman keluarga Shin. Jungkook duduk berhadapan dengan Jinri, gadis itu tampak gelisah berbanding terbalik dengan Jungkook yang tampak tenang dan hanya duduk diam dengan wajah datar.

Tuan Jeon berdehem. "Kami sudah merundingkan solusi yang tepat untuk masalah kalian berdua dan Appa berharap kau menyutujui keputusan ini Jungkook dan untuk nak Jinri juga." ucap Tuan Jeon membuka pembicaraan.

Tuan Jeon menatap Jungkook dan Jinri secara bergantian lalu tersenyum tipis. "Kami memutuskan untuk menikahkan kalian berdua bulan depan. Kami sudah menyiapkan semuanya jadi tidak ada alasan untuk menolak." lanjutnya dengan tegas.

Jinri terkejut setengah mati mendengar perkataan Tuan Jeon. Ia langsung berdiri ingin menolak keputusan konyol itu. "Apa? Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian, Shin Jinri. Ini adalah keputusan bersama. Kau dan Jungkook harus mempertanggung jawabkan apa yang kalian perbuat." Tuan Shin langsung memotong perkataan Jinri anaknya ketika ia melihat gelagat Jinri yang ingin menolak.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now