Chapter 24

86.4K 6.7K 1K
                                    

Jinri tampak mondar-mandir di ruang tengah apartemennya dengan ponsel digenggamannya. Sekali-kali ia menengok ke arah pintu masuk apartemen lalu kembali mondar-mandir di ruang tengah.

Jinri mendongakkan sedikit kepalanya untuk melihat jam dinding yang tergantung tepat di atas televisi tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul 09.15 malam dan Jungkook masih belum menunjukkan batang hidungnya sampai sekarang.

Jinri menghela napas pelan lalu tersenyum. "Mungkin ia masih sibuk di kampus. Tunggu sampai jam 10." gumamnya pada dirinya sendiri.

Lelah mondar-mandir tidak jelas, akhirnya Jinri memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di sofa. Ia menghempaskan tubuhnya di sofa panjang itu lalu mengambil remote televisi untuk menghidupkannya. Mungkin dengan menonton drama dapat mengurangi rasa bosan dan gelisahnya karena menunggu Jungkook.

Namun, tampaknya menonton drama tidaklah ampuh. Buktinya, gadis itu hampir setiap menit mengecek ponselnya. Berharap Jungkook memberi kabar.

Jinri melihat jam di ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam. Gadis itu mendesah pelan, menunggu bukanlah hal yang mudah baginya apalagi ini menunggu untuk memberi kejutan. Gadis itu membuka salah satu aplikasi chat yang biasa ia dan Jungkook pakai untuk bertukar pesan atau sekedar video call.

"Jam berapa kau pulang?"

Send

Jinri mengirim satu pesan untuk suaminya tersebut. Ia menatap layar ponselnya berharap pesan itu di baca oleh Jungkook. Namun, sudah hampir 10 menit tidak ada tanda "Baca" yang muncul di pesannya. Jungkook tidak membuka pesannya. Apa ia benar-benar sibuk pikirnya.

"Jungkook-ah, kau masih sibuk?"

Send

Jinri kembali mengirim pesan dan tidak ada respon sama sekali membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal. Jungkook mengabaikan pesannya.

"Kapan kau pulang? Lampu di dapur benar-benar tidak bisa hidup."

Send

"Jungkook, ingat lampu dapur."

Send

"Baiklah, jika kau masih sibuk. Jangan terlalu banyak meminum kopi. Fighting!"

Send

Gila! Jinri benar-benar mengecap dirinya gila sekarang ketika ia melihat isi pesan-pesannya. Jungkook pasti akan mengejeknya setelah ini. Demi Tuhan... Apa-apaan isi pesannya tersebut? Ia tanpa sadar membuat pesan spam seperti itu. Bahkan, ia kembali membahas tentang lampu dapur yang sebenarnya tidak mati.

-00-

Jungkook akan mencatat besar-besar nama Kim Hanbin dan kawan-kawannya di dalam otaknya setelah ini karena mereka dengan tidak tahu dirinya menahannya disini. Mereka tampak sangat antusias merayakan ulang tahunnya. Kini mereka sedang ramai menyanyikan lagu Happy birthday untuknya dengan Yuri yang memegang kue ulang tahun didepannya.

Jungkook menatap kue ulang tahunnya tersebut dengan lekat. Sekelebat memori langsung menghantamnya. Kue itu, kue yang sama dengan kue ulang tahunnya dari 6 tahun yang lalu. Kue buatan Yuri. Setiap ulang tahunnya, Yuri akan membuat strawberry cake kesukaannya dan merayakan ulang tahunnya bersama-sama. Rasa sesak itu kembali. Jungkook mengepalkan telapak tangannya mencoba menekan rasa tersebut.

Tepuk tangan dan seruan "tiup lilinnya" semakin ramai dari teman-temannya. Jungkook dengan perasaannya yang berkecamuk meniup lilinnya tersebut. Tepuk tangan semakin terdengar keras. Taehyung dan Jimin tampak saling bertukar pandang. Jimin yang baru datang sekitar 7 menit yang lalu tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya ketika melihat keberadaan gadis itu.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang