Chapter 18

105K 6.7K 1.1K
                                    

Pagi tenang Jungkook dan Jinri kembali diributkan dengan suara bell pintu yang berbunyi dengan nyaring memenuhi ruang apartemen mereka. Jungkook mengerang malas saat mendengar suara bell pintu yang tidak henti-hentinya berbunyi. Ia menutup kepalanya dengan bantal. Kenapa akhir-akhir ini setiap pagi ada-ada saja orang memencet bell pintu apartemennya bersama Jinri tersebut. Entah itu tetangga, pengantar susu, orang salah alamat dan yang lebih parahnya adalah orang yang hanya iseng.

Jinri yang sedang melakukan ritual mandinya berdecak dengan sebal ketika mendengar suara bell pintu masih berbunyi. Pasti Jungkook lebih memilih melanjutkan tidurnya daripada membuka pintu. Jinri mengambil kimono handuknya dan memakainya dengan cepat. Ia keluar dari kamar mandi dan benar saja Jungkook sedang meringkuk dibawah selimut dengan bantal yang menutupi kepalanya.

Jinri menghampiri laki-laki itu dengan wajah menahan kesal. "Ya! Jeon Jungkook, cepat bangun. Apa kau tidak mendengar ada tamu didepan? Cepat buka pintu," ucap Jinri dengan suara setengah berteriak.

Jungkook menyingkirkan bantal yang menutupi kepalanya. Ia membuka matanya sedikit. "Kau saja yang membuka pintunya. Aku masih mengantuk," sahut Jungkook dengan suara serak khas bangun tidur.

Jinri memutar matanya jengah. "Aku tidak mungkin membuka pintu dengan penampilan seperti ini," ucap Jinri. Jungkook mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat penampilan yang dimaksud oleh istrinya tersebut. Jinri memakai kimono handuk dan dirambut gadis itu terlihat busa dari shampoo yang belum dibersihkan. Ternyata Jinri belum menyelesaikan ritual mandinya.

Jungkook mendesah pelan. "Baiklah, aku akan membukanya." laki-laki itu bangun dengan tampang yang terpaksa. Sebenarnya ia ingin saja melawan gadis itu namun ia mengurungkannya. Kali ini entah kenapa ia malas beradu mulut dengan gadis itu.

Jinri tersenyum puas ketika mendengar Jungkook menuruti perintahnya. Tidak biasanya laki-laki itu menuruti perintahnya dengan cepat namun kali ini sepertinya laki-laki itu sedang dirasuki roh yang baik. Jungkook berjalan keluar kamar dengan mata yang masih terlihat sangat mengantuk dan penampilan khas bangun tidurnya yang berantakan. Sepeninggal Jungkook untuk membuka pintu, Jinri langsung melanjutkan ritual mandi paginya yang sempat tertunda tadi.

Jungkook membuka pintu dan langsung disapa oleh senyum cerah Seokjin dan Sena dengan Hyung Seok digendongan Sena. Jungkook mengerutkan keningnya bingung. Tidak biasanya keluarga ini datang sepagi ini ke apartemennya jika tidak ada keperluan mendadak. Seperti menitipkan Hyung Seok misalnya.

Seokjin menghela napas lega. "Ah, akhirnya kau membuka pintu juga. Kenapa begitu lama?" tanyanya.

Jungkook menatap malas kakak kandung dari Kim Taehyung itu. "Aku tidak mendengarnya, Hyung," sahut Jungkook asal.

Seokjin mengangguk-anggukkan kepalanya paham. "Ya, baiklah. Aku paham, kalian masih pengantin baru. Maklum saja kalian tidak mendengarnya. Aku harap kami tidak mengganggu kegiatan kalian berdua." ucap Seokjin dengan senyum penuh arti sambil melihat penampilan Jungkook yang berantakan. Setelah itu, Seokjin dan Sena tertawa cekikikan.

Jungkook menatap pasangan suami istri didepannya ini dengan pandangan aneh. Selain berisik, pasangan ini juga tidak kalah aneh nya dengan Namjoon dan Hana. Sama-sama memiliki pemikiran yang kadang-kadang aneh dan hobby mengeluarkan kata-kata yang ambigu.

Seokjin dan Sena beserta putra mereka yang kini tengah menatap Jungkook dengan mata bulatnya itu duduk di ruang tengah apartemen. Jungkook berkali-kali menghela napas saat mendengar pasangan dokter itu untuk kesekian kalinya menitipkan Hyung Seok. Sebenarnya, Jungkook tidak keberatan jika mereka menitipkan Hyung Seok seharian penuh. Namun, kali ini Seokjin dan Sena menitipkan putra mereka yang sudah memasuki usia 5 bulan itu selama 3 hari karena Seokjin dan istrinya harus menghadiri sebuah pertemuan penting mewakili rumah sakit tempat mereka berdua bekerja dipulau Jeju. Sehari saja sudah sangat merepotkan, apalagi selama 3 hari pikir Jungkook.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang