Chapter 40

83.2K 6.3K 1K
                                    

WARNING! POKOKNYA WARNING AJA XD AWAS JANGAN BAPER WKWK!





Setelah kembali dari Daegu, Jungkook maupun Jinri langsung disibukkan kembali dengan aktivitas perkuliahan mereka. Apalagi Jinri, semester ini termasuk semester yang padat untuknya. Sejak tadi pagi sampai siang ini, ia bahkan belum istirahat sedikit pun. Banyak kelas yang harus ia ikuti.

Jinri keluar dari perpustakaan dengan susah payah, ia tengah membawa beberapa tumpuk buku dipelukannya untuk referensi tugasnya. Ingin rasanya ia mengutuk Prof. Lim yang dengan seenak jidatnya saja memberi tugas tambahan tanpa memikirkan keadaan mahasiswanya.

Demi Tuhan, tugas minggu lalu saja belum ia selesaikan dan sekarang dosen setengah gila itu malah memberi tugas tambahan lagi. Jika dihitung-hitung ada sekitar 5 tugas yang deadline minggu ini. Jinri bahkan bisa merasakan otaknya sudah memanas dan mungkin sebentar lagi akan meledak begitu saja.

Ingin rasanya ia menangis. Tugas menghantuinya belum lagi pekerjaan di rumah menantinya. Memasak, membersihkan apartemen, mencuci pakaian, belanja keperluan dapur, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Masih sibuk dengan pikirannya sendiri, Jinri tidak sadar jika ia sudah mengabaikan panggilan Ilhoon yang tengah menyapanya. Ia bahkan melewati laki-laki itu begitu saja. Ia terkejut ketika Ilhoon menepuk bahunya pelan, karena terkejut ia hampir saja menjatuhkan buku-buku yang ia bawa jika Ilhoon tidak membantu menahan buku-buku itu.

"Kau tidak apa-apa, Jinri-ya?" tanya nya terdengar khawatir.

Jinri tampak masih belum bisa mengontrol keterkejutannya. "Ah... I⎯iya, Sunbae. Aku tidak apa-apa." sahutnya dengan cepat.

Ilhoon memperhatikan wajah Jinri cukup lama. "Kau yakin tidak apa-apa? Ku perhatikan sejak tadi kau berjalan sambil melamunkan sesuatu. Bahaya jika kau seperti itu saat naik atau turun tangga," cemasnya pada Jinri.

Jinri tersenyum tipis. "Aku hanya melamunkan sesuatu yang tidak penting, Sunbae." sahutnya lagi. Jinri terang-terangan terlihat tidak nyaman berbicara dengan Ilhoon. Apalagi banyak berpasang-pasang mata memperhatikan mereka berdua, dimata semua orang di universitas ini ia adalah kekasih dari seorang Jeon Jungkook. Jadi, sedikit saja ada yang janggal dengannya pasti ia langsung menjadi bahan pembicaraan.

Semoga tidak ada gosip miring tentangnya setelah ini karena ia mengobrol dengan Ilhoon. Apalagi berita-berita aneh itu sampai ketelinga Jungkook. Demi apapun, Jungkook memiliki telinga dimana-mana. Apapun yang ia lakukan dikampus, laki-laki itu pasti tahu.

Entah ada apa dengan Ilhoon, tatapannya tidak bisa lepas dari wajah Jinri yang menurutnya semakin hari semakin mempesona. "Kau sudah makan siang?" tanya nya berbasa-basi.

Jinri dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Belum, Sunbae." jawabnya. Seperkian detik setelah itu Jinri langsung menyumpahi dirinya sendiri. Kenapa ia harus menjawab seperti itu? Sebenarnya, ia harus menjawab sudah makan siang lalu permisi untuk pergi.

Ilhoon tersenyum melihat cara Jinri menjawab pertanyaannya. Kesan polos wanita itu tidak berubah sejak dulu. "Kalau begitu kita makan siang. Aku dengar menu makan siang hari ini spesial." ajaknya. "Ah... Biar aku membantumu membawa buku-bukumu itu." ia mengambil tumpukan buku yang Jinri bawa lalu membawanya pergi.

Jinri terkejut dengan tindakan Ilhoon yang tiba-tiba merebut buku-buku itu dari pelukannya. Mau tidak mau ia mengikuti langkah laki-laki itu.

"Sunbae... Tunggu. Kau tidak usah repot-repot membawanya. Aku... Aku memilik janji setelah ini. Buku itu biar aku yang bawa." cegahnya dengan alasan yang sepertinya tak diterima laki-laki itu. Terbukti dengan Ilhoon yang tetap melanjutkan langkahnya ke kantin kampus mereka.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now