1. New Friend

478K 27.6K 1.6K
                                    

Mata itu mulai terbuka secara perlahan. Saat mata itu sepenuhnya terbuka, kembali sang pemilik mata indah itu mengerjapkan beberapa kali sebelum akhirnya mulai terbiasa dengan suasana kamar yang terang akibat sinar matahari yang menyerobot masuk lewat jendela. Tangan mungilnya terbentang lebar untuk meregangkan ototnya seraya melirik jam di atas nakas yang telah menunjukkan pukul 06.50 AM.

Seketika mata indahnya terbelalak,"Aku terlambat!"
Tanpa babibu lagi Dyeza langsung turun dari ranjang dan berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Hari ini adalah hari minggu dan ia mendapatkan shift pagi di suatu cafe yang berjarak lumayan dekat dari apartemennya, akan tetapi sepertinya ia terlambat mengingat jam masuknya adalah pukul tujuh tepat. Hidup sebatang kara memang mengharuskannya bekerja paruh waktu agar dapat membiayai sekolah dan kebutuhan sehari-hari.

Setelah mandi kilat selama lima menit, gadis itu berjalan menuju walk in closet. Tak lama kemudian ia keluar dengan gaun soft pink bermotif bunga yang melekat pas di badannya. Dengan segera ia mengambil tas selempangnya di atas meja dan buru-buru keluar dari apartemennya. Dalam hati ia terus berdoa agar manager cafe tidak memecatnya nanti,semoga saja!

▶▶▶▶▶🔴◀◀◀◀◀

"Jangan di ulangi lagi,atau kau akan saya pecat!"

"Baik pak!"

Dyeza menghela nafas lega setelah kepergian pak Devian, sang manager cafe. Doanya akhirnya terkabul, pak Devian tidak memecatnya dan hanya memberi peringatan. Ia bersyukur karena kalau kehilangan pekerjaan ini pasti ia tak bisa melanjutkan kembali sekolahnya, dan mau makan apa nanti ia? batu?

"Hei!kenapa kau melamun?"

Suara gadis bersurai coklat kehitaman membuyarkan lamunan Dyeza. Ia menoleh ke arah gadis yang mata hijau zamrud-nya sedang menatapnya heran.
"Ah,tidak."

Gadis bernama lengkap Asshiena Charline, atau biasa di sapa Shiena dan juga notabenenya adalah sahabat dari Dyeza yang tangannya kini sedang memegang sebuah ponsel berujar "lebih baik kau segera berganti seragam jikalau tidak ingin di marahi pak Devian!"

Anggukan kecil dari Dyeza menjawab saran dari sahabatnya itu. Dengan agak sedikit berlari ia menuju ruang untuk berganti pakaian.
Selang 3 menit kemudian,Dyeza mulai menampakkan dirinya dengan baju seragam khusus pelayan cafe yang berwarna biru dongker.

"Wah,kau cepat juga ya ganti bajunya!" puji Shiena yang baru saja mengantarkan pesanan. Ia kagum akan kecepatan Dyeza dalam melakukan sesuatu,berbanding terbalik dengan dirinya yang bahkan menganti seragam saja membutuhkan waktu lebih dari 10 menit. Bisa di bilang ia lelet dalam hal berpakaian dan semacamnya. Tapi ia tak peduli terhadap orang-orang yang mengatainya lelet. Toh itu adalah hidupnya sendiri,kenapa jadi orang lain yang ribet?

"Dyeza!antarkan pesanan ini ke meja nomor tujuh!" teriak pak Devian yang berjalan mendekatinya seraya membawa nampan berisi sepiring spaghetti dan bubble tea.

Dyeza yang sebenarnya ingin menjawab ucapan Shiena seketika mengurungkan niatnya,"Baik,pak!" tangannya kini sudah membawa nampan yang di berikan oleh managernya itu. Ia tersenyum kecil ketika Shiena mengacungkan jempolnya untuk memberikan semangat.
Ia pun berjalan mencari meja nomor tujuh. Matanya menelisik ke segala penjuru ruangan cafe,dan terhenti ketika seorang lelaki di meja dekat jendela melambaikan tangan ke arahnya. Dengan segera ia menghampirinya dan meletakkan pesanannya seraya berkata "selamat menikmati."

Lelaki itu tersenyum dan menahan tangan Dyeza ketika gadis itu hendak pergi,"bisa menemaniku sebentar?aku tidak bisa makan tanpa mengobrol."

Seketika Dyeza mengernyit heran,di mana-mana kalau makan itu di anjurkan tidak mengobrol atau berbicara,tapi kenapa lelaki ini malah sebaliknya? Sungguh aneh!
Tapi ia tetap mengangguk dan duduk bersebrangan dengan lelaki itu. Pak Devian tak akan mungkin memecatnya jika yang meminta adalah pelanggannya.

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang