22. About Hrym

185K 16.1K 986
                                    

Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 setelah membaca

---------------------------------------
Hrym baru saja hendak menuangkan air ke dalam gelas ketika tiba-tiba ia merasakan sentakan kuat dari belakang tubuhnya hingga membuatnya berbalik dan spontan menjatuhkan gelasnya.

Prang!!

Suara pecahan gelas yang berbenturan dengan lantai marmer menghiasi ruangan kamar Hrym, membuat pecahan-pecahan gelasnya berserakan dimana-mana.

"Bedebah kau, Hrym! Berani-beraninya kau merangkai cerita palsu mengenai masa lalu Dyeza!!"

"Benar!! Apa yang kau pikirkan?! Kenapa kau melakukan semua itu!!"

"Padahal selama ini kami tidak pernah mengusik kehidupanmu!!"

Hrym hanya menyeringai sinis saat menghadapi berbagai macam pertanyaan yang disodorkan oleh Dreynan, Asrein, dan juga Zarel. "Wah wah wah, aku tak menyangka kalau ternyata Seorang Pangeran kerajaan besar Ethernichius beraninya cuma main keroyokan."

Bugh!!

Sebuah pukulan telak langsung mendarat di wajah Hrym hingga menyebabkan cairan merah kental mengalir keluar lewat sudut bibirnya.

"Jaga mulutmu!! Kalau berani ayo hadapi aku!!" geram Dreynan setelah menonjok wajah Hrym dengan kepalan tangannya.

Hrym hanya kembali menyeringai sinis sembari menyentuh sudut bibirnya yang sobek karna Dreynan tak main-main saat memukulnya.

"Tidak perlu!" tolak Zarel seraya memegang bahu Dreynan yang menegang karna emosi. "Katakan saja Hrym, apa yang membuatmu melakukan itu semua?" tanyanya pada Hrym.

Bukannya menjawab, Hrym malah berdecih dan membuang muka."Berpura-pura seolah tidak tahu apa-apa. Cih, lucu sekali!"

"Apa maksudmu!!" Dreynan sudah maju dan langsung mencengkeram kerah jubah Hrym. Matanya menyiratkan amarah yang membara dengan rahang yang menegang keras.

Hrym hanya tersenyum miring dan mengangkat dagunya seolah menantang Dreynan.

"Esthar."

Hanya satu nama yang keluar dari balik bibir Hrym, tapi berhasil membuat cengkeraman Dreynan perlahan mengendur.

Alis Zarel berkerut tajam saat nama itu terasa sangat tidak asing ditelinganya. Ia menoleh dan melihat Asrein yang malah membuang muka.

"Ku pikir kau sudah melupakannya."

Hrym hanya tersenyum mencemooh saat menanggapi ucapan Dreynan tersebut."Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu!"

"Tapi Dyeza tidak salah apa-apa dan tidak ada sangkut pautnya mengenai Esthar, tapi kenapa kau malah melibatkannya? Beginikah caramu balas dendam?!" geram Zarel yang mulai emosi jika mengingat tindakan Hrym yang berhasil membuat Dyeza mungkin akan pergi meninggalkannya.

"Karna Dyeza adalah satu-satunya jalan agar aku bisa menghancurkan kalian semua!"

"Dan aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Dyeza walaupun satu milimeter saja." Asrein yang sedari tadi diam, mulai bersuara saat menyangkut masalah Dyeza. Istri-nya.

"Dan aku berjanji, kau tidak akan pernah bisa menepati perkataanmu itu."

Kontan saja ucapan Hrym tersebut langsung menyulut emosi Dreynan yang semula sudah mulai reda."Jaga ucapanmu!! Kau hanya anak dari seorang selir!!"

"Ya, aku memang hanya anak dari seorang selir..." Hrym berhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya dengan nada getir."Yang telah dibunuh oleh ibu kalian dan tak pernah mendapat keadilan semasa hidupnya."

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang