12. White Horse's Prince

209K 17.2K 622
                                    

Maaf karna membuat kalian menunggu lama, habis mau gimana lagi saya kan masih sekolah jadi ya gitu 😖 banyak tugas 😢
Bukannya saya sok sibuk, tapi kenyataannya emang seperti itu 😩
Apalagi karena pernikahan song couple kemaren 😭 patah hati saya 💔
Maaf....

------------------------------------
"Brengsek, a-pa yang ka-kau lakukan?!" ucap Ellzer terbata-bata karena cengkraman tangan lelaki aneh ini dilehernya berhasil membatasi ruang bicaranya. Ia akan menendang lelaki ini kalau saja kakinya tidak ditindih oleh dia.

Apalagi semakin lama ia semakin kesulitan untuk sekedar bernapas, dan juga dadanya yang mulai terasa nyeri. Kekuatan lelaki ini seperti bukan manusia saja!

Sedangkan Dyeza, entah kenapa kejadian didepan matanya ini membuat sekelebat bayangan muncul diotaknya dan disusul dengan suara-suara asing yang terdengar di indera pendengarannya.

Le-lepaskan! Uhuk.. Uhuk...

Ayah! Ibu!

Pangeran berkuda putih kau pembunuh! Aku membencimu!!

Dyeza langsung memegang kepalanya yang mulai berdenyut-denyut dengan rasa nyeri yang mulai menjalar ke seluruh otaknya.

Pembunuh!

Suara itu terdengar lagi. Tangannya kian meremas kuat rambutnya karena rasa sakit dikepalanya kian bertambah.

Pembunuh!

Bulir bening mulai menetes dari kelopak matanya saat suara seorang anak kecil terdengar kembali ditelinganya. Dan reflek tangannya menutup erat kedua telinganya.

Pembunuh!

"Hentikaaaaann!!" teriak Dyeza frustasi seraya berdiri dari tempat duduknya. Dan sedetik kemudian tubuhnya mulai melemah dan nyaris terjatuh dan terantuk meja kalau saja tangan Asrein tidak segera menahan lengannya.

"Dyeza!" Dengan masih memegangi lehernya, Ellzer berusaha bangkit dan menyentuh wajah Dyeza. Tapi tangannya segera ia tarik kembali saat terdengar suara geraman kencang disusul dengan suara peringatan.

"Jangan sentuh!"

Asrein mengalihkan perhatiannya dari Ellzer dan menatap Dyeza dengan khawatir sekaligus panik. "Dyeza, bangun! Jangan membuatku khawatir!" Tangannya menepuk-nepuk pelan pipi istrinya, berharap caranya itu bisa membangunkannya.

Dyeza tak kunjung membuka matanya. Dan dengan cepat Asrein menggendongnya ala bridal style lalu segera menghilang dalam sekejap.

Tapi sebelum itu, ia sudah menyihir Ellzer melalui tatapan mata agar dia tidak sadarkan diri. Dan nanti ia akan menyuruh Zarel agar menghapus ingatan dia tentang kejadian tadi.

Dan jangan berpikir bahwa ia akan melepas manusia ini begitu saja. Karena barang siapa yang berani menyentuh miliknya, takkan pernah ia lepas sampai kapanpun juga,
Camkan itu!

--------------------------------------------
Suara gemericik air terjun yang mengalir bebas disebuah danau buatan tepatnya dibelakang istana Ethernichius terlihat semakin indah dan menawan dikala senja. Sinar matahari yang menembus airnya yang berwarna hijau terang nan jernih membuat berbagai bentuk bebatuan didalamnya tampak terlihat. Berbagai macam jenis ikan hias yang tak dijumpai di dunia manusia tampak sekarang sedang menggerombol tepat dibawah jembatan.

Ya, danau ini juga dilengkapi dengan sebuah jembatan yang membentang sepanjang danau. Dimana diatasnya terdapat dua sosok lelaki yang mana si rambut cokelat tengah memberi makan ikan seraya menggeleng dan menganggukkan kepalanya sesekali.

Sedangkan si rambut hitam keabu-abuan tengah asyik bercerita walaupun sebenarnya sama sekali tidak didengarkan oleh lawan bicaranya.

"Satu diantara mereka akan mati." ucap Zarel mengakhiri cerita panjang lebarnya. Kemudian ia menoleh sambil kedua tangannya memegang pegangan jembatan. "Benarkan?"

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang