19.1 Memory

169K 16.5K 372
                                    

Maaf atas keterlambatannya 🙏🙏
Maaf nggak bisa balas komenan kalian satu per satu 🙏🙏

Happy Reading!!

-----------------------------------------------

"Pikirkan baik-baik, disini hidupmu akan terjamin! Kelak kau akan menjadi Ratu di kerajaan ini."

"Ya, benar! Lagipula dibumi sama sekali tidak ada yang menarik! Disini kau bisa melihat pertunjukan sihir dan hal luar biasa lainnya!"

"Dan juga apa kau tidak merindukan kami jika kau kembali nanti?"

"Dibumi banyak orang-orang jahat dan kami tidak bisa melindungimu! Berbeda halnya jika kau berada disini, ku pastikan tak ada satupun makhluk yang berani menyakitimu!"

"Jadi kau tidak perlu kembali! Tetaplah disini dan kami akan membahagiakanmu!"

Itulah sebagian dari rentetan berbagai bujukan dari Asrein, Zarel, dan juga Dreynan. Mereka sedari tadi selepas upacara pernikahan, langsung memberikan sejuta kata-kata manis dan melebih-lebihkan hal-hal di kerajaan agar Dyeza tidak kembali ke asalnya.

Namun dari semua bujukan itu, Dyeza hanya menjawab "Maaf. Tapi kata bu guru, janji itu harus ditepati. Kalau kalian mengingkarinya, nanti kalian akan dimakan oleh peri janji!"

Sudut bibir ketiga saudara itu kompak melengkung ke bawah dengan sempurna. Mereka tak menyangka bahwa bujukan serta rayuan mereka sama sekali tidak mempan bagi gadis kecil berambut cokelat sebahu itu.

"Sudahlah! Jangan merayunya terus!"

Hingga suara Yezra berhasil membuat semua makhluk yang berada di gazebo itu mengalihkan perhatiannya ke sumber suara.

Yezra berjalan mendekati Dyeza lantas duduk disebelahnya. "Jangan sedih! Sebentar lagi kami akan mengantarmu pulang!" ucapnya sembari mengelus-elus rambut Dyeza.

Sontak saja ucapan Yezra tersebut berhasil membuat senyuman manis terukir di wajah cantik nan imut Dyeza. "Terimakasih! Kak Yezra memang yang terbaik!" ucapnya kemudian memeluk Yezra dengan erat lalu dibalas lelaki tersebut.

Cemburu. Kesal.

Itulah yang dirasakan ketiga pangeran saat melihat adegan peluk-pelukan tersebut. Selama ini memang Yezra-lah yang paling dekat dengan Dyeza dan menuruti semua permintaannya. Dan semua saudaranya iri akan hal itu.

"Ehem! Masih ada Zarel tampan disini." sindir Zarel setelah berdeham sekilas.

Dan sindiran Zarel tersebut berhasil membuat Dyeza melepaskan pelukannya dan Yezra memutar kedua bola matanya.

"Ingat! Dunia bukan milik kalian berdua saja!" tambah Asrein seraya menatap sinis Yezra.

Yezra hanya duduk dengan tenang tak mempedulikan tatapan sinis Asrein ataupun tatapan super tajam milik Dreynan. "Aku sudah meminta izin si tua itu! Dan dia bilang waktu kita dibumi hanya 30 menit saja!"

"Kau serius mau mengantarkan Dyeza pulang? Kita kan baru saja menikah!" protes Dreynan tak terima.

"Menurutku, kebahagiaan Dyeza adalah hal yang terpenting. Jika bertemu dengan orang tuanya bisa membuat dia bahagia, lantas kenapa tidak?" Yezra tersenyum menatap Dyeza yang membalas dengan senyuman polos.

Ketiga saudara itu kompak mendengus, dan juga kompak berkata "Baiklah."

"Sekarang kau bisa pulang! Kami akan mengantarmu!" ucap Yezra seraya berdiri dan memegang tangan mungil Dyeza. "Tapi dimana Eyden?" tanyanya ketika tak mendapati sosok itu sedari tadi.

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang