24. The Shadow

176K 16.1K 515
                                    

Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 setelah membaca

Happy Reading!

---------------------------------------------
Seminggu telah berlalu, dan Dyeza mulai mencoba menerima kelima suaminya dan berupaya untuk melupakan masa lalunya. Tak mudah memang, tapi ia juga tidak mau egois. Selama ini bukan hanya dirinya saja yang menderita, kelima pangeran pun juga. Bagaimana kehidupan mereka saat berpisah dengan istrinya sendiri selama 5 tahun, pasti sangat menyakitkan. Dan ia juga mencoba berpikir positif bahwa semua pangeran melakukan itu semua karna hanya ingin melindunginya semata. Sekarang ia ingin memulai kehidupan yang baru dan tidak ingin menoleh ke belakang lagi, masa lalu hanyalah masa lalu.

Tapi semuanya tidak berjalan dengan baik. Sebuah masalah kembali menghadang seolah tidak ingin membiarkan dirinya dan para pangeran hidup berbahagia dengan memulai semuanya dari nol.

Yezra menghilang.

Setelah kejadian dikamar Dyeza satu minggu yang lalu, lelaki bergaris keturunan witch-vampire ini tidak ditemukan dimanapun. Seluruh penghuni istana sudah mencari-carinya ke segala penjuru kerajaan, namun hasilnya nihil, Yezra seolah hilang ditelan bumi.

Dyeza tahu dan baru sadar bahwa perkataannya kepada Yezra minggu kemarin pasti sangat menyakiti hatinya. Selama ini Yezra sangatlah baik kepadanya, bahkan kata Tabib Han sewaktu dia pingsan, Yezra-lah yang rela menungguinya berjam-jam sampai dia sadar. Dan apa yang ia balas? Perkataan yang mungkin menghancurkan hatinya.

Dyeza akui kalau ia sedang hilang kendali saat itu, tapi seharusnya ia bisa mendengarkan penjelasan Yezra terlebih dahulu. Bukan malah pergi meninggalkan lelaki itu. Dan ini semua salahnya. Yezra menghilang karna dirinya.

Langkah kaki Dyeza terhenti ketika ia sudah sampai ditempat tujuannya. Kamar Yezra.
Disini terasa sepi karna dua penjaga yang biasanya berada didepan pintu kamar Yezra tidak ada dan ia tidak peduli akan hal itu.

Pintu berderit kecil ketika Dyeza membukanya dan melangkahkan kaki masuk ke dalam.

Kamar Yezra terasa sangat minimalis dengan dekorasi yang tidak berlebihan seperti kamar seorang pangeran pada umumnya. Sebuah ranjang besar di tengah ruangan dengan satu nakas disampingnya. Dua buah lemari tidak terlalu besar menjadi benda terakhir yang berada diruangan ini. Tidak ada hiasan-hiasan permata maupun ukiran rumit didinding seperti kamar Pangeran lainnya. Sederhana, namun terkesan suram.

Mata Dyeza beredar ke sekeliling ruangan dan terhenti pada sebuah suling kesayangan Yezra diatas nakas. Tangannya mengambil suling hijau bambu tersebut dan memandangnya nanar. Sudut bibirnya sedikit tertarik ketika melihat ukiran tulisan dibagian bawah suling.

'Dyezra'.

Ini adalah suling pemberiannya sembilan tahun yang lalu. Ternyata Yezra masih menyimpannya.

Perhatian Dyeza teralih saat matanya tak sengaja menangkap sebuah lukisan kayu berukuran sedang didalam laci nakas yang terbuka. Dyeza menaruh suling tadi ketempat semula dan beralih mengambil lukisan tersebut. Jari Dyeza mengusap lukisannya karna debu yang menghalangi gambarnya. Dan karna itulah ia bisa tahu kalau lukisan ini tidak pernah disentuh siapapun sejak lama.

Seorang wanita paruh baya dengan manik mata merah yang menggendong seorang balita yang warna matanya senada dengan sang wanita.

Mengernyit, Dyeza semakin menajamkan penglihatannya ketika ia merasa familier dengan wajah balita tersebut, sekilas mirip sekali dengan Yezra. Bukan...

..balita tersebut memang Yezra.

Jadi apakah wanita yang menggendong Yezra ini adalah ibunya?

Wanita ini sama sekali tidak terlihat bahagia dengan aura sedih yang terpancar dari wajahnya. Tubuhnya sedikit ringkih dan kurus dengan wajah tirus seperti tak terurus. Dyeza yakin pasti wanita ini sangat cantik sewaktu muda.

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang