38. Her Husbands

200K 16.6K 3.6K
                                    

Yes! Bisa update cepet lagi 😁
#Efekliburduahari

Tekan ⭐ sebelum membaca.
Tekan 💬 setelah membaca.

Happy Reading!

-------------------------------------------
Dyeza mengerang.
Kelopak matanya terpaksa terbuka akibat sinar matahari yang serasa menusuk-nusuk matanya.

Tangannya hendak memegang kepalanya yang terasa berat sekaligus pening. Namun gerakannya harus tertahan akibat sesuatu yang berat terasa menahan tangannya yang bertengger dipinggang.

Mengernyit, kepala Dyeza spontan menoleh perlahan ke bawah. Dan manik cokelatnya kompak membesar ketika mendapati sebuah lengan kekar mengunci tubuhnya dengan posesif.

Dyeza tahu kalau lengan ini pasti milik dari salah satu dari kelima suaminya. Tapi siapa?

Kepalanya tidak bisa menoleh kebelakang akibat kuncian suaminya ini. Dan ia juga bisa merasakan deru napas teratur di lehernya. Rupanya suaminya ini menaruh wajahnya diantara ceruk lehernya. Membuatnya merasa geli sekaligus malu dalam waktu bersamaan.

Perlahan, Dyeza mencoba melepaskan lengan yang membelit dirinya itu. Tapi entah kenapa sangat sulit sekali, padahal suaminya ini tengah tertidur.

"Lepaskan, aku mau mandi." cicit Dyeza pelan.

Namun tak ada reaksi.
Suaranya tadi tidak ada yang merespon kecuali angin yang meniup rambutnya sedikit.

Dyeza berdecak. Mungkin karena geram, gadis itu tiba-tiba melayangkan satu cubitan keras di lengan kekar itu.

"Ngh.."

Erangan itu entah kenapa terdengar begitu seksi ditelinga Dyeza. Aish, tidak tidak! Kenapa ia malah berpikiran seperti itu?

Tapi terlepas dari hal itu, entah kenapa Dyeza sepertinya mengenal siapa lelaki dibelakangnya ini. Suaranya tadi mirip sekali seperti suara....

Yezra.

"Kau sudah bangun?"

Ya! Dyeza sangat yakin kalau suara itu adalah suara Yezra. Tapi bagaimana mungkin? Bukankah ia tertidur di gendongan Asrein semalam? Dan juga kemana lelaki childish itu?

"Y-ya." ucapnya sembari mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mencari suami paling tampannya yang sayangnya tidak ia temukan di seluruh sudut kamarnya. Apa dia sudah kembali ke istana?

"Aku merindukanmu." Tangan Yezra dengan mudahnya memutar tubuh Dyeza agar berhadapan dengannya.

"Setiap jam, menit, bahkan detik, aku selalu merindukanmu."

Semburat merah muncul begitu saja di kedua pipi Dyeza saat mendengar penuturan dari Yezra. Matanya bergerak tak menentu menatap dada suaminya ini. Tak berani menatap matanya secara langsung akibat jarak yang terlalu dekat.

Jemari Yezra terulur mengangkat dagu Dyeza lembut agar ia bisa menatap wajah cantik istrinya. Dan tangannya yang lain menarik pinggang Dyeza agar lebih merapat pada tubuhnya. Untung tadi malam Eyden pergi ke kamar mandi, jadi ia bisa menyerobot tempat lelaki itu disamping Dyeza.

Dan tak ayal, perlakuan Yezra tersebut berhasil membuat Dyeza menahan napas akibat hidungnya yang akan bersentuhan dengan hidung mancung lelaki ini jika dia bergerak sedikit saja kedepan. Kedua tangannya pun juga spontan menahan dada Yezra untuk membuat sedikit jarak diantara mereka.

"Terimakasih karena sudah mencoba membukakan pintu hatimu untukku. Aku sangat berterima kasih sekali."

Entah hanya perasaan Dyeza atau tidak, wajah Yezra semakin lama semakin dekat dengan wajahnya dan mengikis jarak diantara mereka. Membuatnya spontan menutup mata dan menelan salivanya dengan susah payah.

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang