26. Ancronesia Forest

192K 18.1K 3K
                                    

Yo!
Saya super terkejut karna 200 commentnya cepet banget dan unfaedah. Tapi saya tetep seneng atas antusiasme kalian trhdp cerita ini. Love you all 😘

Saya tepatin janji saya, ini dia double updatenya.

Tekan ⭐ sebelum membaca.
Tekan 💬 setelah membaca.

Happy Reading!

--------------------------------------------

"Semoga keselamatan selalu menyertaimu, nak!"

Dyeza hanya tersenyum tipis untuk menyambut ucapan dari Raja Varlsyien. Hari ini ia akan pergi ke kerajaan vampire untuk mencari Yezra dan mencari tahu semua teka-teki kehidupan lelaki itu.

Kini Dyeza beralih ke Dreynan yang tengah berdiri disamping Raja Varlsyien.

"Andaikan aku bisa ikut, aku pasti akan melindungimu disana!"

Dyeza tersenyum kecil."Tidak apa. Aku bersama dengan Asrein, jangan khawatir!"

Ya, Dyeza akan pergi ke kerajaan vampire bersama dengan Asrein. Bukan tanpa alasan mengapa harus Asrein yang menemani Dyeza, sebab hutan Ancronesia hanya bisa dilewati oleh kaum necromancer. Dan perjalanan ke kerajaan vampire melewati hutan Ancronesia.

Dyeza beralih ke Zarel.

"Aku dan adikku pasti akan merindukanmu."

Mengernyit, Dyeza menatap bingung Zarel."Adik?"

Zarel mengulas senyum mesum."Ini!" ucapnya sembari melirik ke bawah, tepatnya ke benda diantara pangkal pahanya.

Pipi Dyeza bersemu merah antara malu dan marah mendengar ucapan vulgar Zarel. Ia ingin marah dan meneriaki lelaki ini, namun ia masih sadar akan posisinya sekarang.

Kini Dyeza beralih kepada Eyden. Ia tak berani mengangkat wajahnya karna tak kuasa memandang lelaki yang mengutarakan perasaannya seminggu yang lalu ini. Hingga ia bisa merasakan sebuah tangan mengangkat dagunya lembut.

"Jaga dirimu."

Ya, Eyden tetap tidak berubah. Lelaki bersurai segelap malam ini tetap bersikap dingin dan irit bicara kepada Dyeza walaupun sudah mengakui perasaannya.

Dyeza langsung berbalik setelah selesai berpamitan. Baru saja ia hendak melangkah, lengannya tiba-tiba ditarik dari belakang.

"Hati-hati saat bersama Asrein nanti. Jaga kesabaranmu!" bisik Zarel ke telinga Dyeza agar tidak ada yang mendengar.

Belum sempat Dyeza menjawab, lengannya sudah ditarik terlebih dahulu oleh Asrein hingga pegangan Zarel terlepas.

"Ayo kita berangkat!"

Asrein membantu Dyeza untuk naik ke atas kuda yang sudah dipersiapkan untuk perjalanan ke hutan Ancronesia. Kemudian ia ikut naik ke atas kuda setelah Dyeza sudah naik. Tangan kirinya memeluk pinggang Dyeza erat dan tangan kanannya segera menarik tali pengekang. Kuda pun sempat meringkik terlebih dahulu sebelum berlari dan disusul oleh kuda para pengawal.

Tangan Dyeza mengerat pada tangan Asrein yang melingkar diperutnya. Ucapan Zarel tadi masih terngiang-ngiang dipikirannya. Apa maksudnya untuk menjaga kesabaran dari Asrein? Memangnya Asrein kenapa?

---------------------------------------------
"Dyeza jangan didepan! Kau harus berada disampingku! Bahaya bisa datang kapan saja!"

"Dyeza jangan memetik bunga itu, bisa saja bunga itu beracun!"

"Dyeza jangan berlari, nanti kau bisa terjatuh!"

"Dyeza jangan menyentuh kucing itu, nanti kau bisa digigit!"

5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang