7

3.9K 214 1
                                    

Fia bersama dua temannya berjalan menuju kantin, hari ini kelas mereka terlambat untuk istirahat karena Bu Erna memberikan tugas yang harus diselesaikan saat itu juga. Kantin sangat ramai, sepertinya sudah tidak ada lagi tempat untuk Fia dan kedua temannya makan di kantin tersebut.

"Ramai sekali" ujar Bintan dan dibalas anggukan oleh Fia dan Zahra.

"Beli makanan bungkusan sama minuman aja, terus makan di kelas. Gimana?" saran Zahra

"Setuju" jawab Fia dan Bintan bersamaan.

Akhirnya mereka bertiga menuju stan kantin untuk membeli minuman dan juga jajanan bungkusan. Karena terlalu ramai, tidak sengaja Fia menabrak seorang gadis tinggi dengan baju yang sepertinya sudah kekecilan. Dan saat Fia memperhatikan gadis itu, ternyata dia adalah gadis yang bersama Angelo beberapa hari lalu.

Fia sudah menduga pasti dia adalah kakak kelasnya. Fia melihat name tag gadis itu, ternyata namanya Cindy Safira.

"Kalau jalan lihat-lihat" geram Cindy kepada Fia.

Fia menampilkan wajah polosnya, "maaf kak, gue nggak sengaja" Cindy berlalu bersama kedua temannya meninggalkan Fia.

Zahra dan Bintan yang telah membeli makanan, datang menghampiri Fia. Mereka keluar dari kantin dan berjalan menuju kelas.

Langkah Fia terhenti saat ia melihat sosok Angelo yang sedang duduk di pinggir lapangan sambil mendengarkan lagu menggunakan earphonenya. Fia ingin menghampiri Angelo untuk mengucapkan terima kasih karena telah mengajarinya bermain basket. Namun, ada rasa malu dalam dirinya yang membuat gadis itu bimbang dan hanya mematung melihat Angelo.

Kedua teman Fia yang baru menyadari Fia berhenti pun berbalik dan memanggil gadis itu. Fia yang mendengar namanya dipanggil pun berbalik ke sumber suara.

"Ngapain disitu?" Tanya Bintan dan membuat Fia menggeleng cepat.

"Lagi lihatin Angelo Bin" bisik Zahra dan dibalas senyuman penuh arti dari Bintan.

"Udah samperin sana" ujar Bintan dan membuat Fia mengernyit bingung. Ia menggerakan bibirnya seperti berkata 'siapa?' namun tanpa suara. Zahra menunjuk ke arah Angelo sambil tersenyum.

Fia memang sudah menceritakan kepada keduanya beberapa kedekatannya dengan Angelo. Fia juga mengatakan jika jantungnya selalu berdebar saat dekat cowok itu. Dan keduanya menyimpulkan bahwa Fia menyukai Angelo.

"Kayaknya kita pergi aja deh Ra" bisik Bintan dan dibalas anggukan oleh Zahra. Keduanya memutar badan dan berjalan meninggalkan Fia.

Fia yang melihat dua temannya meninggalkannya pun menjadi bingung. Akhirnya gadis mancung itu memberanikan diri menemui Angelo.

Fia meremas botol minum yang masih belum ia minum, ia berjalan pelan ke arah Angelo lalu mendudukkan dirinya di sebelah Angelo. Namun, Angelo tidak merasakan kehadiran Fia, lelaki itu masih asyik dengan ponselnya. Kebetulan saat itu Angelo sedang membuka aplikasi Instagramnya.

"Follback gue dong" ujarnya cukup keras karena takut Angelo tidak mendengarnya.

Angelo mengalihkan pandangannya ke Fia, lelaki itu menatap Fia beberapa detik setelah itu ia kembali fokus ke ponselnya dan tangannya memencet tombol di tengah ponselnya untuk keluar dari aplikasi instagram.

"Lah, lo nggak mau follback gue?" Tanya Fia polos sambil menunjuk dirinya sendiri.

Angelo mengangkat alisnya,"Emang lo siapa?" tanyanya membuat Fia merasa seperti ada anak panah yang menusuk dirinya.

Fia berlagak biasa saja lalu gadis itu mengulurkan tangannya,"Gue Alifiah Arsyinta, dipanggil Fia. Kelas X MIPA 2" ucapnya memperkenalkan diri.

"Udah kenal gue kan?" Lanjutnya dan membuat Angelo menatap gadis itu heran.

"Serah" ujar Angelo lalu berdiri dari tempatnya hendak meninggalkan Fia, namun Fia menahannya.

"Bentar. Gue cuman mau bilang makasih. Karena berkat lo ngajarin gue basket, gue jadi dapat nilai B" jelas Fia dan hanya dibalas anggukan oleh Angelo.

"Sebagai tanda terima kasih gue, lo mau gue kasih apa?" Tanya Fia dengan polosnya.

Yang ditanya bergeming, setelahnya Angelo berjalan meninggalkan Fia yang menatapnya penuh harap.

Fia berteriak melihat Angelo meninggalkannya,"Lo mau kemana? Nggak minat imbalan?" Angelo hanya menaikkan tangan kirinya dan terus berjalan.

Beberapa detik kemudian, bel tanda istirahat berbunyi, Fia segera mengambil langkah cepat menuju kelasnya. Dan tanpa disadari, sejak tadi Cindy dan kedua temannya mengamati tingkah Fia terhadap Angelo.

"Berani-beraninya dia deketin Angelo" kata Cindy sambil meremas roknya.

*****
Bel pulang berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu, namun seluruh murid kelas X MIPA 2 masih berada di kelasnya. Ini karena Bu Sri masih menjelaskan tentang reaksi mol.

Fia gelisah di tempat duduknya, gadis itu sedang menahan untuk buang air kecil. Dia terlalu banyak minum hari ini.

"Oke anak-anak sepertinya waktu kita sudah berakhir. Jangan lupa kerja PR nya yaa" ucap Bu Sri lalu melangkah keluar kelas X MIPA 2.

Fia bergegas membereskan buku-bukunya."Ra, gue titip tas. Mau ke toilet, udah nggak tahan"

Zahra mengangguk,"Mau ditemani nggak?"

"Nggak usah" jawab Fia sambil berlari keluar kelas.

Fia berlari menuju toilet yang bersebelahan dengan perpustakaan.Karena terburu-buru saat membuka pintu toilet, Fia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang. Saat Fia melihat orang tersebut, ternyata itu adalah Cindy dan kedua temannya.

"emang nggak punya mata ya lo. Suka banget nabrak orang" kata Cindy dengan suara yang cukup keras sambil menunjuk-nunjuk wajah Fia.

"Maaf kak" ujarnya singkat.

Cindy menarik tangan Fia dengan kasar lalu menghempaskan gadis itu hingga lengannya membentur tembok.

"Gu peringatin sama lo. Jangan pernah deketin Angelo lagi. Dia itu milik gue" kata Cindy dengan suara keras sambil menunjuk wajah Fia.

Fia meremas roknya, jantungnya juga berdebar, gadis itu menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Cindy.

"Ma-af kak, gue nggak tau kalau Angelo milik lo" ujar Fia sambil menahan agar cairan bening di pelupuk matanya tidak jatuh.

"Awas kalau gue lihat lo deketin Angelo lagi. Gue bikin hidup lo nggak nyaman" ancam Cindy dan membuat Fia mengangguk mengerti.

Cindy bersama dua temannya berjalan keluar toilet meninggalkan Fia sendirian. Fia segera mengambil langkah cepat untuk masuk ke salah satu bilik toilet.

"Lega" ujar Fia sambil menatap dirinya di cermin, merapikan rambutnya yang berantakan dan membasahi wajahnya dengan air keran.

Fia berjalan hendak keluar dari toilet tersebut. Fia memutar knop pintu toilet, namun sudah tiga kali Fia memutarnya, tetapi pintu masih tertutup rapat.

Fia mulai gelisah, jantungnya berdebar lagi, kedua telapak tangannya berkeringat dan dingin, air yang ia tahan di pelupuk matanya pun tumpah. Fia menangis.

Gadis itu mencoba memukul-mukul pintu toilet, gadis itu juga berteriak minta tolong. Namun, belum ada satu orang pun yang menolongnya. Fia hanya bisa berharap, Zahra menyadari bahwa dirinya terkunci disini.

*****

Makasih sudah dibaca sampai sejauh ini. Jangan lupa vote dan komen :)

Angel(o)Where stories live. Discover now