25

3K 225 8
                                    

How would you feel, If i told you i loved you?

•••••

Angelo berdiri di depan kelas Fia, menunggu gadis itu keluar dari ruangan itu. Semua ucapan yang ia dengar tadi masih terus terngiang di otaknya. Ia ingin memastikan apa perasaannya itu memang benar untuk gadis itu atau tidak.

Suara langkah kaki terdengar dari arah dalam kelas sampai suara langkah itu semakin terdengar oleh indra pendengaran cowok itu dan kedua matanya menangkap sosok cewek pendek dengan senyum yang tercipta di bibirnya.

"Angelo?" Tanya gadis itu seperti tak percaya.

"Ngapain lo disini?" Tanyanya lagi.

"Mau ketemu sama lo" jawabnya lantas membuat Fia terbelak mendengar ucapannya itu.

"Gue?" Tanyanya dengan menunjuk dirinya sendiri. Angelo mengangguk mengiyakan.

"Lo gak seharusnya punya perasaan ke gue" Mata Fia membulat, kedua matanya mulai terasa panas, dan jantungnya kini sudah berdebar sangat kencang.

"Maksud lo?" Tanya Fia pura-pura tak mengerti. Angelo yang mendengar pertanyaan itu pun bingung hendak menjawabnya dengan bagaimana, cowok itu kira Fia akan menangkap maksudnya, tetapi gadis itu malah membuatnya malu sendiri karena telah mengucapkan kalimat tadi.

Angelo menggaruk pelipisnya yang gatal, "Sorry, lupain aja. Anggap aja gue gak pernah ngomong gitu" ucapnya sambil menatap Fia, beberapa detik kemudian, cowok itu memutar badannya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Fia yang masih mematung di tempatnya.

"Angelo" panggil Fia tiba-tiba, yang dipanggil pun menoleh. Fia berlari ke arah cowok itu lalu berdiri di hadapannya.

Gadis itu malah terdiam di depan Angelo, otaknya masih mencerna semua perkataan cowok itu, apa maksudnya berkata seperti itu? Apa cowok itu tidak menyukainya? Apa karena dirinya memang tidak pantas untuk memiliki perasaan ini? Apa cowok itu telah memiliki perasaan kepada orang lain? Semua pertanyaan itu mengisi kekosongan dalam otak gadis itu, hingga suara cowok di hadapannya itu masuk ke indra pendengarannya dan menyadarkannya dari banyaknya pertanyaan di otaknya.

Fia menghela nafasnya, "Lo itu cowok paling nggak peka dan super duper cuek. Tapi, kenapa gue sayang sama lo?" Ucap Fia dengan suara lantang dan membuat cowok di depannya itu hanya bisa menatapnya dengan seksama.

"Gue butuh perhatian lo, Angelo"

"Gue butuh lo peka sama apa yang gue rasain" Angelo masih menatap Fia, kini tatapannya lebih dalam. Gadis dihadapannya itu tidak bisa lagi menahan bulir bening yang hendak keluar dari matanya.

"Gue tau, gue emang gak pantes punya rasa ini buat lo. Tapi, ini semua bukan gue yang mau. Ini semua pilihan hati gue. Maaf karena hati gue udah enggak tau malu pilih lo jadi pemiliknya" ucapnya dengan suara yang sangat membuat perasaan Angelo sesak mendengarnya. Fia mengusap
air matanya lalu berjalan melewati Angelo yang masih berdiri si tempatnya.

Angelo terdiam sambil mencerna semua perkataan yang diucapkan oleh gadis berlesung pipi itu. Apa barusan Fia mengakui perasaanya kepada dirinya?

•••••

Angelo dan Fia sedang duduk bersila di atas rooftop sebuah gedung bertingkat di Jakarta. Tempat ini adalah tempat yang sering Angelo kunjungi saat sedang ingin sendiri. Tetapi, kini Angelo datang bersama gadis yang akhir-akhir ini selalu membuatnya selalu terbayang-bayang dengan senyumnya, debaran yang tak biasa saat menatap mata gadis itu dan juga sebuah perasaan aneh yang tiba-tiba muncul tanpa direncanakan.

Angel(o)Where stories live. Discover now