27

3K 171 5
                                    

Angelo dan Fia sedang berada di sebuah tempat outdoor yang beralas rumput hijau. Tempat ini begitu indah, ditambah lagi pemandangan langit malam yang dihiasi oleh banyaknya bintang yang berkelap-kelip.

Tidak ada obrolan di antara keduanya. Keduanya saling terdiam mengamati keadaan langit malam yang menenangkan. Kali ini, posisi Fia tertidur dengan paha Angelo sebagai bantalnya, sedangkan Angelo duduk dengan nyaman sambil meluruskan kedua kakinya. Rasanya posisi seperti ini sangat nyaman untuk keduanya.

Fia berhenti menatap langit lalu tatapannya terarah kepada Angelo yang masih fokus melihat bintang, "Angelo, kamu mau aku kasih tau fakta bintang gak?" Angelo yang mendengar suara lembut milik Fia pun segera menunduk melihat ke arah gadis itu lalu mengangguk pelan.

Fia tersenyum, "kamu lihat bintang yang kelap-kelip itu?" Fia menunjuk ke salah satu bintang lalu Angelo mengikuti arah tunjukannya dan mengangguk saat matanya mendapati benda yang dimaksud Fia.

"Bintang itu sebenarnya gak kelap-kelip. Cahayanya tetap, alias diam. Dia kelap-kelip itu, karena waktu cahaya dari bintik bintang memasuki atmosfer bumi dipengaruhi oleh turbulensi di atmosfer, jadi seakan-akan bintang itu kelap-kelip, padahal gak" Angelo hanya mengangguk mendengar penjelasan dari gadis berlesung pipi itu.

"Kamu tau warna bintang?" Tanya Fia sambil melihat ke arah Angelo.

"Putih?" Jawab Angelo namun seperti bertanya balik.

Fia mengangguk, "Tapi, selain warna putih, bintang juga ada yang warna jingga, putih kebiruan, sama kuning. Matahari itu bintang warna kuning" jelasnya lagi dan Angelo masih menjadi pendengar setianya.

"Bintang kamu apa?" Tanya Fia lalu membuat Angelo berfikir sebentar. "Scorpio" jawab Angelo. Fia menaikkan kedua alisnya, "berarti, ulang tahun kamu bulan ini atau bulan depan dong?" Tanya Fia lalu dibalas gedikkan bahu oleh Angelo.

Fia memanyunkan bibirnya. "Kasih tau kek. Aku kan pacar kamu" katanya dengan wajah yang sedikit memelas.

"Cari sendiri" Jawab Angelo singkat.

"Ya udah" jawabnya sambil melipat kedua tangannya di dada, gadis itu menunggu Angelo berbicara, tetapi yang ditunggu malah asyik mengamati sekitarnya. "Angelo" panggil Fia dan yang dipanggil pun menoleh ke arah gadis itu.

"Kapan?" Tanya gadis itu membuat Angelo tidak mengerti maksudnya.

"Apaan?"

"Ulang tahun kamu" jawab Fia masih kepo dengan hal itu. Tetapi, Angelo lagi-lagi hanya mengedikkan bahunya dan lagi-lagi Fia memanyunkan bibirnya.

"Kenapa sih gak mau kasih tau?"

"Aku ini pacar kamu. Masa iya aku gak tau kapan pacar aku ulang tahun?"

"Apa kamu gak mau rayain bareng aku?"

"Atau kamu gak anggep aku pacar kamu ya?"

"Atau kamu cu-" ucapan gadis itu terhenti saat tangan milik Angelo menutup mulutnya dengan cepat, lalu cowok itu menempelkan bibirnya di punggung tangannya. Gadis itu membulatkan matanya tak percaya, jantungnya sungguh-sungguh berdebar tak menentu arah dan ia merasakan hangat menyebar ke seluruh tubuhnya, ia kira Angelo akan melakukan hal yang bahkan tidak terfikirkan oleh gadis itu. Sedangkan Angelo, cowok itu malah bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

"Jangan bawel, lo itu pacar gue kok" ujarnya dengan santai, sedangkan Fia masih terdiam di posisinya.

Setelah beberapa detik tidak ada jawaban dari gadis itu, Angelo menunduk melihat Fia yang masih di posisinya, cowok itu mengernyit sambil tersenyum melihat tingkah Fia. "Kenapa? Lo mau gue cium beneran?" Mata Fia seketika membulat dan sepertinya akan keluar dari tempatnya. Fia menggeleng dengan cepat.

Angel(o)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang