28

2.8K 175 1
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB, tetapi sepasang remaja itu masih berjalan-jalan di pinggir pantai membuat jejak kaki sebagai tanda bahwa mereka telah melewatinya. Gadis berlesung pipi itu sesekali mencipratkan air ke arah cowok jangkung di sebelahnya, tetapi hanya dibalas senyuman simpul oleh cowok itu.

Setelah mengelilingi banyak wahana di Dufan, keduanya memilih untuk mengunjungi pantai.

"Aku kira, jadi pacar kamu itu kayak lihat senja di pagi hari. Gak mungkin, tapi ternyata aku salah" kata Fia tiba-tiba sambil melihat matahari yang hendak tenggelam.

"Angelo, apa yang bakal kamu lakuin kalau aku pergi kayak senja, tapi aku gak kembali lagi jadi mentari?" Mendengar pertanyaan itu, Angelo mengernyit bingung lalu menoleh ke arah gadis di sebelahnya itu.

"Lo ngomong apaan sih? Otak gue gak nyampe kesana"

Fia tersenyum lalu terdiam sebentar. "Kamu sedih gak, kalau aku pergi dari dunia lebih dulu dari kamu?" Pertanyaan itu membuat Angelo lagi-lagi menautkan alisnya. "Bisa gak, gak usah bahas tentang itu?" Angelo menatap mata Fia dengan tatapan yang tak bisa dimengerti oleh Fia, Fia menaikkan sebelah alisnya. "Karena yang gue mau sekarang, lo itu harus ada di deket gue. Dan tentang lo pergi dari dunia ini ataupun dari hidup gue, gue belum mikirin sampe kesana" Lanjut Angelo lantas membuat perasaan
hangat menjalar ke seluruh tubuh Fia,rasanya tenang sekali mendengar perkataan Angelo itu, tetapi setengah perasaannya lagi takut jika cowok itu akan mengatakan bahwa hatinya bukan lagi milik Fia.

"Apa hati kamu bakal usir aku?" tanya Fia penasaran, ktetapi Angelo
hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Fia mendengus sebal melihat tingkah Angelo, gadis itu lantas memukul lengan Angelo dengan lembut.

Angelo melihat arloji yang melinggar di pergelangan tangannya. "Ayo pulang" ajak Angelo lalu membuat Fia mengangguk mengiyakan.

Keduanya mengambil sepasang sepatu mereka masing-masing lalu keduanya berjalan menuju mobil hitam Angelo.

*****

Angelo dan Fia sedang duduk di salah satu bangku yang berada di tengah kantin. Fia melahap makanannya dalam diam, sedangkan Angelo sedari tadi cowok itu terus memperhatikan gadis disebelahnya itu. Sejak tadi pagi, gadis itu tidak banyak berbicara dan tidak memperdulikan Angelo yang berbicara. Hal itu membuat satu pertanyaan muncul dari otaknya, yaitu, Ada apa dengan Fia?

"Lo sariawan ya?" Tanya Angelo masih dengan menatap Fia. Fia menggeleng sebagai jawabannya. "Kenapa diam terus?" Fia hanya mengangkat kedua bahunya acuh sebagai jawaban pertanyaan Angelo.

Sebenarnya, Fia sengaja bertingkah cuek kepada Angelo, karena besok adalah hari spesial untuk Angelo dan gadis pendek itu ingin membuat Angelo kesal sekaligus ingin membuat cowok itu merasakan diperlakukan dingin seperti yang ia lakukan ke Fia.

Fia berdiri dari duduknya setelah menyelesaikan kegiatan makanannya. Angelo yang sedang meminum es jeruknya pun mendongak melihat Fia yang berdiri dari tempatnya. "Mau kemana?" Tanyanya. "Kelas" jawab Fia dengan singkat. Angelo ikut berdiri dari duduknya lalu mengikuti langkah Fia yang sudah lebih dulu berjalan daripada dirinya.

Fia memberhentikan langkahnya saat ia melihat bulir-bulir air hujan mulai turun dengan deras dari langit. Angelo yang berjalan di belakang Fia pun juga memberhentikan langkahnya lalu berdiri tepat di sebelah kanan gadis itu.

Karena kelas Fia yang bersebrangan dengan kantin, gadis itu harus menunggu hujan mereda jika ia tidak ingin seragamnya basah dan memperlihatkan pakaian dalamnya.

Angel(o)Where stories live. Discover now