16

3K 176 1
                                    

Saat seorang wanita paruh baya membuka tirai kamar milik anak perempuannya, dirinya telah disambut oleh matahari yang terseyum cerah, burung-burung yang berkicau dengan merdu, sang angin pagi berhembus memberi kesejukan, dan bau khas yang disebut petrichor tercium akibat hujan yang turun semalam.

Seorang gadis cantik yang masih terbaring di atas kasur miliknya mengernyit lantas membuka matanya perlahan saat ia merasa ada sebuah cahaya yang mulai masuk ke dalam kamarnya.

Gadis itu merasakan jika tubuhnya begitu lemas, kepalanya terasa pening, kedua matanya terasa panas, begitu juga dengan nafasnya yang terasa panas. Ini pasti terjadi akibat kejadian kemarin yang membuat kedua lututnya terluka dan terasa perih, ditambah lagi beberapa hari yang lalu ia memiliki kegiatan yang sangat padat, hingga lupa memperhatikan pola makannya.

Wanita paruh baya itu menempelkan telapak tangannya di jidat anak perempuannya. " Udah mendingan. Enggak usah sekolah dulu ya, Fi" Fia mengangguk pelan.

"Mama ambilin bubur sama obat kamu dulu ya" Ucap Mamanya sambil mengelus puncak kepala Fia dengan lembut lalu dibalas anggukan oleh Fia.

Fia menyibakkan selimutnya perlahan, agar lukanya tidak terkena dan tambah menyakiti dirinya. Gadis itu lantas bangun dari tidurnya dan menyandarkan dirinya di sandaran kasur miliknya. Kedua bola matanya menatap ke arah luar jendela, melihat suasana pagi yang sejuk.

Tangannya mengambil ponsel yang berada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya, lalu membuka salah satu aplikasi chatnya dan menarikan jemarinya di atas ponsel tersebut untuk mengirimkan satu chat kepada kedua teman baiknya.

Apa ya?
Alifiah Arsyinta: Gue nggak sekolah hari ini

Zahra Cungkring👌🏻: Kenapa? Mau bolos pelajarannya Bu Erna kan lo?"

Bintan Bintang⭐️: Alasan kamu mbak

Alifiah Arsyinta: jangan suudzon

Zahra Cungkring👌🏻: Barusan abang lo ngasih suratnya ke gue

Bintan Bintang⭐️: Zahra, lo ngambil jatah guee. Curang lo

Zahra Cungkring👌🏻: Iri ae lo😋

Alifiah Arsyinta: Masih pagi. Belajar sana

Zahra Cungkring👌🏻: Siap Ibu

Bintan Bintang⭐️: Siap Ibu(2)

Fia menyimpan kembali ponselnya saat Mamanya masuk ke kamarnya dengan membawakan semangkuk bubur, segelas air putih dan teh hangat, serta sebutir obat penurun demam.

"Makan dulu" pintah Mamanya lalu Fia mengangguk.

•••••
Fandy berjalan memasuki kelasnya dengan santainya seperti berjalan di pantai.
Langkahnya terhenti saat melihat bangku di sebelah Zahra belum terdapat seseorang yang selalu duduk di bangku tersebut. Zahra yang merasa Fandy berhenti di dekatnya pun mendongak menatap wajah lelaki itu.

"Ngapain lo diam disitu?"

"Fia belum dateng? Biasanya kan gue yang paling telat" ujarnya dengan wajah yang sangat percaya diri karena sering datang terlambat.

Angel(o)Where stories live. Discover now